BAHAN DAN ALAT BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

A. BAHAN DAN ALAT

Bahan baku utama yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah rimpang jahe, temulawak, kayu secang, daun kumis kucing, jeruk lemon, jeruk nipis, jeruk purut, dan jeruk limau. Rimpang jahe Zingiber officinale Roscoe. dan temulawak Curcuma xantorrhiza didapatkan dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat-obatan BALITTRO, Cimangu- Bogor. Kayu secang Caesalpinia sappan Linn. didapatkan dari petani di daerah Sumedang. Daun kumis kucing segar Orthosiphon aristatus BI. Miq didapatkan langsung dari pekarangan sekitar kampus IPB Darmaga. Berbagai varietas jeruk dibeli dari Giant hypermarket yang ada di Bogor. Bahan-bahan yang digunakan untuk analisis adalah radikal bebas DPPH 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl, metanol, larutan penyangga asam asetat, akuades, asam askorbat, media Plate Count Agar PCA untuk uji total mikroba, media Potato Dextrose Agar PDA dan asam tartarat untuk uji total kapang-khamir, serta bahan-bahan lainnya yang digunakan untuk uji organoleptik. Bahan yang ditambahkan untuk membuat minuman yaitu gula pasir, hidrokoloid Carboxyl Methyl Cellulose CMC, Natrium Benzoat, Kalium Sorbat, Kalsium Propionat, dan air minum. Alat-alat yang digunakan untuk mendapatkan ekstrak jahe, temulawak, dan jeruk adalah juice extractor, sedangkan untuk mendapatkan ekstrak secang dan kumis kucing diperlukan saringan vakum dan rotary evaporator rotavapor untuk pemekatan ekstrak. Untuk mempersiapkan bahan baku diperlukan baskom, pisau, talenan, dan panci. Untuk membuat formulasi minuman digunakan botol kaca, pipet tetes, dan neraca analitik. Untuk sterilisasi botol dan pasteurisasi produk minuman akhir digunakan autoclave dan water bath. Alat-alat yang digunakan untuk analisis adalah pH meter, refraktometer, kromameter, mikropipet, spektrofotometer, alat-alat uji mikrobiologi cawan petri, inkubator, alat-alat uji organoleptik, dan alat- alat gelas lainnya.

B. METODE