Perbandingan Rata-Rata Diameter dan Tinggi Shorea leprosula Miq.

naungan, evaporasi dari tanaman dapat dikurangi Suhardi 1995 dalam Putri 2009.

5.7.2. Perbandingan Rata-Rata Diameter dan Tinggi Shorea leprosula Miq.

Salah satu fungsi ekosistem hutan adalah produktivitas. Produktivitas tanaman dapat diukur melalui beberapa parameter, salah satunya adalah pertumbuhan diameter. Disamping karena mudah pelaksanaanya, juga memiliki keakuratan dan konsistensi cukup tinggi. Oleh karena itu, pertumbuhan diameter dapat digunakan untuk menjelaskan produktivitas tanaman Pamoengkas 2006. Pengambilan data pertumbuhan diameter dan tinggi tanaman S. leprosula yang dilakukan di jalur tanam TPTII menunjukkan hasil yang ditunjukkan pada tabel 19. Tabel 19 Perbandingan rata-rata diameter dan tinggi tanaman Shorea leprosula Miq. pada jalur tanam TPTII dengan umur tanaman 2 dua tahun Kelerengan Ulangan Total Hidup Rata-rata Diameter cm Rata-rata Tinggi cm Datar 0-15 1 153 1,53 275,19 2 108 1,54 225,24 3 153 2,12 325,20 Sedang 15-25 1 146 1,31 214,62 2 141 1,82 238,99 3 92 1,82 274,69 Curam 25 1 138 1,34 248,27 2 113 1,79 255,10 3 163 2,03 302,55 Keterangan: TPTII Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif Dari tabel 19 dapat diketahui rata-rata diameter tanaman S. leprosula tertinggi terdapat pada kelerengan datar dengan diameter sebesar 2,12 cm. Sedangkan rata-rata diameter terendah terdapat pada kelerengan sedang, yaitu sebesar 1,31 cm. Hal yang sama juga dapat dilihat pada rataan tinggi tanaman S. leprosula yang terdapat dalam jalur tanam. Rata-rata tinggi tanaman tertinggi juga terdapat pada jalur tanam dengan kelerengan datar dengan tinggi tanaman 275,19 cm. Sedangkan rata-rata tinggi tanaman yang paling rendah terdapat dalam jalur tanam dengan kelerengan sedang dengan tinggi rata-rata 214,62 cm. Tanaman akan menunjukkan pertumbuhan yang baik apabila tanaman tersebut mampu beradaptasi dengan sempurna di tempat tumbuhnya. Fluktuasi pertumbuhan diameter dan tinggi yang terjadi diduga akibat kondisi lingkungan yang kurang mendukung, salah satunya tingkat kesuburan tanah yang kurang. Selain itu disebabkan oleh keterbukaan tajuk akibat adanya perlakuan pemeliharaan lanjutan, yaitu pembebasan tajuk dalam jalur tanam hingga lebar jalur tanam menjadi lebih lebar dari sebelumnya sampai batas maksimal 10 m Pamoengkas 2006.

5.8. Analisis Tanah

Dokumen yang terkait

Komposisi dan struktur tegakan areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam Indonesia Intensif (TPII) di areal IUPHHK PT. Erna Djuliawti, Kalimantan Tengah

3 49 107

Komposisi dan Struktur Tegakan pada Areal Bekas Tebangan Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) (Studi Kasus di IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat)

3 21 271

Struktur Dan Komposisi Tegakan Pada Areal Bekas Tebangan Dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Tptj) (Di Areal Iuphhk Pt. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

3 30 125

Petubahan KOihposisi Dan Struktut Tegakan Hutan Produksi Alam Dengan Menggunakan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) (Studi Kasus di Areal IUPHHK PT. Ema Djuliawati, Kalimantan Tengah)

0 15 229

Model Struktur Tegakan Pasca Penebangan dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Studi Kasus di PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 19 70

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur (TPTJ) (Di Areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 24 109

Kualitas tanah pada sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur(TPTJ) di areal kerja IUPHHK/HA PT. Sari Bumi Kusuma provinsi Kalimantan Tengah

1 14 77

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan teknik silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII): studi kasus di areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah

2 16 96

Struktur, Komposisi Tegakan dan Riap Tanaman Shorea parvifolia Dyer. pada Areal Bekas Tebangan dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif

0 2 160

Kualitas Tanah pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Areal IUPHHK-HA PT. Suka Jaya Makmur Kalimantan Barat

0 6 30