Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

merumuskan kembali pemahamannya akan suatu masalah yang bertentangan dengan pemahaman orang lain yang tengah berinteraksi dengannya. Saat pertentangan ini terjadi, siswa akan tertuntut untuk merefleksikan pemahamannya sendiri, mencari informasi tambahan untuk mengklarifikasi pertentangan tersebut dan berusaha “ nda ai an” p aha an dan p p tifnya yang a nt kembali menyelesaikan inkonsistensi-inkonsistensi yang ada. Konflik kognitif merupakan penggerak perubahan karena ia memotivasi siswa untuk merenungkan kembali pemahamannya tentang suatu masalah dan berusaha mengkontruksi pemahaman baru yang lebih sesuai dengan feedback yang mereka terima.

3. Model-model Pembelajaran Kooperatif

Ada banyak model pembelajaran yang termasuk dalam pembelajaran kooperatif. Banyak ahli yang mencoba untuk membagi model pembelajaran kooperatif kedalam beberapa tipe. Komalasari 2010: 62 membagi pembelajaran kooperatif menjadi beberapa model atau tipe, yaitu Number Head Together NHT, Cooperatif Script, Group Investigation, Think Pair Share TPS, Jigsaw, Snow Ball Throlling, Team Game Tournament TGT, Think-Talk-Writte TTW dan Two Stay Two Stray TS-TS Suprijono 2015: 108 melakukan pembagian model pembelajaran kooperatif menjadi beberapa model, yaitu Jigsaw, TPS, NHT, Group Investigation, TS-TS, Make a Match, Listening Team, Inside-Outside Circle, Bamboo Dancing, Point-Counter-Point dan The Power Of Two. Huda 2014: 196 membagi pembelajaran kooperatif ke dalam pendekatan kolaboratif yaitu TGT, Teams Assisted Individualization TAI, Student Team Achievement Division STAD, NHT, Jigsaw, TPS, TS-TS, Role Playing, Pair Check, dan Cooperatif Script. Berdasarkan pendapat ahli di atas peneliti mengetahui model- model pembelajaran kooperatif meliputi Jigsaw, TPS, NHT, Group Investigation, TS-TS, Make a Match, Listening Team, Inside-Outside Circle, Bamboo Dancing, Point-Counter-Point, The Power Of Two, Role Playing, Pair Check, TAI, STAD, dan TTW. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model kooperatif tipe TS-TS dan TPS dengan tujuan untuk melihat signifikansi perbandingannya terhadap hasil belajar IPS siswa antara kelas VA dan VB di SD Negeri 10 Metro Pusat.

E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray TS-TS

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TS-TS.

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS. Model pembelajaran TS-TS dikembangkan oleh Kagan pada tahun 1990. Model pembelajaran ini cocok untuk digunakan disemua mata pelajaran dan semua tingkatan usia siswa. Suprijono 2015: 112 menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS merupakan model pembelajaran yang diawali dengan pembagian kelompok, kemudian beriskusi untuk memecahkan masalah yang diberi oleh guru dan selanjutnya bertukar hasil diskusi dengan kelompok lain, setelah selesai bertukar kemudian dicocokkan dan dibahas kembali bersama kelompok untuk membuat kesimpulan. Huda 2014: 207 mendefinisikan model kooperatif tipe TS-TS sebagai sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar dapat saling bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi serta melatih siswa untuk bersosialisasi. Komalasari 2010: 69 mengemukakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Berdasarkan teori di atas peneliti mendefinisikan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS sebagai salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan untuk bertukar hasil diskusi antara satu kelompok dengan kelompok yang lain untuk kemudian membuat kesimpulan berdasarkan kecocokkan hasil diskusi antara kelompok pertama dengan kelompok yang dikunjunginya. pada pelaksanaan penelitian eksperimen ini, peneliti menggunakan model kooperatif tipe TS-TS sebagai model pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen 1.

2. Prosedur Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TS-TS

Agar model pembelajaran dapat berfungsi dengan baik, model pembelajaran harus mengikuti prosedur pelaksanaan pembelajaran. Menurut Huda 2014: 207 prosedur model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS sebagai berikut. a Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. Kelompok yang dibentuk merupakan kelompok heterogen, misalnya satu kelompok terdiri

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

Studi Perbandingan Sikap Sosial Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Think Pair Share Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu

3 49 84

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE

1 16 67

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129