kelompok. Keterkaitan model ini dengan aktivitas siswa juga didasari dengan data yang diperoleh pada pelaksanaan penalitian yaitu pada siklus I memperoleh skor
19,14 dengan nilai kategori baik, sedangkan pada siklus II memperoleh skor 25,22 dengan nilai kategori baik dan meningkat pada siklus III dengan memperoleh skor
29,08 dengan nilai kategori sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan.
c. Kajian Empiris
Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh ratna Sulistyowati pada tahun 2009 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together” dan penelitian yang dilakukan oleh Wibi Gilang Saputro pada tahun 2011 dengan judul “Penerapan pembelajaran
kontekstual dengan menggunakan model numbered heads together NHT untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Ketawanggede 2
Malang”. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa yang dapat dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4.2.1.3. Hasil Belajar Siswa 4.2.1.3.1. Siklus I
Data hasil belajar yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus I di kelas IVB SDN Purwoyoso 03, nilai terendah siswa pada mata pelajaran IPS
adalah 40, nilai tertinggi 90 dengan rata-rata 66,5 dan ketuntasan klasikal 66,7. Hal ini mengalami peningkatan jika dibandingkan data awal yaitu dengan nilai
terendah 40, nilai tertinggi 75, rata-rata 55,8 dan ketuntasan klasikal 22,3.
Hal ini sesuai dengan pemikiran Gagne dalam Suprijono, 2009:5, hasil belajar berupa informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis, keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang dan strategi kognitif yaitu
kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. 4.2.1.3.2. Siklus II
Data hasil belajar yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus II di kelas IVB SDN Purwoyoso 03, nilai terendah siswa pada mata pelajaran IPS
adalah 50, nilai tertinggi 95 dengan rata-rata 70,7 dan ketuntasan klasikal 75. Hal ini mengalami peningkatan jika dibandingkan siklus I yaitu dengan nilai
terendah 40, nilai tertinggi 90, rata-rata 66,5 dan ketuntasan klasikal 66,7. Hal ini sesuai dengan pemikiran Gagne dalam Suprijono, 2009:5, hasil
belajar berupa informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis, keterampilan intelektual yaitu
kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang dan strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
4.2.1.3.3. Siklus III Data hasil belajar yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus I di
kelas IVB SDN Purwoyoso 03, nilai terendah siswa pada mata pelajaran IPS adalah 55, nilai tertinggi 100 dengan rata-rata 80,8 dan ketuntasan klasikal 86.
Hal ini mengalami peningkatan jika dibandingkan siklus II yaitu dengan nilai terendah 50, nilai tertinggi 95, rata-rata 70,7 dan ketuntasan klasikal
75.Persentase ketuntasan klasikal tersebut sudah mencapai indikator