Karakteristik Sedimen TINJAUAN PUSTAKA

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel sedimen yang diperoleh secara in situdari hasil survey Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan P3GL, Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kegiatan tersebut merupakan salah satu kerja sama dengan Pemerintah Daerah DKI untuk memperoleh berbagai aspek kelautan di Pulau Kelapa dan Pulau Harapan. Kepulauan Seribu pada koordinat 05 o 39 ’25’’-05 o 39 ’40’’LS dan 106 o 33 ’44”-106 o 35 ’27” BT pada kedalaman kurang dari 20 m Gambar 6. Contoh sedimen diambil pada 15 titik pengamatan dengan rincian posisi ditampilkan dalam Tabel 1. Penelitian berlangsung sejak 1 Oktober 2010 sampai dengan 31 November 2010,meliputi kegiatan koleksi foraminifera, penghitungan jumlah spesies foraminifera. Studi ini dilakukan di Laboratorium Mikropaleontologi. Pusat Penelitian Pengembangan Geologi Kelautan P3GL, Bandung.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan lain yang digunakan adalah: 1. 15 contoh sedimen 2. Air untuk membantu pemisahan spesies foraminifera dari spesimen non foraminifera 3. Perekat organik untuk melekatkan spesimen terpilih dalam foraminiferal plat 22 Gambar 5. Peta lokasi penelitian dan titik lokasi pengambilan sampel sedimen Tabel 1. Perincian Letak geografis pengambilan sampel sedimen Pulau Kelapa Kepulauan Seribu berdasarkan posisi koordinat No Stasiun Posisi Bujur Posisi Lintang 1 T1 106 3406E 05 3908S 2 T2 106 3404E 05 3938S 3 T3 106 3445E 05 3922S 4 T4 106 3436E 05 3924S 5 T5 106 3416E 05 3916S 6 T6 106 3417E 05 3920S 7 T7 106 3431E 05 3913S 8 T8 106 3431E 05 3918S 9 T9 106 3430E 05 3922S 10 T10 106 3430E 05 3926S 11 T11 106 3456E 05 3911S 12 T12 106 3501E 05 3911S 13 T13 106 3106E 05 3909S 14 T14 106 3432E 05 3904S 15 T15 106 3432E 05 3901S Peralatan yang dipergunakan adalah: 1. Saringan bertingkat dengan bukaan 0,063 mm ,125 mm dan 0,250 mm 2. Slide foraminiferal dilengkapi penutup cover glass 3. Kuas berbagai ukuran, ukuran terkecil untuk pemisahan specimen, ukuran besar untuk memindahkan sampel dalam kantong plastic dan kuas kasar untuk membersihkan ayakan 4. Cawan logam picking tray untuk menabur sedimen hasil cucian, 5. Mikroskop binocular untuk determinasi foramnifera 6. Program software NIS Elemen untuk mendokumentasikan spesimen terpilih.

3.3. Metode Pengambilan Data

Sample sedimen yang dianalisis dalam penelitian ini berupa sample yang sudah dikeringkan dan disiapkan sebelumnya. Sample-sample tersebut diambil dengan menggunakan grab sampler. Sampel sedimen kemudian dicuci dalam ayakan berukuran 0.063 mm dan kemudian dikeringkan lalu sedimen diberikan larutan asam HCl agar terlihat sisa protoplasma dari organisme benthik di dalamnnya guna membedakannya dari batuan sedimen non-foraminifera, selain itu fosil cangkang terlihat lebih putih dan mengkilat. Sampel sedimen hasil cucian washed residu digunakan dalam pengamatan selanjutnya untuk diproses dilakukan tahapan metode berikutnya.

3.3.1. Tahap persiapan

Persiapan bahan sampel yang diamati yaitu 15 kantong contoh sedimen yang mewakili 15 stasiun di daerah penelitian. Setiap preparat foraminifera