Laju Transmisi Uap Air

Gennadios 2002, menjelaskan bahwa persen perpanjangan adalah kemampuan perpanjangan film saat diberikan gaya tarik. Semakin tinggi persen perpanjangan edible film maka edible film tersebut mempunyai fleksibilitas yang baik karena mampu melakukan perpanjangan secara maksimum. Persen perpanjangan edible film akan semakin besar nilai dan kemampuannya dengan adanya penambahan plasticizer pada konsentrasi yang sesuai. Penggunaan plasticizer dapat bersumber pada monosakarida, disakarida dan oligosakarida, yang berfungsi untuk menurunkan gaya intermolekul dalam mengatasi kerapuhan serta meningkatkan elastisitas Banker,1996. Persentase perpanjangan edible film dikatakan baik jika nilainya lebih dari 50 dan dikatakan jelek jika nilainya kurang dari 10 Krochta dan Johnston, 1997 dalam Suryaningrum, 2005. Hasil penelitian pembuatan edible film dari tepung SRC ini menunjukkan rerata nilai persen perpanjangan masih berada diatas 10, sehingga dapat dikatakan tidak jelek.

5. Laju Transmisi Uap Air

Hasil analisis ragam Lampiran 7 menunjukan bahwa perlakuan konsentrasi tepung semirefine carrageenan dan konsentrasi sorbitol terdapat interaksi yang nyata p ≤0,05 terhadap laju transmisi uap air edible film dari SRC. Perlakuan konsentrasi tepung berpengaruh nyata terhadap laju transmisi uap air edible film, begitu juga dengan perlakuan konsentrasi sorbitol berpengaruh nyata terhadap laju transmisi uap air edible. Nilai rata-rata laju transmisi uap air edible film dari tepung semirefine carrageenan ditunjukkan pada Tabel 8. Tabel 8. Nilai rata-rata laju transmisi uap air edible film dengan perlakuan konsentrasi tepung SRC dan konsentrasi sorbitol. Perlakuan Tepung SRC Sorbitol Rata-rata Laju Transmisi Uap Air grjam Notasi DMRT 5 1,5 1,5 1,5 1,5 2 2 2 2 2,5 2,5 2,5 2,5 3 5 7 3 5 7 3 5 7 0,19 0,18 0,16 0,14 0,16 0,15 0,15 0,13 0,14 0,13 0,12 0,11 3 5 3 4 7 6 9 8 2 2 5 cd ef g g bc d e f a a b cd 0,0080 0,0082 0,0083 0,0083 0,0079 0,0082 0,0082 0,0083 - 0,0073 0,0077 0,0081 Keterangan: Nilai rerata yang didampingi huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata p ≤0,05 untuk tiap perlakuan. Dari Tabel 8. dapat diketahui bahwa nilai laju transmisi uap air edible film dari SCR berkisar antara 0,115 grjam – 0,193 grjam. Nilai laju transmisi uap air terendah yaitu 0,115 grjam didapatkan dari perlakuan konsentrasi tepung 2,5 dan konsentrasi sorbitol 7, sedangkan perlakuan konsentrasi tepung 1,5 dan konsentrasi sorbitol 0 memberikan nilai laju transmisi uap air yang tertinggi yaitu sebesar 0,193 grjam . Adapun grafik hubungan antara konsentrasi tepung semirefine carrageenan dan konsentrasi sorbitol terhadap laju tranmisi uap air edible film dari SRC ditunjukkan pada Gambar 14. y = -0,4486x + 0,1468 R 2 = 0,8972 y = -0,5981x + 0,1724 R 2 = 0,957 y = -0,8738x + 0,191 R 2 = 0,9835 0,10 0,11 0,12 0,13 0,14 0,15 0,16 0,17 0,18 0,19 0,20 1 2 3 4 5 6 7 Penambahan Sorbitol T ra n s m is i U a p A ir g rja m 1,5 semirefine carrageenan 2 semirefine carrageenan 2,5 semirefine carrageenan Gambar 14. Hubungan antara konsentrasi tepung SRC dan konsentrasi sorbitol terhadap laju transmisi uap air edible film dari SRC. Gambar 14. menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi tepung semirefine carrageenan dan semakin tinggi konsentrasi sorbitol maka nilai laju transmisi uap air edible film dari SRC semakin menurun. Hal ini disebabkan semakin rendah konsentrasi tepung SRC maka lapisan yang terbentuk pada edible film lebih tipis, sehingga mengakibatkan pori-pori film tidak begitu rapat dan daya menghambat transmisi uap airnya semakin kecil. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gennadios 2002, bahwa kemampuan edible film dalam menahan laju transmisi uap air sangat erat kaitannya dengan ketebalan edible film. Makin tebal edible film maka kemampuannya sebagai barrier transmisi uap air juga semakin baik, karena peningkatan jumlah matriks film akan memperkecil rongga antar sel dari gel yang terbentuk. Selain itu transmisi uap air pada film hidrofilik juga tergantung pada difusitas dan kelarutan molekul air dalam matriks film. Bertambahnya ruang antar rantai menyebabkan masuknya molekul sorbitol antara rantai polimer dan meningkatnya difusitas transmisi uap air melalui film sehingga mempercepat transmisi uap air. GontardGuilbert, 1994.

6. Uji Skoring Warna