eceran retailing meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung ke konsumen akhir. Pedagang eceran sebagai salah satu
perantara pemasaran, dapat dijadikan sarana bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Pelaku perdagangan eceran seperti produsen, grosir atau pengecer
dapat melakukan penjualan melalui berbagai media seperti melalui orang, surat, telepon atau mesin penjual. Kegiatan tersebut dapat pula dilakukan di berbagai
tempat seperti toko, pinggir jalan atau di rumah konsumen. Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 23MPPI1998,
pedagang pengecer retailer adalah perorangan atau badan usaha yang kegiatan pokoknya melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen akhir dalam
partai kecil.
2.2.2. Jenis-jenis Pengecer
Lembaga pengecer yang ada saat ini sangat beragam dan berbagai bentuk baru bermunculan. Menurut Kotler 2005, jenis-jenis pengecer adalah :
a. Toko Khusus Speciality Store
Toko Khusus menjual lini produk yang sempit dengan ragam yang lebih banyak dalam lini tersebut. Contohnya adalah toko pakaian, toko alat-alat
olahraga, toko furniture, toko bunga, dan toko buku. Toko seperti ini dapat diklasifikasikan lagi menurut tingkat kekhususan lini produknya, menjadi toko
lini tunggal, toko lini terbatas, dan toko sangat khusus. Di masa depan, toko sangat khusus akan berkembang paling cepat untuk memanfaatkan peluang
yang semakin besar dalam melakukan segmentasi pasar, penetapan pasar, sasaran, dan spesialisai produk.
b. Toko Serba Ada Departement Store
Toko serba ada menjual berbagai lini produk, biasanya pakaian, perlengkapan rumah, dan barang kebutuhan rumah tangga. Setiap lini beroperasi sebagai
suatu departemen tersendiri yang dikelola oleh pembeli atau pedagang khusus. c.
Toko Swalayan Supermarket Pasar swalayan relatif besar dalam operasinya, berbiaya rendah, marjin
rendah, volume tinggi. Swalayan dirancang untuk melayani semua kebutuhan konsumen seperti makanan, dan produk perawatan rumah.
d. Toko Kelontongan Convinience Store
Toko kelontongan relatif lebih kecil dan terletak di daerah pemukiman, memiliki jam buka yang lebih panjang selama tujuh hari dalam seminggu, dan
menjual lini produk convinience yang terbatas dan tingkat perputaran tinggi. e.
Toko Diskon Discount Store Toko diskon menjual barang-barang standar dengan harga lebih murah karena
mengambil marjin yang lebih rendah dan menjual dengan volume yang tinggi. Toko diskon yang sebenarnya secara reguler menjual barang dagangannya
pada harga yang lebih rendah, semuanya menjual merek nasional, bukan barang bermutu rendah.
f. Pengecer Potongan Harga Off-Price Retailers
Pengecer potongan harga membeli pada harga yang lebih rendah daripada harga grosir dan menetapkan harga pada konsumen lebih rendah daripada
harga eceran. Mereka cenderung menjual koleksi barang dagangan berkualitas lebih tinggi yang berubah-ubah dan tidak stabil, sering merupakan barang sisa,
berlebih, dan tidak reguler, yang diperoleh dengan harga lebih rendah dari produsen atau pengecer lain. Ada tiga jenis utama pengecer potongan harga :
toko pabrik factory outlets, pengecer potongan harga independen independent off-price, dan klub gudangparkir warehousewholesale club.
g. Toko Super Superstores
Toko super rata-rata memiliki ruang jual 32.000 kaki persegi dan bertujuan memenuhi semua kebutuhan konsumen untuk produk makanan yang dibeli
rutin maupun bahan makanan dan pelayanan lainnya. Variabel dari toko super adalah toko kombinasi combination stores dan pasar hyper hypermarket
h. Ruang Pamer Katalog Catalog Showroom
Ruang pamer katalog menjual banyak pilihan produk bermerk, perputaran cepat, dengan harga diskon. Pelanggan memesan barang dari katalog di ruang
pamer, lalu mengambil barang tersebut dari suatu area pengambilan barang
toko. 2.3.
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu tentang perilaku dan kepuasan konsumen ikan hias air tawar di tingkat pengecer masih jarang dilakukan. Namun penelitian tentang
perilaku dan kepuasan konsumen dengan topik selain ikan hias sudah banyak dilakukan. Pada kajian penelitian terdahulu, peneliti mengambil beberapa
penelitian yang terkait dengan topik penelitian. Hal tersebut bertujuan untuk melihat perbandingan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini sehingga
dapat menunjukkan adanya persamaan, keunggulan dan kekurangan. Adapun
yang menjadi rujukan dalam penelitian dapat dikelompokan sebagai berikut : 2.3.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Perilaku Konsumen Ikan Hias
Siregar 2004 dan Anwar 2007 melakukan penelitian dengan tema perilaku konsumen. Pada penelitian Siregar 2004 mengkaji tentang perilaku
konsumen ikan hias air tawar di Kota Bogor, Sedangkan Anwar 2007 mengkaji tentang preferensi konsumen ikan hias air tawar di Bogor. Siregar 2004
mengunakan analisis Multiatribut model Fishbein dan Analisis Regresi, sedangkan Anwar 2007 mengunakan analisis deskriptif, Model Sikap
Multiatribut Fishbein, Uji The Mann-Whitney Test dan Uji Chi Square. Hasil pada penelitian Siregar 2004 menunjukkan Lou han adalah jenis yang paling banyak
dibeli dan atribut yang paling diinginkan oleh konsumen adalah keindahan warna. Sedangkan hasil pada penelitian Anwar 2007 menunjukkan tingkat kepentingan
dan tingkat pelaksanaan tertinggi yang menjadi preferensi antara responden yang membeli dan tidak membeli terhadap atribut ikan hias adalah sama pada atribut
keindahan warna dan tidak ada perbedaan sikap terhadap atribut ikan hias antara responden yang membeli dan tidak membeli.
Manfaat yang diperoleh dari penelitian Siregar 2004 dan Anwar 2007 pada penelitian kali ini ialah memperoleh gambaran mengenai atribut yang
diperhatikan konsumen di Kota Bogor dalam membeli ikan hias dan atribut toko ikan hias secara umum di Kota Bogor yang menjadi pertimbangan konsumen
untuk pemilihan toko.
2.3.2 Penelitian Mengenai Kepuasan Konsumen