36
terwawancara. Lincoln dan Guba melalui Moleong, 2007:186 menegaskan maksud dari adanya wawancara antara lain: memverifikasi, mengubah, dan
memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia triangulasi, dan memverifikasi, mengubah dan memperluas
konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota. Wawancara ditujukan pada guru dan siswa. Wawancara dilakukan secara
berulang-ulang sehingga peneliti benar-benar sudah mendapatkan informasi yang cukup. Agar wawancara tidak menyimpang dari panduan yang telah ditetapkan,
maka telah disiapkan pedoman wawancara. 3.
Catatan Lapangan Menurut Bogdan dan Biklen melalui Moleong, 2007: 209 catatan lapangan
adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian
kualitatif. Pada teknik pengumpulan data ini, peneliti berupaya mencatat hal-hal yang dilihat, dialami, dan dipikirkan ketika proses observasi di lokasi penelitian.
4. Analisis Dokumen
Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk
menguji, menafsirkan bahkan meramalkan Moleong, 2009: 217. Pada penelitian ini analisis dokumen dilakukan dengan mengamati dan mempelajari perangkat
administratif guru berupa silabus, RPP serta produksi karya tulis yang dibuat oleh siswa, kemudian data yang terkumpul disesuaikan dengan hasil wawancara.
37
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri atau Human Instrumen Moleong, 2009: 121, yaitu berfungsi menetapkann fokus penelitian, memilih
informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya, disamping itu
juga digunakan pedoman wawancara, lembar observasi dan alat perekam mp3, tape, recorder, kamera, dan alat tulis.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biken melalui Moleong, 2009: 248, adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan
apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Penelitian ini menggunakan analisis induktif. Artinya pengujian masalah bertitik tolak dari data yang telah dikumpulkan. Proses berpikir induktif dimulai
dari data yang terkumpul, kemudian diambil kesimpulan secara umum melalui mentranskrip data berupa hasil rekaman wawancara dengan guru dan siswa,
setelah ditelaah langkah berikutnya membuat rangkuman, pemrosesan, kategorisasi, tabulasi dan inferensi.
38
1. Pemrosesan Satuan Unityzing
Langkah dalam pemrosesan satuan ialah analisis membaca dan mempelajari secara teliti seluruh jenis data yang terkumpul. Setelah itu data diidentifikasi.
Peneliti memasukannya kedalam kartu indeks, pada tahap ini analisis tidak membuang satuan yang ada walaupun mungkin dianggap tidak relevan. Setiap
kartu indeks diberi kode, seperti W= wawancara, LS=Lokasi Sekolah. G= Guru, S= Siswa dan semacamnya Moleong, 2009: 250-251.
2. Kategorisasi
Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Pada tahap kategorisasi yaitu, satuan yang sudah diidentifikasi kemudian dibaca dan diteliti ditelaah sehingga
ditemukan data yang memilki kategori sama. Kategori ini disesuakan dengan pernyataan penelitian.
3. Tabulasi
Data yang telah dikategorisasikan kemudian disajikan dalam bentuk yang berisi tabel yang berisi tema-tema data. Penyajian data dalam bentuk tabel
dimaksudkan untuk memudahkan pengamatan. 4. Inferensi
Inferensi yang disusun dalam penelitian ini diambil berdasarkan pada teori yang telah dikemukakan dalam kajian teori, yaitu berkaitan dengan komponen-
komponen pembelajaran keterampilan menulis dan penyimpulan dari tabel-tabel yang menggambarkan hasil. Penyimpulan berisi tentang deskripsi komponen
pembelajaran dengan lebih jelas dan konkret.