Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi, informasi telah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Pemanfaatannya telah merambah keseluruh aspek kehidupan tidak terkecuali dibidang perpustakaan yang penyampaiannya telah sedemikian canggihnya sebagai dampak dari perkembangan teknologi informasi. Di negara-negara maju pemanfaatan teknologi informasi sudah menyatu dalam kehidupan masyarakat sehingga secara mandiri mereka dapat memperoleh informasi yang diperlukannya untuk menambah pengetahuannya. Teknologi informasi merupakan sarana yang menyediakan sumber ilmu pengetahuan yang tidak habis-habisnya untuk digali dan dimanfaatkan oleh siapa saja yang membutuhkannya. Perpustakaan merupakan sebagai salah satu lembaga penyedia informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa atas jawaban- jawaban yang terkait atas permasalahan dalam berbagai dokumen seperti laporan penelitian, artikel, jurnal, atau bahkan buku teks. Dokumen-dokumen tersebut yang biasa disebut sebagai bahan pustaka tersedia di perpustakaan. Dengan demikian perpustakaan mempunyai peranan penting sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan mahasiswa. Perpustakaan perguruan tinggi sebagai salah satu sarana penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi senantiasa menjadi acuan bagi para sivitas akademika dalam memenuhi kebutuhan sumber informasi. Dalam berbagai ketentuan keberadaan sebuah unit perpustakaan merupakan salah satu persyaratan mutlak bagi dibentuknya sebuah perguruan tinggi. Hal ini dapat dimengerti karena unit perpustakaan pada sebuah perguruan tinggi merupakan unit penunjang terselenggaranya proses pembelajaran, alih ilmu pengetahuan, dan teknologi kepada peserta didik Sulistyo-Basuki, 1993:51. Pada prinsipnya fungsi perpustakaan perguruan tinggi merupakan penunjang kegiatan-kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, perpustakaan bertugas mengumpulkan Universitas Sumatera Utara bahan pustaka, mengorganisasikan, dan menyebarluaskan kepada pemakai dalam bentuk layanan informasi. Jasa layanan informasi melalui perpustakaan perguruan tinggi sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik oleh staf pengajar maupun mahasiswa. Diperkirakan proses belajar mahasiswa yang terjadi di ruang kuliah hanya sekitar 25 saja dari materi yang seharusnya diperoleh. Hal ini berkaitan dengan ditetapkannya sistim kredit semester. Dengan demikian hanya sepertiga waktu yang dilakukan dengan tatap muka bersama dosen, sedangkan sisanya digunakan untuk belajar mandiri atau kelompok. Dari segi pelayanannya kepada pengunjung, perpustakaan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan, seperti memiliki sistem pelayanan tertentu untuk kemudahan dan ketertarikan pengunjung dalam memanfaatkan perpustakaan. Terkait dengan keberhasilan sistem suatu layanan. Sukses tidaknya layanan perpustakaan banyak tergantung pada tiga faktor, yang secara sepintas dapat dipresentasikan sebagai berikut, 5 adalah dari fasilitas dan perlengkapan gedung perpustakaan, 20 dari koleksi bahan-bahan yang ada, dan 75 berasal dari staf perpustakaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, faktor yang mempengaruhi kunjungan dan pemakai bahan pustaka adalah minat baca mahasiswa itu sendiri. Berdasarkan metode LibQual+™ maka manajemen dapat mengetahui apakah pelayanan yang diberikan sudah memberikan kepuasan mahasiswa. Berdasarkan hal itu, yang dimaksud dengan kualitas layanan menurut LibQual+™ Library Quality, adalah selisih gap antara harapan desired dan persepsi perceived. Yang dimaksud dengan harapan adalah tingkat layanan yang dibutuhkan atau diinginkan pengguna, sedangkan persepsi adalah tingkat layanan yang diterima atau yang dirasakan pengguna. Kesenjangan gap antara harapan dan persepsi pengguna inilah yang disebut kualitas layanan perpustakaan. Kualitas layanan dianggap baik, bila skor persepsi lebih tinggi dari harapan, dan sebaliknya, kualitas layanan dianggap belum baik, bila skor persepsi lebih rendah dari harapan. LibQual+™ Library Quality, dirancang oleh Universitas Sumatera Utara Association Research Library ARL bekerja sama dengan Texas AM University, dan dipublikasikan pertama kali pada Oktober 1999. Berdasarkan paparan di atas , dapat di simpulkan bahwa jasa layanan perpustakaan sangat penting untuk membantu pengunjung dalam mencari informasi yang di butuhkan. Namun, pada kenyataannya di lapangan layanan diperpustakaan UNP belum dilakukan secara optimal. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan langsung pada perpustakaan UNP. Pada perpustakaan UNP layanan sirkulasi masih terdapat antrian yang panjang dalam peminjaman dan pengembalian buku, koleksi perpustakaan masih minim. Evaluasi dapat dijadikan landasan bagi perpustakaan untuk meninjau kembali re-orientation koleksi yang dimiliki, layanan yang diberikan, dan kegiatan-kegiatan yang dapat secara efektif memenuhi kebutuhan informasi para penggunanya. Perpustakaan yang akan diteliti adalah Perpustakaan Universitas Negeri Padang UNP. Perpustakaan ini dalam perkembangannya sudah berupaya untuk terus meningkatkan kualitas layanan secara sistematis dan terencana seiring dengan kebutuhan penggunanya dalam mengakses informasi secara cepat, tepat dan mudah. Perpustakaan UNP terus meningkatkan pelayanan dalam berbagai bidang untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pencari informasi. Dengan adanya penilaian terhadap kualitas layanan yang ada di perpustakaan maka dapat meningkatkan kualitas pelayanan kedepannya dalam melayani pengguna perpustakaan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Evaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan Dengan Menggunakan LibQual: Studi Kasus Perpustakaan UNP”.

1.2 Rumusan Masalah