Konstipasi Dampak Kurang Serat

makanan dari berbagai sumber bahan makanan. Di Indonesia, anjurannya kira-kira 25 ghari dengan mengutamakan serat larut. Suatu penelitian di Amerika membuktikan bahwa, diet tinggi serat yaitu 25 ghari mampu memperbaiki pengontrolan gula darah, menurunkan peningkatan insulin yang berlebihan di dalam darah, serta menurunkan kadar lemak dalam darah Joseph, 2002. Konsumsi pangan yang kaya akan serat terbukti dapat menurunkan kadar glukosa dan insulin. Menu dengan karbohidrat tinggi 55-70 dan serat pangan tinggi 50-80 ghari berhasil menyembuhkan penyakit Diabetes Mellitus DM. banyak penelitian yang membuktikan bahwa respon glukosa plasma insulin terhadap jumlah karbohidrat yang dikonsumsi dipengaruhi oleh kadar serat dalam makanan Bangun, 2003.

h. Jantung Koroner

Saat ini, penyakit jantung merupakan penyakit utama penyebab kematian di Indonesia. Penyakit jantung koroner disebabkan oleh kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, agar lemak mudah masuk dalam peredaran darah dan diserap tubuh, maka lemak harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol. Sebagian sisa lemak akan disimpan di hati dan di metabolisme tubuh menjadi kolesterol pembentuk asam empedu yang berfungsi sebagai pencerna lemak. Semakin banyak mengkonsumsi lemak, berarti semakin meningkat pula kadar kolesterol dalam darah. Penumpukan kolesterol tersebut dapat menyebabkan terjadinya penebalan aterosklerosis pada pembuluh nadi koroner arteri koronaria. Kondisi ini mengakibatkan kelenturan pembuluh nadi menjadi berkurang. Serangan jantung koroner pun akan lebih mudah terjadi, jika ketika pembuluh nadi koroner mengalami penyumbatan. Ketika itu pula aliran darah yang membawa oksigen ke dalam jaringan dinding jantung berhenti Sulistijani, 2002.

C. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan dapat diukur dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden Notoatmodjo, 2007.

2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu : a. Tahu know Merupakan tingkat pengetahuan paling rendah. Tahu mempunyai arti mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk dalam tingkat pengetahuan ini adalah mengingat kembali recall terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.