2 Characterization : merespon secara konsisten sesuai denagn filsafat hidupnya yang telah dijadikan pegangan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap
Menurut Sunaryo 2004, sikap dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : a. Faktor Internal
Faktor ini berasal dari dalam individu. Dalam hal ini, individu menerima, mengolah, dan memilih segala sesuatu yang datang dari
luar, serta akan menentukan mana yang akan diterima dan mana yang tidak. Oleh karena itu, faktor individu merupakan faktor penentu dalam
pembentukan sikap. b. Faktor Eksternal
Faktor ini berasal dari luar individu, berupa stimulus untuk membentuk dan mengubah sikap. Stimulus tersebut dapat bersifat
langsung, misalnya individu dengan individu, individu dengan kelompok. Dapat juga bersifat tidak langsung, melalui perantara,
seperti alat komunikasi dan media massa, baik elektronik maupun non elektronik.
4. Pengukuran Sikap
Menurut Gilbert Sax 1980 yang dijelaskan oleh Arikunto 2010, jenis skala sikap dibagi menjadi 5 macam, yaitu :
a. Skala Model Thurstone Dengan skala ini, responden dimintai untuk menyatakan
“setuju” atau “tidak setuju” terhadap sederetan pernyataan mengenai objek sikap.
b. Skala Model Likert Dengan skala ini, responden dimintai untuk membubuhkan
tanda cek pada salah satu dari lima jawaban yang tersedia, yaitu : “sangat setuju”, “setuju”, tidak tentu”, “tidak setuju”, dan “sangat
tidak s etuju”. Menurut hasil penelitian terhadap penggunaan berbagai
skala yang telah disebutkan di atas, ternyata skala ini merupakan instrument yang paling banyak dipakai, dengan korelasi cukup 0,54.
c. Semantic Differential perbedaan semantic Dengan instrument ini, responden diminta untuk memberikan
dan menentukan peringkat terhadap objek sikap di antara dua kutub kata sifat yang berlawanan, misalnya : “baik - tidak baik”, “berharga -
tidak berharga”, dan sebagainya. d. Skala Guttman
Merupakan semacam pedoman wawancara atau kuesioner terbuka yang dimaksudkan juga untuk mengungkap sikap responden.
e. Skala Inkeles Merupakan sejenis kuesioner tertutup, seperti tes prestasi
belajar bentuk pilihan ganda. Model ini mirip dengan model yang dikemukakan oleh Thurstone, tetapi hanya terdiri dari tiga alternative
jawaban, karena diharapkan bahwa responden lebih cermat dalam menentukan pilihan.
E. Remaja
1. Pengertian
Remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan
tanggung jawab Bisri, 1995. Masa remaja sebagai masa yang penuh dengan kegoncangan, taraf mencari identitas diri dan merupakan periode
yang paling berat Hurlock, 1993. WHO 1974 memberikan definisi tentang remaja secara lebih
konseptual, sebagai berikut : remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari masa kana-
kanak hingga menjadi dewasa. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri
Sarwono, 2001.
2. Tahap Perkembangan Remaja
WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja Sarwono, 1995. Sementara F.J. Monks berpendapat bahwa secara
global, masa remaja berlangsung antara 12-21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun sebagai masa remaja awal, 15-18 tahun sebagai masa
pertengahan remaja, 18-21 tahun sebagai masa remaja akhir.
3. Pola Makan Remaja
Harper 1985 mengungkapkan bahwa, pola konsumsi merupakan gambaran jumlah, jenis, dan frekuensi bahan makanan yang dikonsumsi