2.1.7.4. Kelebihan Model NHT berbantaun media CD Pembelajaran 1 Setiap siswa menjadi siap semua.
2 Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh. 3 Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
4 Menyediakan materi pembelajaran yang beragam, berupa materi masalah pribadi, masalah sosial di desa dan di kota, masalah-masalah sosial di
Indonesia. 5 Mampu meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa.
6 Mampu menayangkan masalah nyatayang
langsung, misal terlambat
berangkat sekolah, kemiskinan, dll. 7 Siswa mendapat pengalaman bersifat konkret.
8 Merangsang siswa belajar dengan penuh semangat. 9 Mampu mengkonstruksi pengalaman siswa.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Menurut beberapa penelitian ditemukan bahwa model NHT itu bisa meningkatkan kualitas pembelajaran. Hasil penelitian yang memperkuat peneliti
menerapkan model NHT
adalah penelitian yang dilakukan
Ratna Sulistyowati2009dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
NumberedHeads Together”. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan, motivasi belajar siswa pada siklus I sebesar 59,22 yang termasuk dalam kategori kurang, pada siklus II motivasi
belajar siswa meningkatmenjadi 84,50 yang termasuk dalam kategori baik. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 25,30. Hasil belajar
siswa menunjukkan bahwa pada siklus I skor rata-rata sebesar 68,65 dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 56. Pada siklus II skor rata-
rata kelas meningkat menjadi 89 dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 97,56. Skorrata-rata kelas mengalami peningkatan sebesar
29,64, sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal mengalami peningkatan sebesar 41,56.
Wibi Gilang Saputro 2011 dengan judul “Penerapan pembelajaran kontekstual dengan menggunakan model numbered heads together NHT untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Ketawanggede 2 Malang”.Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1 Pada pembelajaran IPS
siklus I dengan pembelajaran kontekstual dengan menggunakan model Numbered Heads Together NHT kemampuan guru dalam membuat RPP mencapai skor 90
dan pada siklus II mencapai skor 93,33. Kemampuan guru dalam pembelajaran sesuai dengan RPP pada siklus I mencapai 87,5 dan pada siklus II mencapai 92,5.
2 Aktivitas belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata mencapai 55,97, sedangkan siklus II rata-rata meningkat menjadi 72,27. 3 Kentuntasan hasil
belajar siswa pada siklus I sebesar 43,47 dan pada siklus II ketuntasan belajar siswa mencapai 95,65.
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Desi Ratna Sulistyowati dan Wibi Gilang Saputromelalui model pembelajaranNumber Heads Together dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yang diteliti. Jadi peneliti mencoba
menerapkanmodel pembelajaran Number Heads Togetherberbantuan Media CD Pembelajaran
2.3 KERANGKA BERPIKIR