Proses Pengelolaan Surat Keluar

Lenni Marlina Marpaung : Inkonsistensi Pengelolaan Arsip Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2008. USU Repository © 2009 42 yang digunakan untuk mengurus surat biasa disebut lembar pengnatar surat biasa. Kolom-kolom isian pada lembar pengantar surat biasa pada prinsipnya tidak berbeda dengan lembar pengantar surat rahasia 5. pengurusan surat pribadi surat pribadi tidak diproses seperti surat- surat lain, tetapi dapat langsung disampaikan kepada pribadi penerima surat sesuai dengan alamat tujuan surat. Apabila telah dibuka ternyata suarat dinas, maka harus ditentukan apakah surat tersebut surat penting, maka surat tersebut dikembalikan kepada unit pengarah untuk diproses seperti memproses surat penting dengan menggunakan kartu kendali. Apabila termasuk surat biasa, surat tersebut dikembalikan kepada unit pengarah untuk diproses seperti memproses surat biasa dengan menggunakan lembar pengantara surat biasa Pada PTPN IIIpersero pengurusan surat penting, surat rahasia surat biasa dan surat pribai telah sesuai dengan uraian di atas. Jangka penanganan balasan surat paling lambat adalah 1 satu minggu setelah surat diterima, dan tembusannya harus diberikan ke bagian sekretariat paling lambat dua hari setelahnya.

B. Proses Pengelolaan Surat Keluar

Surat keluar adalah surat yang bersifat kedinasan yang dibuat oleh organisasi yang ditujukan kepada pihak lain diluar organisasi perusahaan. Dalam bagian ini, pembahasan pengelolaan suarat keluar hanya terbatas pada surat dinas. Surat dinas adalah surat yang dibuat oleh atau untuk kepentingan dinas organisasi atau perusahaan. Lenni Marlina Marpaung : Inkonsistensi Pengelolaan Arsip Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2008. USU Repository © 2009 43 Pada pengetikan surat dinas apabila surat tersebut tidak hanya terdiri dari satu lembar atau satu halaman saja, maka lembar pertama menggunakan kertas berkepala, sedangkan halaman berikutnya menggunakan kertas tidak berkepala. Pemotongan kalimat untuk dipindahkan ke halaman berikutnya harus diusahakan agar tidak hanya bagian kaki suratnya saja. Pengelolaan surat keluar tidak jauh berbeda dengan pengeloan suart masuk. Perbedaannya terletak pada pengelolaannya. Pengelolaan surat penting dapat mengguankan kartu kendali, sedangkan surat rahasia dan surat biasa menggunakan lembar pengantar masing-masing. Proses pengelolaan surat keluar : 1. semua konsep surat keluar dibuat oleh satuan kerja pengolah. Pengolah adalah pejabat pimpinan unit satuan kerja yang bertugas mengolah penyelesaian surat- surat 2. konsep surat-surat diketik menjadi surat dinas oleh satuan kerja pengolah. Setelah selesai diketik kemudian diserahkan kepada satuan kerja tata usaha atau sekretariat untuk dicatat dan diproses lebih lanjut 3. surat kemudian dicatat identitasnya oleh satuan kerja tata usaha atau sekretariat dan diteruskan kepada pejabat atau pimpinan yang bersangkutan untuk ditandatangani 4. setelah surat dirtandatangani, surat dinas tersebut dikembalikan kepada satuan kerja tata usaha atau sekretariat, selanjutnya dilampiri dengan kartu kendali Lenni Marlina Marpaung : Inkonsistensi Pengelolaan Arsip Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2008. USU Repository © 2009 44 untuk surat penting, atau lembar pengantar untuk surat rahasia dan surat iasa, yang telah diisi secara lengkap kolom-kolomnya. 5. surat dinas yang telah ditandatangani diberi nomor, diberi cap dinas, lembar asli berikut lampirannya bila ada, dan tembusan surat, dikirim ke alamat tujuan sesuai dengan derajat surat dinas penting, rahasia, biasa kartu kendali lembar I disimpan ditempat satuan kerja tata usaha atau sekretariat, yang bertindak sebagai pengarah surat. Sementar itu, lembar II dan lembar III dikirim kepada satuan kerja pengolah bersama tembusan arsip. 6. oleh satuan kerja penggelolah, kartu kendali lembar II, III ditandatangani sebagi bukti bahwa konsep surat dinas telah selesai diproses dan telah dikirim oleh satuan kerja tata usaha atau secretariat 7. selanjutnya, kartu kendali lembar II dikirim kembali oleh satuan kerja pengolah kepada penata arsip pada satuan kerja tata usaha atau sekretariat 8. kartu kendali lembar III bersama konsep surat arsipnya disimpan di satuan kerja pengolah sebagai arsip pada PTPN III peseropenanganan surat keluar telah dilakukan dengan ketentuan yang tepat. Pengetikan surat telah sesuai uraian yaitu lembar I menggunakan kertas berkepala selanjutnya tidak. Untuk pengolahan setiap jenis surat yaitu surat rahasia, surat penting dan surat biasa sama saja yaitu menggunakan lembarpengantar masing-masing. F.Pola Klasifikasi Arsip Lenni Marlina Marpaung : Inkonsistensi Pengelolaan Arsip Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2008. USU Repository © 2009 45 Pola klasifikasi arsip merupakan salah satu syarat dalam penataan berkas bedasarkan masalah. Klasifikasi arsip adalah pengelompokan urusan atau masalah secara logis dan sistematis berdasarkan fungsi dan kegiatan instansi Guna klasifikasi arsip - untuk mengelompokkan arsip yang urusannya sama ke dalam satu berkas - untuk mengatur penyimpanan arsip secara logis dan sistematis - untuk memudahkan penyimpanan dan penemuan kemebali arsip, sehingga dapat dicapai efisiensi kerja Jenis klasifikasi arsip, Ada dua jenis klasifikasi arsip, yaitu: a. Fisik kebendaan: yaitu klasifikasi arsip yang didasarkan pada bentuk fisik arsip, missal: -surat keputusan -Formulir -Majalah -Peta,dll b. Masalah subjek: yaitu: klasifikasi arsip yang didasarkan pada isi atau pokok masalah yang terdapat di dalam suatu berkas, misalnya: -kepegawaian -keuangan -pendidikan dan latihan, dll Unsur-unsur klasifikasi arsip Dalam menyusun klasifikasi asip, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu: Lenni Marlina Marpaung : Inkonsistensi Pengelolaan Arsip Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2008. USU Repository © 2009 46 a. unsur fungsi : penyusuanan pola klasififikasi arsip berdasarkan inventarisasi kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh suatu organisasi b. unsur struktur organisasi: yaitu penyusunan pola klasifikasi arsip berdasarkan struktur atau bagan organisasi yang ada c. unsur masalah yaitu penyusaunan pola klasifikasi arsip brdasarkan masalah yang terdapat di kantor organsasi bersangkutan Dewasa ini dikenal lima jenis sistem penataan arsip yaitu: 1. Sistem Abjad Alphabetical Filling System yaitu sistem penataan berkas yang umumnya dipergunakan untuk menata berkas berurutan dari A sampai Z dengan berpedoman kepada peraturan mengindeks Keuntunggan penggolongan ini : 1. mudah menggolongakan surat- surat 2. penyimpanan cepat, tanpa indeks 3. sederhana dan mudah dimengerti 2. Sistem Masalah PerihalSubject Filling System Sistem masalah adalah salah satu sistem penataan berkas berdasarkan kegiatan yang berkenaan dengan masalah-masalaah yang berhubungan dengan perusahaan yang menggunakan sistem ini. Jadi harus ditentukan lebih dahulu masalah-masalah yang pada umumnya terjadi dalam surat-surat setiap harinya, kemudian dikelompokkan menjadi satu subjek yang diusun dalam satu daftar yang bernama Daftar Indeks. Lenni Marlina Marpaung : Inkonsistensi Pengelolaan Arsip Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2008. USU Repository © 2009 47 Daftar indek yaitu daftar yang memuat kode dan masalah-masalah yang terdapat di dalam kantor sebagai pedoman penataan asip berdasarkan masalah. 3. Sistem Nomor Numerical Filling System Yaitu salah satu sistem penataan bekas berdasarkan kelompok permasalahan yang kemudian masing-masing masalah diberi nomor tertentu 4. Sistem Tanggal Urutan WaktuChronological Filling system Yaitu sistem penataan berkas berdasarkan urutan tanggal yang dijadikan pedoman termasuk diperhatikan dari datangnya surat . Surat atau berkas yang datang paling akhir maka ditempatkan di bagian paling akhir pula, tanpa memperhatikan masalah surat atau berkas tersebut . akhirnya , surat atau berkas yang defile tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan bulan-bulan setiap tahunnya Keuntungan penggolongan ini: 1. berguna apabila tanggal-tangal telah diketahui 2. baik untuk penggolongan secara keseluruhan , misalnya surat- surat dalam waktu yang terpisah 5. Sistem WilayahRegionalGeographical Filling System Yaitu salah satu sistem penataan berkas berdasarkan tempat lokasi, daerah atau wilaya tertentu. Guna melaksanakan sistem wilayah ini , maka dapat dipergunakan nama daerah atau wilayah untuk pokok permasalahan yang kemudian dikembangkan menjadi masalah-masalah , yang dalam hal ini terdiri dari tempat lokasi daerah yang berada dalam wilayah tersebut . Lenni Marlina Marpaung : Inkonsistensi Pengelolaan Arsip Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2008. USU Repository © 2009 48 Selanjutnya dapat dikembangkan untuk nama-nama dari para langganan atau nasabah yang berada di masing-masing tempat lokasi tersebut dan seterusnya tergantung sesuai kebutuhan Keuntungan pengggolongan ini: 1. mudah menggunakan bila tempat telah diketahui 2. merupakan suatu tindakan penyimpanan secara langsung Pola kelola arsip pada PTPN III persero yaitu secara masalah pokok dan secara fisikkebendaan sedangkan penataan arsipnya menggunakan sistem tanggal dan pengkodeankodering.

G. Sistem Penataan Berkas