fase ini sistem pertahanan tubuh menjadi musuh yang paling jahat. Peningkatan arus hormon dalam fase perlawanan. Fase ini exhauston,
melipat gandakan kerja dalam mengaktifkan hormon, mengakibatkan tambahan stres. Sesuai pendapat Selye 1956, bila stres tingkat ini tidak
dapat dicegah maka kemungkinan mati yang bersangkutan besar. Bahkan bila penderita mengalami perasaan tidak tertolong dan depresi, maka tidak
ayal lagi terjadinya percobaan bunuh diri. Dalam usaha perlawanan yang tidak berhasil alias stres berlangsung berkepanjangan, yang berarti
pertahanan fisik juga berkepanjangan sesuai Zimbardo dapat berakibat “psychosomatic disorder” kekacauan yang bersifat rohani. Hal ini bisa
berakibat beberapa gejala penyakit misalnya bisul usus ulcer, tekanan darah tinggi, sakit pinggang bagian bawah, migraine sakit kepala sebelah,
radang kulit, asthma, dan sebagainya Suhartin, 1999:36.
2.2.4.4. Mengelola Stres
Menurut Suhartin 1999:38 cara-cara penanggulangan stres adalah sebagai berikut :
a. Cara-cara menghadapi stres baik pada anak-anak remaja maupun dewasa
sebenarnya kebanyakan sebagai hasil dari pendidikan sewaktu kanak- kanak. Orang dewasa yang ketika anak-anak terbiasa menghadapi
permasalahan atau stres akan lebih mudah mengatasi stres daripada orang dewasa yang ketika kanak-kanak selalu dimanja, selalu dituruti
kemauannya, selalu dibantu menyelesaikan permasalahannya. Tidak
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pernah ditolak kemauannya terhadap sesuatu, ini berarti tidak pernah latihan menghadapi stres. Sebagai contoh anak berteriak menanyakan
dimana sepatunya. Sebagai reaksi orang tua, dapat langsung mencarikan sepatu anak tersebut. Tetapi hal ini tidak mendidik menyelesaikan
masalah stres. Tindakan yang benar adalah disuruh mencari sndiri, paling-paling orang tua hanya memberi pengarahan “coba kemarin
membukanya dimana”. Anak menjawab “didalam kamar ibu”. Dengan cara-cara semacam ini maka anak terbiasa menghadapi permasalahan
yang berarti juga menghadapi stres. Perlu diingatkan kembali tiap permasalahan dapat menimbulkan stres, baik dirasakan sebagai stres
berat maupun ringan. Keuntungan latihan pemecahan permasalahan tersebut, kecuali berarti latihan menghadapi stres, juga mempercepat
kemandirian dan kedewasaan. b.
Dalam hidup sehari-hari apalagi di kota-kota besar, yang penuh permasalahan, seyogyanya kita bertindak preventif pencegahan dengan
cara siap mengatasinya. Sebagai contoh, berangkat ke kantor dengan naik mobil, seyogyanya mobil di periksa mulai dari air radiator, air accu,
oli mesin, rem, versneling, bensin, dan sebagainya. Walaupun merasa “safe”, tetap siap mental untuk menghadapi kemacetan lalu lintas. Untuk
menghadapi kemacetan dapat menyiapkan makanan, minuman, kaset lagu-lagu. Karena bila ada kemacetan total usaha yang dilaksanakan
hanya berdoa, dan menghibur diri, dengan mnerima kenyataan. Untuk menghadapi stres dalam pekerjaan memang yang pokok berusaha
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
profesional dalam tugasnya dengan banyak belajar melalui macam- macam cara seperti kursus, seminar, penataran, membaca, bertanya dan
seterusnya. Orang cakap bekerja jarang yang kena stres, karena pekerjaannya. Selanjutnya siap menerima kenyataan dengan berserah
kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui doa. Oleh karena itu perlu dibiasakan mau bekerja apapun dimulai dengan berdoa. Demikian
penjagaan preventif dalam mengantisipasi datangnya keadaan stres. c.
Dua hal yang diuraikan diatas adalah berhubungan dengan pelatihan menghadapi stres pada kanak-kanak dan antisipasi yang bersifat
preventif dalam menghadapi kedatangan atau pengalaman stres. Pada bagian ini penulis akan menguraikan cara-cara mnghadapi stres yang
terjadi stres situasion. Menurut Hall dalam “Psychology Today” dikatakan bahwa dalam menghadapi stres pada dasarnya ada 3 macam
yaitu memecahkan permasalahan yang menyebabkan stres problem solving, menerima keadaan atau kenyataan acceptance dan
menggunakan mekanisme pertahanan defence mechanism. Problem focused coping adalah usaha untuk mengurangi kebutuhan
dalam situasi yang penuh stres atau menambah usaha untuk meredakannya. Menurut Smet 1994 seseorang cenderung menggunakan pendekatan
problem focused coping, ketika mereka percaya bahwa sumber stres atau situasi dapat diubah. Menurut Kutash dan Schlesinger 1980 problem
focused coping adalah usaha untuk berdamai dengan stres, baik itu merubah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perilaku seseorang dalam mengatasi masalah maupun merubah kondisi lingkungan yang penuh stres itu sendiri Arbadiati dan Kurniati, 2007: 24.
Strategi problem focused coping menurut Sarafino 1994 dalam Arbadiati dan Kurniati, 2007: 24, meliputi:
1. Merencanakan Pemecahan Masalah
Menganalisis situasi untuk mendapatkan solusi dan kemudian mengambil tindakan langsung untuk memperbaiki keadaan.
2. Menghadapi Masalah
Dengan mengambil tindakan asertif. 3.
Mencari Dukungan Sosial Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan bantuan dan berusaha untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan stresor.
2.2.5. Pengaruh Perilaku Belajar terhadap Stres Kuliah Mahasiswa