Gambar 13. Profil Interaksi Antara Model Pembelajaran Guided Discovery dan Cooperative Learning Terhadap Kreativitas
Keterangan: CL1
= Rata-rata skor kreativitas tinggi model pembelajaran cooperative learning.
CL2 = Rata-rata skor kreativitas rendah model pembelajaran
cooperative learning. GD1 = Rata-rata skor kreativitas tinggi model pembelajaran guided
discovery. GD2 = Rata-rata skor kreativitas rendah model pembelajaran guided
discovery.
Jadi dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara pembelajaran dengan menggunakan model cooperative
learning dan pembelajaran yang menggunakan model guided discovery terhadap kreativitas penerapan konsep gaya magnet mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Jangglengan 02 dan Sekolah Dasar Negeri Pengkol 01 Kecamatan
Nguter Kabupaten Sukoharjo semester II tahun pelajaran 20092010.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data penelitian di atas telah membuktikan bahwa:
Hipotesis 1, yang diajukan dalam penelitian ini ternyata kreativitas penerapan konsep gaya magnet mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas
V menunjukkan perbedaan yang signifikan atau dengan kata lain H
o
berhasil ditolak dan H
1
diterima. Jadi kreativitas penerapan konsep gaya magnet yang
pembelajarannya menggunakan model guided discovery pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pengkol 01 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo
lebih baik daripada yang proses pembelajarannya menggunakan model cooperative learning pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Jangglengan
02 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Hipotesis 2, yang diajukan dalam penelitian ini ternyata kreativitas
penerapan konsep gaya magnet antara siswa yang memiliki kreativitas awal tinggi dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah menunjukkan perbedaan
yang signifikan atau dengan kata lain H
o
berhasil ditolak dan H
1
diterima. Jadi kreativitas penerapan konsep gaya magnet antara siswa yang
memiliki kreativitas awal tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki kreativitas awal rendah pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pengkol 01
Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Jangglengan 02 Kecamaatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.
Hipotesis 3, yang diajukan dalam penelitian ini ternyata terdapat interaksi antara pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
guided discovery dan model cooperative learning terhadap kreativitas penerapan konsep gaya magnet menunjukkan H
o
berhasil ditolak dan H
1
diterima. Jadi terdapat interaksi antara pembelajaran dengan menggunakan
model guided discovery dan model cooperative learning terhadap kreativitas penerapan konsep gaya magnet pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri
Pengkol 01 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pengkol 01 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN