Profesi Guru KAJIAN TEORITIK

5 Motivator Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas belajar. Motivasi dapat efektif bila dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak didik. 6 Inisiator Dalam pernanannya sebagai insiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Proses interaksi edukatif yang ada sekarang harus diperbaiki sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan. 7 Fasilitator Sebagai fasilitator, guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar anak didik. Tugas guru adalah bagaimana menyediakan fasilitas, sehingga akan tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan anak didik. 8 Pembimbing Peran guru sebagai pembimbing adalah penting karena guru hadir di sekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi manusia yang dewasa susila dan cakap. Tanpa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bimbingan, anak didik akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya. 9 Demonstrator Dalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran dapat dipahami oleh anak didik. Apalagi anak didik yang memiliki intelegensi yang sedang. Untuk bahan pelajaran yang sukar dipahami anak didik, guru harus berusaha untuk membantunya, dengan cara memperagakan apa yang diajarkan secara didaktis, sehingga apa yang guru inginkan sejalan dengan pemahaman anak didik, tidak terjadi kesalahan pengertian antara guru dan anak didik. 10 Pengelola kelas Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru. 11 Mediator Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Keterampilan menggunakan semua media itu diharapkan dari guru yang disesuaikan dengan pencapaian tujuan pengajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 Supervisor Sebagai supervisor guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses pengajaran. Guru harus menguasai teknik-teknik supervisi dengan baik agar dapat melakukan perbaikaan terhadap situasi belajar mengajar agar menjadi lebih baik. 13 Evaluator Sebagai evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek ekstrinsik dan intrinsik. Penilaian terhadap aspek intrinsik lebih menyentuh pada aspek kepribadian anak didik, yakni aspek nilai values . Berdasarkan hal ini, guru harus bisa memberikan penilaian dalam dimensi yang luas. Penilaian terhadap kepribadian anak didik tentu lebih diutamakan dari pada penilaian terhadap jawaban anak didik ketika diberikan tes. c. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Guru adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik. Pribadi susila yang cakap adalah hal yang diharapkan ada pada diri setiap anak didik. Tidak ada seorang guru pun yang mengharapkan anak didiknya menjadi sampah masyarakat. Untuk itulah guru dengan penuh dedikasi dan loyalitas berusaha membimbing dan membina anak didik agar di masa mendatang menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Ada berbagai macam pendapat yang dikemukakan para ahli mengenai bagaimana tugas guru. Charles Silberman Agung, 2014:20 mengungkapkan tentang beratnya tugas seorang guru. Guru bukan saja harus tahu banyak tentang bahan pelajaran dan menguasainya, tetapi harus memahami karakteristik para siswanya. Sebagai pendidik, guru tidak hanya berperan menyampaikan pengetahuan transfer of knowledge , tetapi juga melatihkan keterampilan transfer of skills , membentuk sikap dan memindahkan nilai-nilai transfer of values . Tugas guru sangat banyak baik yang terkait dengan kedinasan dan profesinya di sekolah, seperti mengajar dan membimbing para muridnya, memberikan penilaian hasil belajar peserta didiknya, mempersiapkan administrasi pembelajaran yang diperlukan, dan kegiatan lain berkaitan dengan pembelajaran. Guru perlu mengupayakan untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang menjadi bidang studinya agar tidak ketinggalan zaman. Tugas guru sebagai pendidik merupakan tugas mewariskan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada para muridnya. Kemudian muridnya belajar memperoleh dan mengembangkan keterampilan, berlatih menerapkannya demi kemanfaatan yang lebih besar juga dari gunanya Sagala, 2013:11. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Roestiyah Sagala, 2012:12, tugas guru secara garis besar adalah: 1. Mewariskan kebudayaan dalam bentuk kecakapan, kepandaian dan pengalaman empirik kepada para muridnya. 2. Membentuk kepribadian anak didik sesuai dengan nilai dasar negara. 3. Mengantarkan anak didik menjadi warga negara yang baik. 4. Memfungsikan diri sebagai media dan perantara pembelajaran bagi anak didik. 5. Mengarahkan dan membimbing anak sehingga memiliki kedewasaan dalam berbicara, bertindak dan bersikap. 6. Memungkinkan diri sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat lingkungan baik sekolah negeri maupun swasta. 7. Harus mampu mengawal dan menegakkan disiplin baik untuk dirinya, maupun murid dan orang lain. 8. Memfungsikan diri sebagai administrator dan sekaligus manajer yang disenangi. 9. Melakukan tugasnya dengan sempurna sebagai amanat profesi. 10. Guru diberi tanggung jawab paling besar dalam hal perencanaan dan pelaksanaan kurikulum serta evaluasi keberhasilannya. 11. Membimbing anak untuk belajar memahami dan menyelesaikan masalah yang dihadapi muridnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Guru harus dapat merangsang anak didik untuk memiliki semangat yang tinggi dan gairah yang kuat dalam bentuk kelompok studi, mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler dalam rangka memperkaya pengalaman. 3. Pengertian Profesi Guru Pada Perkembangan saat ini, posisi guru mengarah dan mewujudkan menjadi sebuah profesi. Penyebutan profesi guru memang sudah lama dikenal di Indonesia. Tetapi, istilah profesi itu lebih mengacu pada makna pekerjaan yang dijadikan sebagai mata pencaharian, dan tidak lebih dari itu. Sejak lahirnya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang baru yaitu tahun 2003 dan juga UU Guru dan Dosen, pengakuan status sosial guru sebagai profesi mulai menguat Sudarma, 2013:13. Webstar mengungkapkan bahwa profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Sedangkan guru sebagai profesi berarti guru merupakan pekerjaan yang mensyaratkan kompetensi keahlian dan kewenangan dalam pendidikan dan pembelajaran agar dapat melaksanakan pekerjaan tersebut secara efektif dan efisien serta berhasil guna Kunandar, 2007:45.

D. Aspek Finansial dan Non Finansial

1. Finansial Gaji merupakan salah satu unsur yang penting dalam meningkatkan motivasi kerja, sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai. Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima pegawai sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang pegawai yang memberikan sumbangan dalam mencapai tujuan organisasi Hariandja, 2002:245. Kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yang dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif, dan tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti, dan lain-lain. Dari sudut pandang organisasi, gaji juga menjadi salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan kepuasan kerja, memotivasi pegawai, merangsang pegawai baru yang berkualitas untuk memasuki organisasi, mempertahankan pegawai yang ada, dan meningkatkan produktivitas Hariandja, 2002:244. Undang-undang nomor 14 Tahun 2015 tentang guru dan dosen mengungkapkan bahwa penghasilan adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen dalam bentuk finansial sebagai imbalan melaksanakan tugas keprofesionalan yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi dan mencerminkan martabat guru atau dosen sebagai pendidik profesional. Menurut Sastrohadiwiryo 2002:181-184, kepuasan atas kompensasi yang diterima tenaga kerja dipengaruhi oleh: a. Jumlah yang diterima dan jumlah yang diharapkan. Sebagian besar teori mengenai kepuasan menekankan bahwa kepuasan tenaga kerja ditentukan oleh perbandingan yang dibuat antara apa yang diterimanya dan berapa seharusnya diterima oleh tenaga kerja yang bersangkutan. Apabila tenaga kerja menerima kurang dari yang seharusnya mereka terima, mereka merasa tidak puas. Sebaliknya, apabila mereka menerima lebih dari seharusnya mereka terima, mereka cenderung merasa puas. b. Perbandingan dengan apa yang diterima oleh tenaga kerja lain. Perasaan tidak puas seorang tenaga kerja banyak dipengaruhi oleh perbandingan dengan apa yang diterima tenaga kerja lain yang posisinya sama dengannya. Apabila perbandingan menyeluruh antara keadaan mereka dengan keadaan tenaga kerja lain yang sama seperti mereka menunjukkan hasil yang baik, tenaga kerja yang bersangkutan akan merasa puas. Sebaliknya, apabila perbandingan tersebut menunjukkan hasil yang kurang baik, mereka cenderung merasa tidak puas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Pandangan yang keliru atas kompensasi yang diterima tenaga kerja lain. Banyak bukti akurat bahwa tenaga kerja sering salah tanggap, tidak saja mengenai kecakapan, keterampilan, dan kinerja, akan tetapi juga mengenai besarnya kompensasi yang mereka terima. Hal itu penting dan merupakan masalah paling peka yang langsung berhubungan dengan profesionalisme mereka. Besar kemungkinan terjadi pandangan yang keliru apabila tenaga kerja melibatkan perasaannya. Terdapat kecenderungan bahwa pandangan yang keliru mengenai kompensasi yang diterima tenaga kerja lain menambah rasa ketidakpuasan. d. Besarnya kompensasi intrinsik dan ekstrinsik yang diterimanya untuk pekerjaan yang diberikan kepadanya. Kompensasi intrinsik dan ekstrinsik amat penting dan memiliki pengaruh langsung yang besar pada kepuasan kerja secara keseluruhan. Untuk memenuhi semua kebutuhannya, kebanyakan tenaga kerja harus menerima kedua macam kompensasi tersebut sebagai hak mereka. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang membosankan dan berulang-ulang atau yang menarik tidak memberi kesenangan apabila kompensasi yang diterima jauh dari yang diharapkan tenaga kerja yang bersangkutan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Non Finansial a. Iklim Organisasi Menurut Wirawan 2007:121, istilah organisasi organizational climate pertama kalinya dipakai oleh Kurt Lewin pada tahun 1930-an, yang menggunakan istilah iklim psikologi psychological climate . Dalam suatu iklim terdapat musim dan cuaca yang berubah secara rutin. Sebagai contoh, Indonesia yang merupakan negara yang beriklim tropis karena terletak di khatulistiwa. Iklim tropis di Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Begitu pula organisasi pun memiliki iklim, musim, dan cuaca organisasi. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa pengertian mengenai iklim organisasi: 1 Taguiri dan Litwin mendefinisikan iklim organisasi sebagai “ .. a relatively enduring quality of the internal environmen of an organization that a is experienced by its members, b influences their behavior, and can be described in term of the values of a particular set of characteristics or attributes of the organization.”, yang dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan bahwa iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi, mempengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam pengertian satu set karakteristik atau sifat organisasi Wirawan, 2007:121. 2 Litwin dan R. A. Stringer mendefinisikan iklim organisasi sebagai “... a concept describing the subjective nature or quality of the organizational environment. Its properties can be perceived or experienced by members of the organization and reported by them in an appropriate questionnaire.” yang dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan bahwa iklim organisasi merupakan suatu konsep yang melukiskan sifat subjektif atau kualitas lingkungan organisasi. Unsur-unsurnya dapat dipersepsikan dan dialami oleh anggota organisasi dan dilaporkan melalui kuesioner yang tepat Wirawan, 2007:122. 3 Carolyn S. Andersen mendefinisikan iklim organisasi sekolah sebagai rasa sekolah, seperti dipersepsikan oleh mereka yang bekerja atau yang mengikuti kelas di sekolah. Iklim organisasi sekolah merupakan apa yang kita rasakan dari kehidupan interaktif di sekolah Wirawan, 2007:12. Brief Wirawan, 2007:13 mengemukakan empat faktor yang mendukung iklim sekolah, yaitu lingkungan fisik yang mendukung dan kondusif untuk pembelajaran, lingkungan sosial yang mendorong komunikasi dan interaksi, lingkungan afektif yang mendorong rasa kepemilikan dan rasa percaya diri, dan lingkungan akademik yang mendorong belajar dan pemenuhan diri. Sedangkan Davis mengemukakan empat faktor yang mendukung iklim organisasi, yaitu:

Dokumen yang terkait

oAnalisis Itompetensi Ciuru SMK PUSTEI( Serpong

1 5 243

Analisis Pengaruh Penghargaan Finansial dan Non Finansial Terhadap Motivasi Kerja Guru di SMK Wikarya Karanganyar

0 4 8

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta.

0 1 328

Pengaruh lama mengajar pada hubungan kecerdasan emosional dengan profesionalitas guru : survei pada guru-guru Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan negeri dan swasta di Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap.

0 0 121

Persepsi guru terhadap program sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, golongan jabatan, masa kerja, dan usia guru : survei guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta Kabupaten Sleman.

0 0 193

Pengaruh lama mengajar pada hubungan kecerdasan emosional dengan profesionalitas guru survei pada guru guru Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan negeri dan swasta di Kecamatan Kroy

0 0 119

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta

0 8 326

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial (survey dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Kulon Progo)

0 0 314

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial. Survey dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta

0 1 318

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 1 212