Kegiatan Pembelajaran 2
64
4 Guru menampilkan tayangan gambar lewat media yang disiapkan, sehingga seluruh proses gerak menendang dapat terlihat baik secar lambat maupun
sempurna.
h. Asas Apersepsi
Asas apersepsi berhubungan dengan cara menyampaikan pelajaran, yakni menghubungkan dengan apa yang telah dikuasai peserta didik. Yang dimaksud
dengan apersepsi adalah: menyatukan dan mengasimilasikan suatu pengamatan berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki dan dengan demikian dapat memahami
dan dapat menafsirkannya. Untuk memahami sampai sejauh mana bahan pelajaran yang akan diajarkan sudah dimiliki atau dikuasai peserta didik, guru dapat
mengajukan beberapa pertanyaan mengenai bahan pelajaran itu. Dari jawaban- jawaban peserta didik itulah yang akan dijadikan dasar untuk memulai bahan
pelajaran yang baru. Contoh penerapan asas apersepsi dalam proses belajar mengajar pendidikan
jasmani dengan meteri berguling ke depan senam lantai adalah sebagai berikut : 1 Pertama, ketika guru memulai pelajaran lebih dulu bertanya siapa diantara
peserta didik yang dapat memasukan bola basket ke dalam ring. Selanjutnya guru menugaskan kepada peserta didik untuk memasukan bola ke ring basket
dari jarak tertentu. 2 Guru mengamati cara-cara peserta didik mulai dari cara memegang bola,
melempar ke sasaran, dan bagaimana pantulan atau jalan bola setelah dilemparkan ke ring basket tersebut.
3 Dari hasil pengamatannya, guru itu dapat mengambil keputusan taraf keterampilan peserta didik dalam memasukan bola ke ring basket. Dari taraf itu
pelajaran bola basket khususnya memasukan bola ke dalam ring basket dimulai.
Guru mengajar keterampilan memasukan bola basket mulai dari gerakan yang mudah meningkat sampai gerakan yang sulit. Misalnya pengaturan jarak,
penggunaan bola yang sesuai dengan kemampuan peserta didik, dan lainnya.
i. Asas Sosialisasi
Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli pendidikan, ternyata asas ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar secara kuantitatif maupun
PJOK SD KK H
65
dalam hal mutunya. Asas ini dapat meningkatkan motivasi belajar menyadari kekurangan-kekurangan yang ada dalam diri peserta yang bekerja sama, dan
masalah belajar dapat dipecahkan bersama oleh kelompok yang bekerja sama dalam proses belajarnya. Disamping itu hubungan interpersonal di lingkungan anggota
kelompok akan terjalin secara baik, terutama bila masing-masing anggota kelompok itu aktif memberikan sumbangan pikirannya untuk memecahkan secara bersama-
sama masalah yang di hadapi kelompok tersebut. Keputusan kelompok identic dengan keputusan anggotanya dan ini mengandung
arti bahwa segala keputusan kelompok sudah disetujui dan diterima oleh para anggotanya. Apabila suatu kelas menjadi suatu kelompok belajar yang utuh, dapat
diharapkan hasil belajar kelas tersebut mutunya baik. Contoh penerapan asas sosialisasi dalam proses belajar mengajar pendidikan
jasmani adalah sebagai berikut : 1 Guru menjelaskan bahwa pada hari libur yang akan datang, sekolah akan
mengadakan pertandingan antar kelas untuk mengisi kegiatan ekstrakulikuler. Cabang-cabang yang akan dipertandingkan adalah bola voli, senam dan
kesegaran jasmani. 2 Guru mengarahkan agar para peserta didik ikut berpartisipasi dalam kegiatan
itu, baik sebagai peserta pertandingan maupun sebagai panitia pertandingan. Dan partisipasi peserta didik akan mendapatkan nilai tertentu.
3 Guru membimbing para peserta didik untuk membentuk kelompok-kelompok kerja dan merumuskan bersama, program kerja yang akan mereka laksanakan.
Kelompok kerja itu mendiskusikan berbagai masalah menyangkut program kerja itu. Hasil kerja yang dilaporkan kepada guru. Guru memberi kesempatan
kapada setiap kelompok untuk bekerja secara mandiri, kecuali bila ternyata ada masalah yang sulit dipecahkan para peserta didik baru guru memberikan
bimbingan. 4 Guru memberikan kemudahan-kemudahan, khususnya yang menyangkut
dengan fasilitas, biaya penyelenggaraan, ijin orang tua, dan lainnya. Guru pun sesantiasa memantau hasil kerja para peserta didik.
5 Sebelum pelaksanaan pertandingan, guru mengumpulkan peserta didik untuk memberikan kesempatan pada kelompok untuk melaporkan segala persiapan
yang telah mereka lakukan. Mengontrol tugas-tugas setiap kelompok, hambatan