Pengkajian Uji Asumsi Klasik Uji Prasyarat

89 menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut. Rumus perhitungan yang diambil dari Sugiyono, 2007:54 Keterangan : Me = Mean rata-rata ∑fi = Jumlah data atau sampel fi xi = Jumlah perkalian antara fi pada interval data dengan tanda kelas xi Standar deviasi atau simpangan baku digunakan untuk mengetahui seberapa besar peyimpangan data terhadap rata-ratanya, daat dihitung dengan menggunakan rumus yang dari Sugiyono, 2007:58 S = Keterangan : S = standar deviasi x = simpangan baku xi = varian sampel n = jumlah sampel

2. Uji Hipotesis

a. Pengkajian Uji Asumsi Klasik Uji Prasyarat

Uji asumsi klasik ini dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan uji hipotesis. Pengkajian asumsi ini meliputi uji normalitas, dan uji homogenitas. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. 1 Uji Normalitas 90 Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolomogorov-Smirnov dengan rumus sebagai berikut: Dimana: KD = harga K-Smirnov yang dicari n1 = jumlah sampel yang diperoleh n2 = jumlah sampel yang diharapkan Sugiyono, 2007: 389 2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi memiliki varian yang sama dan tidak menimbulkan perbedaan signifikan satu sama lain. Tes statistik untuk menguji homogenitas adalah uji-F, yaitu dengan membandingkan varian terbesar dan varian terkecil. Rumusnya adalah sebagai berikut: Sugiyono, 2007: 389 3 Uji t-test Pengujian seletah uji normalitas dan homogenitas diperoleh hasilnya, maka langkah selanjutnya adalah uji t. Pengujian menggunakan uji t bertujuan untuk menentukan apakah ada pengaruh penerapan media pembelajaran papan flanel menggunakan model pembelajaran langsung untuk pencapaian kompetensi 91 pembuatan celana panjang pria pada kelompok intervensi dan kelompok non intervensi. Tes statistik untuk menguji hipotesis menggunakan rumus, yaitu Keterangan: X 1 , X 2 : nilai rata-rata hasil kelompok n 1 : jumlah kasus dalam kelompok 1 n 2 : jumlah kasus dalam kelompok 2 X 1 2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam kelompok 1 X 2 2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam kelompok 2 Sugiyono, 2007: 138 Setelah mean dari kedua kelompok diketahui maka langkah selanjutnya adalah dihitung menggunakan rumus uji-t. Rumus uji-t ini untuk menentukan perbedaan mean dari kelas intervensi dan non intervensi. Perbedaan dari mean adalah untuk antara untuk menentukan signifikan antara t hitung dan t tabel, yaitu apabila hasil uji –t menunjukkan nilai t hitung lebih dari t tabel pada taraf signifikan 5 0,05, maka hasil perhitungan menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelas intervensi dengan kelas non intervensi. Apa bila perhitungan menunjukkan nilai t hitung kurang dari t tabel pada taraf signifikan 5 0,05, maka hasil perhitungan tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelas intrvensi dengan kelas non intervensi. Sehingga hipotesis statistik yang akan di uji dalam penelitian ini adalah: 92 Ho : t hitung ≤ t tabel Ha : t hitung ≥ t tabel Keterangan : Ho : tidak ada pengaruh perbedaan pencapaian kompetensi pembuatan celana panjang pria pada kelas intervensi yang menggunakan media pembelajaran papan flanel dan kelas non intervensi yang tanpa menggunakan media pembelajaran papan flanel di SMK N 2 GODEAN. Ha : ada pengaruh perbedaan pencapaian kompetensi pembuatan celana panjang pria pada kelas intervensi yang menggunakan media pembelajaran papan flanel dan kelas non intervensi yang tanpa menggunakan media pembelajaran papan flanel di SMK N 2 GODEAN 93

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran papan flanel terhadap pencapaian kompetensi membuat celana panjang pria pada kelas XI di SMK N 2 GODEAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 2 GODEAN yang beralamat di Jl. Jae Sumantoro Sidoagung Godean, Sleman, Yogyakarta. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian kompetensi yang berupa aspek kognitif, afektif dan psikomotor pembuatan celana panjang pria.

A. Diskripsi Data Penelitian 1. Diskripsi Pencapaian Kompetensi Pembuatan Celana Panjang

Pria Pada Kelas non intervensi Kelas non intervensi merupakan kelas yang diajar menggunakan teknik konvensional atau kelas yang tidak diberi perlakuan penerapan media pembelajaran papan flanel. Subjek pada kelas non intervensi sebanyak 32 peserta didik pada kelas XI busana 1. Berdasarkan pertanyaan peneliti yaitu seberapa besar pencapaian kompetensi pembuatan celana panjang pria pada kelas XI di SMK N 2 GODEAN adalah keberhasilan mencapai kriteria keberhasilan pencapaian kompetensi menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP yang telah ditetapkan dilihat dari ketercapaian ketuntasan belajar peserta didik pada setiap mata pelajaran yang ditempuh. Pencapaian nilai kompetensi materi pembuatan celana panjang pria yaitu minimal 7.5, sehingga dengan keberhasilan sekolah dalam mencapai nilai yang ditetapkan oleh BSNP tersebut, maka dapat dikatakan baik