Uji Validitas Analisis Deskriptif Analisis Faktor

r k k‐ ‐ ∑ σ b σ …………………………….……………….………… 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan Σσ b 2 = jumlah varian butir σ t 2 = varian total

3.5.2 Uji Validitas

Menurut Suliyanto 2005, Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengertian valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek dengan cermat dan tepat. Menurut Umar 2003, uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Tinggi rendahnya validitas alat ukur menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Suatu kuesioner dianggap valid jika memiliki butir-butir pertanyaan yang saling berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan. Rumus yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment yaitu : … … … … . . keterangan: N = jumlah responden X = skor masing-masing pertanyaan Y = skor total pertanyaan

3.5.3 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas satu sampel. Analisis deskriptif menggunakan satu variabel atau lebih tetapi bersifat mandiri, oleh karena itu analisis ini tidak berbentuk perbandingan atau hubungan Hasan, 2004. Analisis Deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen pembalut wanita Charm melalui perhitungan persentase jumlah responden yang disajikan dalam bentuk tabulasi sederhana.

3.5.4 Analisis Faktor

Analisis faktor dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui preferensi konsumen pembalut wanita Charm. Menurut Suliyanto 2005, Analisis faktor adalah suatu teknik untuk menganalisis tentang saling ketergantungan interdependence dari beberapa variabel secara simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan dari bentuk hubungan antara beberapa variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih sedikit daripada variabel yang diteliti, yang berarti dapat juga menggambarkan tentang struktur data dari penelitian. Pada prinsipnya analisis faktor digunakan untuk mengelompokkan beberapa variabel yang memiliki kemiripan untuk dijadikan satu faktor, sehingga dimungkinkan dari beberapa atribut yang mempengaruhi suatu komponen variabel dapat diringkas menjadi beberapa faktor utama yang jumlahnya lebih sedikit. Analisis faktor digunakan untuk Suliyanto, 2005 : 1. Mengidentifikasi dimensi-dimensi mendasar yang dapat menjelaskan korelasi dari serangkaian variabel 2. Mengidentifikasi variabel-variabel baru yang lebih kecil, untuk menggantikan variabel tidak berkorelasi dari serangkaian variabel asli yang berkorelasi 3. Mengidentifikasi beberapa variabel kecil dari sejumlah variabel yang banyak untuk dianalisis dengan analisis multivariat lainnya. Menurut Suliyanto 2005, Model analisis faktor dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Principal Component Analysis, merupakan model yang bertujuan untuk melakukan prediksi terhadap sejumlah faktor yang akan dihasilkan. F = ℓX, dimana: F : faktor principal components unobservable X : variabel yang diteliti observable ℓ : bobot dari kombinasi linier loading 2. Common Factors, merupakan model yang bertujuan untuk mengetahui struktur dari variabel yang diteliti karakteristik dari observasi. X = ℓF +ε , dimana: F : Common Factors unobservable X : Variabel yang diteliti observable diantaranya: kenyamanan, bahan dan tekstur, bentuk dan ukuran, higienis, harga, iklanpromosi, pendapatan, daya serap, kemudahan memperoleh, pengaruh keluargateman, merek terkenal, kemasan menarik, anti kerut dan variasi jenis. ℓ : bobot dari kombinasi linear loading ε : spesific factor

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN