Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

35 h Kemudian akhirilah proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan. Harapannya teknik ini dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

E. Kajian Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Fitri Utami 2012, dalam penelitian yang berjudul: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Teams Assisted Individualization Dalam pembelajaran IPA Materi Gaya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Panembahan Yogyakarta Tahun Ajaran 20112012. Temuan dalam penelitian ini yaitu mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Perolehan hasil yang sesuai dengan teori bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA. Hal tersebut terbutkti dengan adanya peningkatan yang positif dan sangat signifikan antara pre test dan post test pada kelas eksperimen. 2. Rina Nur Hartatik 2012, dalam penelitian yang berjudul: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pemberian Kuis Pada Siswa Kelas V Di SD Ngebel Taman Tirto Kasihan Bantul. Temuan dalam penelitian ini yaitu melalui pemberian kuis dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V . Hasil penelitian ditujukan sebagai berikut: pada tindakan siklus 1, hasil yang dicapai siswa dalam pembelajaran IPA melalui pemberian kuis, yaitu jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 18 siswa atau mencapai 36 51,43. Pada siklus 2, jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 22 siswa atau mencapai 62,86. Hasil yang dicapai pada tindakan siklus 3, jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 27 siswa atau mencapai 77,14. Pada tindakan siklus 4, siswa yang memenuhi KKM sebanyak 33 siswa atau mencapai 94,29.

F. Kerangka Pikir

Mata pelajaran IPS di Indonesia sudah mulai diperkenalkan pada tahun 1970, dan pada tahun 1975 sudah mulai diterapkan khususnya jenjang Sekolah Dasar di Indonesia dengan menggunakan kurikulum 1975. Seiring pergantian kepemimpinan pemerintahan Indonesia, mata pelajaran IPS telah mengalami beberapa pergantian kurikulum, dimulai dari kurikulum tahun 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum KBK Kurikulum Berbasis Kompetensi pada tahun 2003 dan kurikulum KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Seiring pergantiannya kurikulum, pembelajaran IPS masih mengalami beberapa problematika, diantara salah satunya yang sedang menjadi dilema pada kalangan pendidikan sekarang adalah isi materi pembelajaran IPS yang bersifat hafalan. Dalam hal proses kegiatan pembelajaran, salah satu yang menjadi tujuan dari proses kegiatan pembelajaran adalah bagaimana siswa dapat memahami dan mengerti serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari melalui isi materi yang telah dijelaskan. Bedasarkan pra penelitian yang dilakukan di SD Negeri Tukangan Yogyakarta, isi materi pembelajaran IPS yang dijelaskan oleh guru kepada siswa sudah sangat jelas, namun siswa 37 masih sulit untuk menerima dan menanggapi isi materi pembelajaran tersebut. Dalam hal ini gaya penyampaian isi materi yang dijelaskan oleh guru sangat berpengaruh terhadap respon siswa dalam memahami isi materi tersebut. Selain itu, strategi dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pengimplementasian materi ajar, juga menjadi hal mendasar bagaimana isi materi tersebut dapat menarik perhatian siswa dan mengaktifkan siswa. Ada banyak strategi-strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu penyampaian isi materi yang akan dijelaskan kepada siswa, salah satu strategi tersebut adalah strategi pembelajaran aktif atau yang dikenal dengan active learning san mendasar kenapa para guru mengajar dengan active learning adalah bahwa kegiatan kegiatan belajar hanya bersifat pasif, siswa pasti mengikuti pelajaran tanpa rasa keingintahuan, tanpa mengajukan pertanyaan dan tanpa minat, lain halnya ketika kegiatan belajar yang bersifat aktif, siswa akan berusaha mendapatkan sesuatu dari apa yang dipelajari. Proses belajar mengajar yang masih bersifat pasif dan sangat monoton atau membosankan akan membuat siswa mengantuk dan tidak paham dengan isi materi ajar yang dijelaskan oleh guru. Seorang guru harus mampu mebuat suasana kegiatan pembelajaran yang aktif dan tidak membosankan, atau membuat macam-macam situasi belajar di kelas yang berbeda. Melalui Strategi pembelajaran aktif, ada beberapa contoh teknik yang dapat digunakan utuk membantu pemecahan permasalahn yang telah dipaparkan di atas, salah satunya adalah strategi active learning tipe index card match. Hisyam 38 Zaini,dkk 2008:67 mengatakan bahwa Strategi active learning tipe index Card match adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Strategi active learning tipe index Card match dengan memakai media kartu , dapat membantu dalam penyampaian isi materi dan membuat suasana kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan pembelajaran yang sangat menyenangkan. Pemicu aktifnya siswa dalam strategi ini, mau tidak mau siswa harus bergerak dalam membentuk kelompok, bertukar pendapat dan mencari tahu sendiri melalui kartu yang diberikan. Kemudian pada strategi ini juga, siswa bergerak dan aktif dalam instruksi yang diberikan oleh guru yaitu siswa mencari pasangan yang cocok dengan jawaban yang ada pada media kartu, setelah menemukan pasangannya siswa akan mempersentasikannya di depan kelas. Jika strategi ini sering diterapkan dalam pembelajaran IPS, maka suasana kegiatan pembelajaran akan berbeda dan selain itu memiki hasil, dimana siswa akan mudah menerima dan merespon inti dari isi materi pembelajaran yang dijelaskan oleh guru. Melalui strategi pembelajaran aktif bertipe index card match ini harapnnya dapat membantu gaya penyajian guru dalam menyampaikan isi materi yang hampir memuat hafalan dan mempermudah siswa dalam merespon isi materi pembelajaran IPS. Siswa yang merasa senang dengan suasana pembelajaran dan kegiatan pembelajaran IPS, harapannya dapat dapat menigkatkan hasil belajar siswa melalui strategi tersebut. 39

G. Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Pengaruh Metode Index Card Match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan

2 10 189

Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Dengan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 7 166

Pengaruh penerapan metode index card match terhadap hasil belajar siswa di MTs Islamiyah Ciputat

0 5 172

Peningkatan keaktifan belajar ips materi permasalahan sosial melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas iv mi. “fathurrachman” jakarta selatan

0 4 125

Peningkatan keaktifan belajar IPS materi permasalahan social melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas IV MI. “Fathurrachman” Jakarta Selatan

0 3 125

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Melalui Metode Pembelajaran PAIKEM Tipe Jigsaw Dan Index Card Match di MTs Jam'iyyatul Khair Ciputat

2 31 149

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DENGAN Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Penerapan Metode Index Card Match Dengan Mengoptimalkan Media Power Point Pada Siswa Kelas VA SD Muhammadiyah

0 2 19

Metode Index Card untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mapel IPS Kelas VI SD

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK INDEX CARD MATCH DI KELAS IV

0 0 14