Multivariate Analisis dengan Minitab 14

konservasi Taman Nasional Kepulauan Seribu yang perlu dipertahankan dan dilestarikan KKP, 2001. Hal demikian juga terjadi pada area Stasiun 12 karena memiliki jenis penciri terumbu karang yang tinggi Calcarina sp31,3 dan Amphistegina sp 8,21 serta peneroplis sp 14,9. Sedangkan pada Stasiun 13 terjadi kondisi yang kontradiktif komunitas pada Stasiun 13 didominasi oleh jenis foraminifera Elphidium sp dengan kelimpahan jumlah mencapai sebesar 16,5 dari seluruh total individu yang ditemukan di stasiun tersebut. Hal ini mengindikasikan area tersebut berdasarkan letak lokasi yang dekat muara sungai dan di area pemukiman penduduk sehingga mendapat asupan banyak bahan-bahan anorganik. Pada Stasiun 14 memperlihatkan kondisi yang serupa jenis foraminifera yang mendominasi berasal dari genus Elphidium sp 26 genus ini dipastikan melimpah pada stasiun pengamatan ini jenis organisme foraminifera ini termasuk kedalam ordo Rotaliidae sp jenis ini termasuk kedalam foraminifera toleranoportunistik jumlahnya yang sangat melimpah menjadikan foraminifera tersebut mendominasi komunitas foraminifera diperairan Pulau Kelapa sekaligus mengindikasikan daerah yang banyak ditemukan genus ini merupakan daerah intoleran terhadap foraminifera genus lain Rositasari, 2009. Pada Stasiun 15 juga terjadi hal demikian komposisi foraminifera terbesar diraih oleh jenis foraminifera Elphidium sp 26,8 memiliki jumlah lebih banyak dibandingkan perolehan jenis foraminifera yang sama pada Stasiun 14. Hal tersebut mengindikasikan terjadi tekanan lingkungan lebih tinggi diduga ini terjadi akibat area pengambilan sampel dekat dengan pemukiman dan mendapat banyak asupan bahan anorganik serta detergen dari pemukiman warga yang mengendap pada area ini. Banyaknya jumlah variasi jenis foraminifera juga dapat memperlihatkan daya dukung lingkungan pada setiap stasiun terhadap pertumbuhan foraminifera yang terdapat didalamnya. Semakin banyak variasi jenis dan jumlah individu foraminifera pada suatu wilayah, maka wilayah itu kondisi lingkungannya semakin baik. Sebagai contoh Elphidium sp dapat bertahan hidup walaupun kondisi wilayah tersebut telah mengalami kerusakan, toleransi yang besar, pola adaptasi yang cepat menjadikan marga foraminifera ini dapat bertahan hidup lebih lama dibandingkan marga foraminifera lainnya. Marga foraminifera Rotaliida sp jenis ini termasuk kedalam foraminifera oportunistik atau toleran terhadap berbagai bahan pencemar jenis ini sangat kuat sekali mencirikan kondisi lingkungan pencemar Dewi dan Darlan, 2008. Pencemaran yang masuk ke perairan mengakibatkan dampak yang lama bagi komponen biotik dan abiotik sehingga marga foraminifera Ammonia sp yang termasuk jenis foraminifera toleran dan oportunistik memanfaatkan keuntungan langsung dari jenis polutan tertentu. Keuntungan langsung tersebut adalah terdapatnya tambahan nutrisi bagi jenis tersebut seperti senyawa organik, garam nutrien, bakteri dan sebagainya. Keuntungan tidak langsung adalah dengan berkurangnya persaingan dan saling memakan diantara foraminifera lain terhadap marga foraminifera ini Rositasari, 2002.

4.3. Kelimpahan Individu Foraminifera

Kelimpahan individu foraminifera di seluruh stasiun pengamatan bervariasi dengan kisaran antara 3830 - 6018 indm 2 Gambar 9. Jumlah individu pada area penelitian dapat dibedakan menjadi tiga kelompok kelimpahan yaitu kelompok kelimpahan terendah terdapat pada Stasiun 2, 3, dan 8 3600-4200 indm 2 , sedangkan kelompok kelimpahan menengah terdapat di banyak Stasiun 1, 4, 5, 6, 7, 9, 11, dan 13 4750-5250 indm 2 . Kelimpahan tinggi terdapat pada Stasiun-Stasiun 10, 12, 14 dan 15 lebih besar 5500 indm 2 . Gambar 9.Kelimpahan jumlah foraminiferapada seluruh stasiun 4.4. Analisis Indeks Komunitas Foraminifera 4.4.1. Indeks Keanekaragaman H’ Indeks H’ log2 menunjukkan nilai kelimpahan relatif dan keragaman jenis pada pada tiap-tiap stasiun. Indeks ini menunjukkan nilai kelimpahan relatif dan keragaman jenis pada pada tiap-tiap stasiun. Semakin tinggi nilai indeks H’ log2, maka kelimpahan relatif , keragaman jenis dan jumlah spesies disetiap stasiun akan semakin tinggi. Nilai indeks keanekaragaman H’ meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah jenis organisme diimbangi jumlah populasi suatu organisme. Indeks H’ mampu melihat seberapa besar kapasitas suatu komunitas menampung populasi jenis yang tersusun didalamnya. 3500 4000 4500 5000 5500 6000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 In d ivid u m 2 Stasiun