12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran
2.1.1.1 Hakikat Belajar Istilah belajar telah lama dan banyak dikenal, bahkan pada era sekarang
ini, hampir semua orang mengenal istilah belajar. Namun apa sebenamya belajar itu, rasanya masing-masing orang mempunyai tangkapan yang tidak sama.
Mengapa manusia melaksanakan aktivitas belajar?Jawabannya adalah karena belajar itu salah satu kebutuhan manusia.Bahkan ada ahli yang mengatakan
bahwa manusia adalah makhluk belajar.Oleh karena manusia adalah makhluk belajar, maka di dalam dirinya terdapat potensi untuk belajar.Pada masa
sekarang ini, belajar menjadi sesuatu yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia.Hampir di sepanjang waktunya, manusia banyak melaksanakan
“aktivitas” belajar. Pada dasarnya belajar merupakan proses untuk menggali informasi dari
sebuah aspek yang dipelajari. berbagai pendapat ahli yang mendefinisikan pengertian belajar, antara lain :
Menurut Gagne dalam Anni 2007:2 menyebutkan adanya tiga konsep utama belajar, antara lain :
a. Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Untuk mengukur apakah
seseorang telah belajar, maka diperlukan perbandingan antara perilaku sebalum dan setelah mengalami kegiatan belajar
b. Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.
Pertumbuhan dan kematangan fisik dan kekuatan fisik tidak disebut sebagai hasil belajar
c. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Biasanya
perubahan perilaku dapat berlangsung selama beberapa hari, beberapa minggu, beberapa bulan atau beberapa tahun.
Menurut Hakim dalam Hamdani 2010:21 mengemukakan bahwa belajar suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut
ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keteranpilan, daya pikir dan lain-lain. Menurut Slameto dalam Hamdani 2010:20 bahwa belajar adalah suatu
proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkahlaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi
dengtan lingkungannya. Belajar menurut pandangan konstruktivis adalah proses aktif pembelajar
untuk mengamati dan memilih masukan baru dari lingkungan baik masukan yang berasal dari bubku teks, maupun pengalaman belajar lainnya yang disajikan oleh
guru. id.shvoong.com?social-scienseducations2254139-belajar-menurut-
pandangan-konstruktivisme
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas
tentang belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar pada hakikatnya merupakan salah satu proses usaha
yang dilakukan individu atau seseorang untuk memperoleh perubahan perilaku yang yang mencakup dalamkognitif, afektif, maupun psikomotorik, yang
diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya. 2.1.1.2 Pembelajaran
Dalam setiap usaha untuk meningkatkan kualitas hidup manusia tidak pernah terlepas dari kegiatan pembelajaran. Definisi pembelajaran dari berbagai
ahli, antara lain : 1 Pembelajaran diartikan sebagai upaya membuat individu belajar, yang
dirumuskan Robert W Gagne 1977 sebagai pengaturan peristiwa yang ada di luar diri seseorang peserta didik, dan dirancang sertadimanfaatkan untuk
memudahkan proses belajar Lapono 2008:1-14. 2 “Pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual,
yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang kedalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk
ingatan jangka panjang”. Sugandi 2007: 9 3 Pembelajaran menurut konstruktivis adalah pembelajaran yang menekankan
kemampuan pesrta didik dalam mengkonstruksi pengetahuannua sendiri, bukan serta merta pendidik yang selalu menjadi senter penerang di kala gelap
melanda Berdasarkan konsep tentang pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar tertentu yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, dan dapat menghasilkan hasil belajar dalam
bentuk ingatan jangka panjang. Pembelajaran juga membuat peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang tidak menentu uncertentiny dan tidak
dapat diperkirakan unpredictable. Tercapai maupun tidaknya tujuan pembelajaran yang diharapkan akan menentukan kualitas pembelajaran yang
dialami oleh peserta didik. Kualitas pembelajaran merupakan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran pembelajaran serta pengorganisasian
lingkungan belajar bagi peserta didik.
2.1.2 Kualitas Pembelajaran