Hasil Wawancara Survei Kebutuhan

60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kebutuhan

Langkah awal dalam melakukan penelitian pengembangan buku suplemen ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan buku suplemen yang telah diuraikan pada bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara wawancara. Wawancara dilakukan kepada guru kelas II SD Negeri Puluhan, Bantul yaitu Ibu Yudi Heriana Tantri, M.Pd pada hari Jumat tanggal 20 Maret 2015. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya permasalahan yang terjadi di lapangan menyangkut ketidaktersedianya buku suplemen membaca dan menulis permulaan yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran, sehingga diharapkan buku suplemen yang akan dikembangkan disusun sesuai dengan kebutuhan siswa kelas II SD Negeri Puluhan.

4.1.1 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas II SD Negeri Puluhan, Bantul pada tanggal 20 Maret 2015. Wawancara tersebut berpedoman pada 8 butir pertanyaan untuk melakukan survei kebutuhan buku suplemen muatan pelajaran Bahasa Indonesia. Berikut data hasil wawancara dengan guru SD Negeri Puluhan, Bantul akan dijelaskan setiap butir. Butir pertanyaan yang pertama yaitu tentang jumlah siswa kelas II di SD Puluhan. Guru memberikan jawaban bahwa jumlah siswa kelas II ada 18 anak. Terdiri dari 9 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai jumlah siswa kelas II yang memiliki kesulitan dalam membaca dan menulis permulaan. Guru memberikan jawaban ada 3 siswa yang benar-benar masih mengalami kesulitan, baik dalam hal membaca maupun menulis. Selain ketiga siswa tersebut ada sekitar 3 siswa lain yang belum terampil dalam menulis huruf tegak bersambung. Butir pertanyaan ketiga yaitu penjelasan secara spesifik kesulitan yang dialami siswa kelas II. Guru memberikan jawaban salah satu siswa merasa kes ulitan dalam membedakan huruf “b” dan “d”. Seorang siswa yang lain mengalami kesulitan dalam membaca karena masih harus mengeja. Selain itu beberapa siswa juga masih sering melakukan diskon huruf yaitu kurangnya huruf dalam beberapa kata. Butir pertanyaan keempat yaitu permasalahan-permasalahan siswa ketika menulis huruf tegak bersambung. Guru memberikan jawaban bahwa siswa masih belum hafal bentuk huruf tegak bersambung. Padahal hampir setiap hari ada latihan menulis tegak bersambung. Butir pertanyaan kelima yaitu tentang nilai KKM kriteria ketuntasan minimum mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas II. Guru memberikan jawaban KKM Bahasa Indonesia yaitu 75. Siswa-siswa tersebut mendapatkan nilai yang kurang baik pada aspek membaca dan menulis. Butir pertanyaan keenam yaitu tentang pendampingan siswa dalam belajar membaca dan menulis permulaan di rumah. Guru memberikan jawaban bahwa selama ini sudah ada pendampingan siswa dalam belajar membaca dan menulis permulaan tetapi belum maksimal. Hal ini dikarenakan tidak adanya buku khusus membaca dan menulis permulaan, jadi selama ini hanya menggunakan buku paket yang mengandaikan siswa sudah lancar dalam membaca dan menulis. Butir pertanyaan ketujuh yaitu tentang dibutuhkannya sebuah buku untuk membantu siswa dalam melatih keterampilan membaca dan menulis permulaan. Guru memberikan jawaban sangat membutuhkan buku yang dapat membantu siswa dalam melatih keterampilan membaca dan menulis permulaan. Diharapkan dengan adanya buku tersebut, siswa dapat memiliki keterampilan membaca dan menulis permulaan dengan baik. Butir pertanyaan kedelapan yaitu tentang bentuk buku yang benar-benar dibutuhkan siswa. Guru memberikan jawaban buku yang banyak kegiatan menyalin teks bacaan serta disediakan ragam permainan agar siswa tidak merasa bosan.

4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Survei Kebutuhan