mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya di antara subjek yang satu dengan subjek lainnya.
Sama seperti penerangan di atas, American Educational Research Association AERA, American Psychological Association APA, dan National Council
Measurement in Education NCME dalam Embretson, 2007 menjelaskan : “Validity refers to the degree to which evidence and theory support the
interpretations of test scores entailed by proposed uses of test”
2. Reliabilitas alat ukur
Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut dipercaya, yang mana hal ini ditunjukkan oleh taraf konsistensi skor yang
diperoleh para subyek yang diukur dengan alat yang sama atau minimal setara, dalam kondisi yang berbeda Suryabrata, 2005. Secara umum, reliabilitas alat ukur
menunjukkan sejauhmana perbedaan skor tampak mencerminkan perbedaan atribut sebenarnya. Karena konsepsi mengenai reliabilitas berkaitan dengan derajat
konsistensi antara dua perangkat skor tes, maka formula reliabilitas selalu dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi Azwar, 2007.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas pada dasarnya merupakan ketetapan atau derajat konsistensi performansi relatif dari
individu yang dikenai tes ketika diberikan tes yang sama secara berulang atau tes yang paralel. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak
dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi diantara individu lebih ditentukan oleh kesalahan dibandingkan dengan faktor perbedaan yang
sesungguhnya. Ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil
yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah Azwar, 2004. Prosedur pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan konsistensi internal, dimana prosedur penyajiannya dikenakan hanya sekali pada sekelompok responden. Oleh karena itu, pendekatan ini mempunyai
nilai praktis dan efisiensi yang tinggi. Teknik yang digunakan untuk menghitung reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini adalah koefisien alpha Cronbach.
Teknik koefisien alpha untuk menguji reliabilitas alat ukur dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows.
Perhitungan untuk mencari indeks daya beda aitem menggunakan analisis statistik SPSS Versi 17.0. Fungsi perhitungan ini adalah untuk menyeleksi aitem
yang layak dipakai. Batasan koefisien korelasi antara aitem dengan skor total biasa digunakan 0,30, akan tetapi apabila jumlah aitem yang lolos tidak mencukupi dapat
diturunkan menjadi 0,275 Azwar, 2005. Apabila aitem mempunyai koefisien korelasi lebih besar dari yang ditentukan maka aitem tersebut akan lolos seleksi dan
digunakan sebagai bagian dari skala dalam bentuk final, jika sebaliknya, maka aitem dianggap mempunyai daya diskriminasi rendah dan tidak diikutkan dalam skala
dalam bentuk final.
3. Hasil uji coba alat ukur