Variabel Lag Dependent Nilai Tukar Riil

menggunakan uji AB-GMM dan uji Sargan, sudah menunjukkan bahwa model yang digunakan sudah cukup baik. Tabel 4.4. Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Memengaruhi Fluktuasi Nilai Tukar Riil Negara-negara dalam Kawasan Non ASEAN+6 Parameter Estimated Coefficients SE P-value Lag RER .5033777 .0614551 0.000 lnREALGDP -.0029406 .0033951 0.386 lnGE .0011533 .0021085 0.584 lnMS .0017421 .0009582 0.069 lnOPENNESS .0009618 .0017554 0.584 Pooled Least Square Lag RER .5272229 .0571744 0.000 Fixed Effect Lag RER .5031872 .062778 0.000 AB Test z Prob z Arrelano-Bond m 1 -7.1897 0.0000 Arrelano-Bond m 2 .59418 0.5524 Sargan Test chi2 222 Prob chi2 233.0493 0.2920 Pengujian variabel untuk estimasi faktor-faktor yang memengaruhi fluktuasi nilai tukar riil negara-negara pada kawasan non ASEAN+6 dengan menggunakan Arellano-Bond Generalized Method of Moments AB-GMM memperlihatkan pergerakan dinamis variabel endogennya dan dari hasil yang diperoleh pada tabel 4.3. ditunjukkan bahwa variabel yang signifikan yaitu variabel lag dependent dan variabel money supply. Untuk selanjutnya variabel tersebut akan dibahas lebih mendalam.

4.7.3.1. Variabel Lag Dependent Nilai Tukar Riil

Variabel lag dependent merupakan variabel yang signifikan dalam estimasi faktor-faktor yang memengaruhi fluktuasi nilai tukar riil negara-negara kawasan non ASEAN+6. Hal ini ditunjukkan variabel ini memiliki probabilitas sebesar 0.000 yang signifikan pada taraf nyata 1 persen. Koefisien variabel sebesar 0.5033 yang mengintepretasikan apabila terjadi peningkatan fluktuasi nilai tukar riil pada periode sebelumnya sebesar 10 persen, cateris paribus, akan meningkatkan fluktuasi nilai tukar riil sebesar 5.033 persen, begitu juga sebaliknya. Pada dasarnya setiap negara yang ada di seluruh dunia memiliki histori pergerakan nilai tukar riil dari periode ke periode. Pada negara-negara kawasan non ASEAN+6 yang merupakan negara-negara manufaktur tentunya stabilisasi nilai tukar mendapat perhatian terutama sebab Purchasing Power Parity PPP sebagai benchmark untuk mengevaluasi pergerakan nilai tukar riil dalam jangka panjang dan hal ini menjadi acuan bagi setiap negara dalam perdagangan internasional. Peningkatan fluktuasi nilai tukar riil pada periode sebelumnya yang direspon positif oleh fluktuasi nilai tukar riil setelahnya mengimplikasikan apabila kestabilan nilai tukar negara-negara pada kawasan non ASEAN+6 telah membaik maka akan mendorong perekonomian negara-negara tersebut. Dengan mengetahui ukuran fluktuasi nilai tukar pada periode sebelumnya, kebijakan setiap negara dalam kawasan non ASEAN+6 dapat diimplementasikan dengan baik. Negara-negara Eropa dan Amerika Utara merupakan kawasan yang telah terintegrasi ekonominya mendahului negara- negara kawasan ASEAN+6. Hal ini ditandai dengan mata uang tunggal Euro yang yang berlaku di Eropa dana mata uang yang dijadikan acuan di seluruh dunia merupakan mata uang negara Amerika Serikat. Dalam beberapa dekade ini, Euro telah berkembang menjadi sarana hubungan moneter internasional yang signifikan, sehingga berhasil menjadi mata uang nomor dua di dunia dan menjadi alternatif mata uang US dolar Partisiwi, 2008. Kestabilan Euro ini tentunya akan memengaruhi perekonomian dunia umumnya dan pada kawasan European Union EU pada khususnya. Kebijakan moneter yang ditempuh tentunya seragam untuk setiap negara karena yang mengambil kebijakan satu otoritas moneter saja.

4.7.3.2. Variabel Jumlah Uang Beredar Money Supply