Membangun sistem kategori Review dokumen

c. Kajian formulasi opsi strategi kebijakan dalam konteks tenurial

Kajian untuk mengidentifikasi persoalan tenurial. Berguna sebagai bahan evaluasi kesenjangan kebijakan pengelolaan hutan lindung. Konflik tenurial mungkin terjadi dalam pengelolaan hutan lindung yang memiliki inherent risks merupakan sumber daya CPRs; de facto open access ; nilai bersifat intangible ; serta cenderung cost center yang cukup tinggi. Dengan mengetahui dan memahami pokok masalah yang terjadi, dapat mengarahkan manajemen ataupun pengambil keputusan dalam menyusun alternatif solusi terbaik. Ribot dan Peluso 2003 menjelaskan permasalahan pemanfaatan hutan, selain persoalan property rights juga terkait akses terhadap perolehan aliran manfaat. Hal ini berkaitan dengan kekuasaan dan kemampuan para aktor. Masalah konflik berkaitan dengan subjek siapa, objek tanah dan bagaimana bentuk hubungan kausalnya. Oleh karenanya pengembangan instrumen yang mampu mengidentifikasi persoalan, akan membantu unit manajemen dalam pengambilan keputusan strategis. Kajian ini diharapkan mampu menyusun formulasi pilihan strategi kebijakan yang bersifat operasional, sesuai karakteristik hutan lindung, kepentingan, akses masyarakat serta kebijakan daerah. Pengelolaan hutan lindung yang mempunyai inherert risks cukup tinggi, terkait hubungan interdependensi antar individu yang dapat menimbulkan konflik. Fisher et al . 2001 menganggap konflik sebagai sebuah hubungan dua pihak atau lebih baik individu maupun kelompok yang memiliki atau merasa memiliki sasaran yang tidak sejalan. Persoalan konflik tenurial sektor kehutanan sebenarnya bukan terkait sifat kebendaan sumber daya hutan, namun lebih terkait dengan persoalan hubungan sosial antara masyarakat dan negara Yasmi 2007. Oleh karenanya konflik hutan sebenarnya akibat persoalan hubungan sosial masyarakat dengan negara yang tidak harmonis. Lebih lanjut, menurut Nurrochmat et al . 2012 bentuk konflik hutan, sebagian besar merupakan konflik mengenai klaim pemanfaatan aliran manfaat hutan. Akibat perbedaan landasan klaim hak penguasaan lahan. Dalam konteks riset ini, subyek konflik adalah masyarakat sekitar hutan dengan pemerintah kota maupun antar kelompok masyarakat.Berdasar penjelasan ketiga kajian di atas, ringkasan pendekatan, pengumpulan data dan informasi serta analisis data dalam penelitian, disajikan dalam Tabel 7.