Analisis Deskriptif Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara : 1. Melakukan observasi atau pengamatan. Observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati objek secara langsung terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. 2. Melakukan wawancara untuk memperoleh keterangan yang sesuai dengan kebutuhan penelitian, agar data yang digunakan merupakan kondisi yang sebenarnya. Wawancara langsung dengan pihak pemilik, manajemen, karyawan dan konsumen Toko Ikan Hias Air Tawar Terang Aquarium untuk mengetahui permasalahan serta kendala yang dihadapi, serta karakteristik perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk dan jasa. 3. Memberikan lembar penilaian berupa kuisioner kepada responden yaitu konsumen Toko Ikan Hias Air Tawar Terang Aquarium untuk mengetahui karakteristik serta perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian barang dan jasa, Serta membaca dan melakukan pencatatan semua data yang dibutuhkan penelitian.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan tiga alat analisis yaitu Analisis Deskriptif, Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 untuk tabulasi data dan perhitungan IPA dan CSI, SPSS versi 14 for Windows untuk pengolahan diagram kartesius IPA. Berikut ini akan dijelaskan mengenai metode-metode analisis data tersebut.

4.4.1. Analisis Deskriptif

Nasir 2005 menyatakan bahwa analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari analisis deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Pada penelitian ini, alat analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen dan perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian yang meliputi identitas responden, pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku paska pembelian. Hasil dibuat tabulasi dan dikelompokan berdasarkan jawaban yang sama kemudian dipersentasikan berdasarkan jumlah responden. Persentase yang terbesar merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang diteliti. 4.4.2. Importance Performance Analysis IPA Konsep Importance Performance Analysis IPA atau Analisis tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaankinerja merupakan pengukuran tingkat kepentingan atribut dengan tingkat pelaksanaan dari suatu atribut. Analisis ini merupakan dasar bagi manajemen dalam pengambilan keputusan tentang tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja suatu usaha demi meningkatkan kepuasan pelanggan. Berdasarkan analisis ini suatu perusahaan dapat mengetahui tingkat kepentingan menurut persepsi pelanggan diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk atau jasa yang berkulitas tinggi. IPA akan menghasilkan berbagai persepsi konsumen tentang kepentingan dan pelaksanaan dari suatu atribut. Dengan memakai konsep IPA dapat ditangkap persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya atribut tersebut dimata konsumen. Atribut yang digunakan tersebut diukur dengan Skala likert. Skala likert digunakan untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap atribut yang ada di Toko Ikan Hias Air Tawar Terang Aquarium. Skala likert digunakan sebagai ukuran kuantitatif untuk penilaian tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan terhadap atribut produk. Skala likert menggunakan ukuran ordinal sehingga hanya dapat membuat ranking dan tidak dapat membandingkan antara dua responden. Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari jawaban yang diberi skor sesuai dengan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Skala Likert menunjukkan tanggapan konsumen terhadap pilihan yang dibuat berjenjang, mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi. Dalam penelitian ini akan digunakan skala likert bertingkat lima. Penilaian skor untuk analisis IPA menggunakan skala untuk menggolongkan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Pemberian nilai skor pada skala dirumuskan dengan rentang skala pada skala linear numerik. Skor dan respon yang digunakan dalam penelitian ini di sajikan dalam Tabel 3. Tabel 3 . Penilaian Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Skor Bobot Kinerja X Kepentingan Y 1 Tidak Baik Tidak Penting 2 Kurang Baik Kurang Penting 3 Cukup Baik Cukup Penting 4 Baik Penting 5 Sangat Baik Sangat Penting Sumber : Supranto 2001 Rumus rentang skala yaitu : RS = Dimana : m = skor tertinggi n = skor terendah b = jumlah kelas atau kategori yang dibuat pada penelitian ini, rentang skala yang digunakan : RS = = 0,80 Berdasarkan rentang skala diatas maka kriteria kepentingan yang digunakan pada penelitian adalah : 1 – 1,80 = tidak penting 1,80 X ≤ 2,6 = kurang penting 2,6 X ≤ 3,4 = cukup penting 3,4 X ≤ 4,2 = penting 4,2 X ≤ 5 = sangat penting Sementara kriteria untuk tingkat kinerja yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1 – 1,80 = tidak baik 1,80 X ≤ 2,6 = kurang baik 2,6 X ≤ 3,4 = cukup baik 3,4 X ≤ 4,2 = baik 4,2 X ≤ 5 = sangat baik Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan hasil penilaian kinerja maka akan dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kepentingan dan tingkat m – n b 5 – 1 5 pelaksanaanya. Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja dan skor kepentingan yang menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen Supranto, 2001. Penilaian ini terdapat dua variabel yang diwakilkan oleh X dan Y, dimana X = Tingkat kinerja perusahaan yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Y = Tingkat kepentingan menurut konsumen. Rumus Importance Performance Analysis IPA Rumus skor tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan adalah sebagai berikut Jhon A. Martila and C. James dalam Supranto 2001 : Tki = Dimana : Tki = tingkat kesesuaian responden Xi = skor penilaian kinerja perusahaan Yi = skor penilaian kepentingan pelanggan Selanjutnya sumbu mendatar X akan diisi oleh skor tingkat kinerja, sedangkan sumbu tegak Y akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Dalam penyederhanaan rumus, maka untuk setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan adalah : Dimana : = skor rata-rata tingkat pelaksanaan = skor rata-rata tingkat kepentingan n = jumlah responden Analisis kepentingan dan kinerja menggunakan diagram kartesius untuk melihat tingkat pelaksanaan dan tingkat kepentingan dari atribut. Hasil perhitungan skor kemudian dimasukkan ke diagram kartesius, yaitu suatu bangunan yang terdiri dari empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik . memotong tegak lurus pada sumbu horisontal yakni sumbu yang mencerminkan kinerja atribut sumbu X. Sementara memotong sumbu vertikal yakni sumbu yang mencerminkan tingkat kepentingan atribut sumbu Y. Xi x 100 Yi Hasil dari perhitungan di atas kemudian dinyatakan dalam diagram kartesius. Adapun dengan rumus sebagai berikut: = = Dimana, = Rata-rata dari rata-rata skor bobot tingkat pelaksanaan atribut = Rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat kepentingan atribut K = Jumlah atribut Hasil dari kalkulasi di atas kemudian diplotkan dalam diagram kartesius yang terbagi menjadi empat kuadran yaitu prioritas utama, pertahankan prestasi, prioritas rendah dan berlebihan dimana keempat kuadran tersebut dibatasi oleh sumbu i X dan sumbu i Y , dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 . Diagram Kartesius Importance Performence Analysis Sumber : Supranto 2001 Hasil perhitungan nilai i X dan i Y digunakan sebagai pasangan koordinat beberapa titik yang memposisikan suatu dimensi pada diagram kartesius. Setiap hasil akan menempati salah satu kuadran dalam diagram kartesius yang terdiri dari:

1. Kuadran I Prioritas Utama

Kuadran ini menggambarkan atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen, tetapi pihak Toko Terang Aquarium belum melaksanakan sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga konsumen merasa tidak puas. 2. Kuadran II Pertahankan Prestasi Kuadran ini menunjukkan atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan telah dilaksanakan dengan baik oleh pihak Toko Terang Tingkat Kinerja Tingkat Kepentingan Prioritas Utama I Prioritas Rendah III Berlebihan IV Pertahankan Prestasi II X X Y Y Aquarium, sehingga konsumen merasa puas. Oleh karena itu pihak Toko Terang Aquarium harus mempertahankan kinerja terhadap atribut-atribut tersebut. 3. Kuadran III Prioritas Rendah Kuadran ini menunjukkan bahwa atribut-atribut yang bersangkutan memang dianggap kurang penting, sehingga pelaksanaannya juga kurang diperhatikan oleh pihak Toko Terang Aquarium. Dalam arti lain, atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ketiga kurang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

4. Kuadran IV Berlebihan

Kuadran ini menunjukkan atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen tetapi pihak Toko Terang Aquarium telah menjalankannya dengan sangat baik atau sangat memuaskan, sehingga konsumen menilai kinerja Toko Terang Aquarium terlalu berlebihan. 4.4.3. Costumer Satisfaction Index CSI Costumer Satisfaction Index CSI atau Indeks Kepuasan Pelanggan merupakan salah satu alat ukur yang dapat mendukung analisis IPA. Indeks kepuasan pelanggan merupakan alat ukur yang mampu merepresentasikan kepuasaan pelanggan secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari atribut produk. Tahapan pengukuran CSI terdiri dari empat tahapan perhitungan, yaitu : 1. Menentukan Mean Importance Score MIS. MIS merupakan nilai rata-rata skor tingkat kepentingan yang didapat dari hasil penilaian kepentingan dibagi dengan jumlah sampel. Nilai ini berasal dari rata-rata kepentingan tiap konsumen. MIS Dimana : n = Jumlah responden Yi = Nilai kepentingan atribut Y ke-i 2. Membuat Weight Factor WF. Bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap total MIS seluruh atribut. WF Dimana : p = atribut kepentingan ke-p 3. Membuat Weight Score WS. Bobot ini merupakan perkalian antara WF dengan rata-rata tingkat kepuasan X Mean Satisfaction Score MSS WSi 4. Menentukan Costumer Satisfaction Index CSI. yaitu WSi dibagi dengan Highest Scale HS atau yang dinyatakan dalam bentuk persen. Skala maksimum diperoleh dari ukuran skala Likert yang digunakan dalam pembobotan tingkat kepentingan dan kinerja. Dalam penelitian ini skala maksimum yang digunakan yaitu lima. CSI Dimana : P = atribut kepentingan ke-p HS = Highest scale skala maksimum yang digunakan. Indeks kepuasan pelanggan menggunakan rentang skala untuk menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk. Rentang skala kepuasan pelanggan berkisar antara 0 – 100 persen. Semakin tinggi nilai CSI maka semakin tinggi kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Rumus rentang skala yang digunakan berdasarkan Simamora 2004 adalah sebagai berikut : RS = Dimana : n = skor terendah b = jumlah kelas atau kategori yang dibuat m = skor tertinggi Pada penelitian ini rentang skala yang digunakan adalah : RS = = 20 100 – 0 5 Berdasarkan rentang skala diatas maka kriteria kepuasan yang digunakan pada penelitian adalah : 0 CSI ≤ 20 = tidak puas 20 CSI ≤ 40 = kurang puas 4 0 CSI ≤ 60 = cukup puas 60 CSI ≤ 80 = puas 80 CSI ≤ 100 = sangat puas

4.5. Variabel Atribut Penelitian