Rumus untuk mencari nilai ragam adalah :
Dimana : : Ragam
n : Jumlah responden
X : Nilai skor yang dipilih
Uji reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden dimana reliabilitas variabel dikatakan baik apabila memiliki nilai
Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 Nugroho, 2005.
3.6 Pengolahan dan Analisis Data 1
Consumer Decision Model CDM
Model dengan enam variabel yang saling berhubungan yaitu: Pesan Iklan pada media elektronik televisi F, finding information, Pengenalan
Merek B, brand recognition, Kepercayaan Konsumen C, confidence, Sikap Konsumen A, attitude, Niat Beli I, intention dan Pembelian
Nyata P, purchase. Untuk mengetahui efektivitas iklan dengan menggunakan CDM digunakan analisis bentuk hubungan dan analisis
keeratan hubungan. Pengaruh langsung suatu variabel independen terhadap variabel dependen ditelusuri dengan analisis regresi. Analisis regresi yang
digunakan memperhatikan prinsip parsimory, yaitu semakin sederhana suatu model semakin bagus model tersebut, dan dengan pertimbangan
efisiensi dan kemudahan pemahaman model tersebut dari sisi pengguna. Dengan pertimbangan tersebut maka digunakan analisis regresi linier
sederhana. Model populasi yang digunakan adalah :
Pada persamaan tersebut akan dianalisis persamaan regresi sederhana antara variabel informasi di iklan televisi F dengan pengenalan merek
B, informasi di iklan televisi F dengan kepercayaan konsumen C, informasi di iklan televisi F, dengan sikap konsumen A. Pada ketiga
= ∑X
2
– .............................. 5
n
Yi = α + βXi
2
+ εi .................. 6
persamaan tersebut, variabel informasi di iklan televisi F menjadi variabel independen dan variabel B, C dan A menjadi dependen.
Persamaan regresi berikutnya adalah persamaan regresi antara variabel pengenalan merek B dengan sikap konsumen A, pengenalan merek B
dengan kepercayaan konsumen C, dengan variabel B sebagai variabel independen dan variabel C dan A sebagai variabel dependen. Persamaan
berikutnya yang akan dianalisis adalah persamaan regresi sederhana antara variabel niat beli I dengan kepercayaan konsumen C, niat beli I
dengan sikap konsumen A, dengan variabel I sebagai variabel dependen dan variabel C dan A sebagai variabel independen. Pada
persamaan regresi yang terakhir antara variabel pembelian Nyata P dengan variabel niat beli I, dengan variabel P menjadi variabel dependen
dan variabel I menjadi variabel independen. Sebagaimana diketahui, sebenarnnya path analysis sama dengan
analisis regresi yang hanya melihat pengaruh yang mempengaruhi pembelian antar variabel secara parsial. Oleh karena itu, untuk meliahat
pengaruh langsung antar variabel secara holistik digunakan alat model persamaan struktural yang dapat mengetahui pengaruh langsung yang
dapat mempengaruhi pembelian nyata P.
2 SEM Structural Equation Model
Structural Equation Modelling SEM merupakan suatu teknik statistika yang mampu menganalisa hubungan peubah laten, peubah
indikator dan kesalahan pengukuran secara langsung. Disamping hubungan kausal searah, metode SEM memungkinkan untuk menganalisis
hubungan dua arah Ghozali et al, 2005. Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menganalisis model dengan menggunakan SEM adalah
LISREL, AMOST, dan SmartPLS. Analisis efektivitas iklan televisi menggunakan model Structural
Equation Model yang mengunakan model Consumer Decision Model CDM dengan PLS. Dikemukakan oleh Wold 1985 dalam Ghazali
2008 PLS merupakan metode analisis powerfull, karen tidak didasarkan pada banyak asumsi. Data juga tidak harus berdistribusi normal multivriate
indikator dengan skala kategori, ordinal, interval, sampai ratio dapat digunakan model yang sama, sampel tidak harus besar. PLS selain dapat
mengkonfirmasi teori, juga dapat untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten.
Gambar 5. Model - model SEM Structural Equation Model yang diteliti
3. Analisis Diskriminan
Menurut Supranto 2004, Analisis diskriminan merupakan teknik menganalisis data, kalau variabel tak bebas disebut criterion
merupakan kategori non-metrik, nominal, ordinal, atau kualitatif sedangkan variabel bebas sebagai prediktor merupakan metriks
interval atau rasio, bersifat kuantitatif. Adapun tujuan analisis diskriminan, adalah sebagai berikut
Suprianto, 2004 : 1. Membuat fungsi diskriminan atau kombinasi linear, dari
prediktor atau variabel bebas bisa mendiskriminasi atau membedakan kategori variabel tak bebas atau criterion atau
kelompok, artinya mampu membedakan suatu objek responden masuk kelompok kategori yang mana.
2. Menguji apakah
ada perbedaan
signifikan antara
kategorikelompok, dikaitkan dengan variabel bebas atau prediktor.
3. Menentukan prediktorvariabel
bebas yang
mana yang
memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya perbedaan antar kelompok.
4. Mengklasifikasikan mengkelompokkan
objekkasus atau
responden kedalam suatu kelompokkategori didasarkan pada nilai variabel bebas.
5. Mengevaluasi keakuratan klasifikasi Analisis
diskriminan bertahap
menurut Supranto
2004 dianalogkan sebagai regresi berganda bertahap stepwise, di mana
variabel bebas atau prediktor dimasukkan secara berurutan sequentially
berdasarkan pada
kemampuannya untuk
mendiskriminankan setiap kelompok. Suatu rasio F dihitung untuk setiap prediktor dengan jalan melakukan suatu analisis varian
univariant, dimana kelompok diperklakukan sebagai variabel kategori non-metrik dan prediktor sebagai variabel kriterion atau variabel
dependen.
Suatu prediktor dengan dengan nilai rasio F yang tinggi, yang pertama-tama terpilih untuk dimasukkan dalam fungsi diskriminan,
kalau prediktor tersebut memenuhi kriteria dan toleransi tertentu. Prediktor kedua ditambahkan berdasarkan pada the highest adjusted
or partial F ratio, dengan memperhitungkan prediktor yang telah dipilih sebelumnya, dan seterusnya. Setiap prediktor yang telah diuji
untuk retensi berdasarkan pada hubungannya dengan prediktor lainnya yang telah dipilih. Proses pemilihan dan retensi dilanjutkan
sampai semua prediktor memenuhi kriteria signifikansi untuk dimasukkan dan dipertahankan dalam fungsi diskriminan.
4. Penerapan Manajerial Metode Analisis Data
Penggunaan Consumer Decision Model CDM untuk mengetahui alur-alur yang dapat dilalui oleh konsumen mulai dari pesan iklan hingga
melakukan pembelian nyata. Analisis Consumer Decision Model ini didukung dengan menggunakan alat analisis Structural Equation Modeling
SEM yang diperlukan untuk memperhitungkan alur yang efektif dalam mencapai pembelian nyata. Setelah mendapatkan jalur yang efektif
dilakukan analisis dengan menggunakan alat analisis diskriminan untuk mengetahui fungsi dari pembelian nyata yang mengklasifikasikan
berdasarkan responden yang membeli dan yang tidak membeli broadband AHA. Setelah diskriminan dilanjutkan dengan analisis dengan
menggunakan stepwise yang bertujuan untuk mengetahui variabel mana saja yang mempengaruhi responden untuk melakukan pembelian nyata.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN