Bentuk Structural Equation Modelling SEM dengan Partial Least

4 Estimasi Parameter Konsisten sebagai indikator dan sample size meningkat Konsisten 5 Skor variabel laten Secara eksplisit diestimasi Inderteminate 6 Hubungan epistemic antara variabel laten dan indikatornya Dapat dalam bentuk formatif maupun reflektif indikator Hanya dengan reflektif indikator 7 Implikasi Optimal untuk ketepatan prediksi Optimal untuk ketepatan parameter 8 Kompleksitas model Kompleksitas besar 100 konstruk dan 1000 indikator Kompleksitas kecil sampai menengah kurang dari 100 indikator 9 Besar sample Kekuatan analisis didasarkan pada porsi dari model yang memiliki jumlah prediktor terbesar. Minimal direkomendasikan dari 30 sampai 100 kasus Kekuatan analisis didasarkan pada model spesifik minimal direkomendasikan berkisar dari 200 sampai 800 Sumber : Ghozali 2008

2.9.2 Bentuk Structural Equation Modelling SEM dengan Partial Least

Squares PLS PLS pertama kali dikembangkan oleh Herman Wold 1996 sebagai metode umum untuk mengestimasi path model yang menggunakan konstruk laten dengan multiple indikator Ghozali, 2008. Pendekatan PLS adalah distribution free tidak mengasumsikan data berdistribusi tertentu dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval dan rasio. PLS merupakan metode analisis powerfull karena tidak didasarkan banyak asumsi, jumlah sampel kecil dan residual distribusi. Walaupun PLS juga dapat digunakan untuk mengonfirmasi teori, tetapi juga untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel laten. Model analisis jalur semua varibel laten dalam PLS terdiri atas 3 set hubungan, yaitu : Lanjutan tabel 3 1. Inner Model Inner relation, structural model dan substantive theory Inner Model menspesifikasikan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada teori. Model struktural dievaluasi dengan melihat nilai R-square untuk konstruk laten dependen, stone Geisser Q-square test untuk predictive relevance dan uji T, serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Peubah nilai R-square dpat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen terhadap variabel laten dependen. 2. Outer model Outer Reletion atau Measurement Model Outer Model menspesifikasikan hubungan antar variabel laten dengan indikator. Outer Model terdiri dari 2 macam mode, yaitu mode reflective mode A dan mode formative mode B. Mode reflektif merupakan relasi dari peubah laten ke peubah indikator atau “effect”. Sedangkan mode formative merupakan relasi dari peubah indikator membentuk peubah laten “causal”. 3. Weight Relation Inner dan Outer model memberikan spesifikasi yang diikuti dalam estimasi algoritma PLS. Nilai kasus untuk setiap variabel laten di estimaasi dalam PLS sebagai berikut : ξ b = Σ kb W kb X kb ................. 1 η i= Σ ki W ki X ki ..................... 2 Keterangan : W kb dan W ki = k weight yang digunakan untuk membentuk estimasi variabel laten ξ b dan η i . Estimasi variabel laten adalah linear agregat dari indikator yang nilai weightnya didapat dengan prosedur estimasi PLS seperti dispesifikasikan oleh inner dan outer model dimana η adalah vektor variabel laten endogen dependen dan ξ adalah vektor variabel laten eksogen independen, ε merupakan faktor residual dan β serta Γ adalah matrik koefisien jalur path coefficient.

2.10 Penelitian Terdahulu