Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian Berdasarkan gambar 2.1 di atas, penelitian-penelitian tersebut merupakan penelitian yang mendasari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian tersebut dijadikan dasar oleh peneliti karena relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang termasuk pokok untuk siswa SD. Pembelajaran IPA untuk SD tersebut biasanya membahas tentang dasar-dasar dalam ilmu alam yang harus dipahami oleh setiap siswa. Pembelajaran IPA ini sering dihubungkan dengan kegiatan percobaan- percobaan, hal inilah yang membuat antusiasme siswa tinggi untuk mengikuti pembelajaran IPA. Namun sebelum melakukan percobaan seperti Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri Se- Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman Miskonsepsi Tentang Fotosintesis Pada Siswa Kelas V SDN 4 Trebugan Situbondo Tahun Pelajaran 20132014 Miskonsepsi IPA Fisika Pada Guru SD Pengaruh Penggunaan Metode Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Ditinjau Dari Perbedaan Jenis Kelamin Pada Siswa Kelas IV SD Pangudi Luhur Ambarawa Semester II Tahun Ajaran 20112012 Usaha Mengurangi Terjadinya Miskonsepsi Fisika Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Konflik Kognitif Identifikasi Miskonsepsi Pembelajaran Matematika Materi Volume Bangun Ruang Tabung, Balok, Kubus Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI itu, tentunya siswa juga perlu memahami konsep-konsep materinya terlebih dahulu. Dalam penyampaian konsep-konsep tersebut, guru perlu untuk memahami terlebih dahulu apa yang akan disampaikan. Hal ini sangatlah menjadi perhatian karena beberapa materi di dalam pembelajaran IPA bisa saja terjadi miskonsepsi. Miskonsepsi tersebut sebaiknya dihindari atau bahkan dihilangkan karena jika terus menerus tertanam dalam pemikiran siswa, maka seterusnya siswa akan memiliki bekal konsep yang salah atau tidak tepat hingga ia beranjak dewasa dan sampai di tingkat pendidikan yang tinggi. Miskonsepsi ini bukan sepenuhnya kesalahan dari guru, tetapi dapat juga berasal dari faktor siswa sendiri. Namun dalam hal ini peran guru sangatlah penting untuk memperbaiki miskonsepsi yang terjadi pada siswa tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi pembahasan adalah pembelajaran IPA untuk kelas V SD semester 2, terutama pada materi IPA Fisika. Ruang lingkup IPA Fisika untuk kelas V ini adalah mengenai gaya, gerak dan energi KD 5.1, pesawat sederhana KD 5.2, sifat-sifat cahaya KD 6.1 serta pelapukan 7,1. Materi-materi tersebut dipilih sebagai bahan penelitian karena memang sering terjadi miskonsepsi pada bagian-bagian tersebut. Biasanya miskonsepsi yang terlihat pada diri siswa adalah mereka belum bisa membedakan antara tuas golongan 1, 2, dan 3 beserta contoh- contohnya. Hal ini terlihat ketika siswa mengerjakan soal, terutama ketika soal tersebut berbentuk uraian yang mengharuskan siswa untuk menjabarkan atau menjelaskan jawabannya. Selain itu, siswa juga terkadang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bingung dengan materi tentang struktur lapisan bumi dan struktur atmosfer bumi. Sering ditemui siswa yang menggambarkan struktur lapisan bumi padahal soal yang tersedia meminta untuk menggambarkan dan menjelaskan struktur atmosfer bumi. Munculnya miskonsepsi siswa pada materi-materi tersebut bisa saja karena pengetahuan awal siswa yang memang sudah salah, atau karena penjelasan guru yang hanya berpatokan pada buku yang ternyata buku tersebut juga salah. Dengan mengerjakan soal-soal, maka dapat diketahui miskonsepsi yang terjadi melalui jawaban-jawaban yang dituliskan, selain itu dengan wawancara secara langsung juga dapat mengungkap miskonsepsi yang terjadi melalui jawaban langsung siswa. Dari hal tersebut juga dapat dilihat apakah ada perbedaan miskonsepsi pemahaan yang terjadi antara siswa laki-laki dan perempuan. Sesuai dengan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Seyegan berdasarkan jenis kelamin. Dengan penelitian ini, peneliti berharap pada nantinya penelitian ini bisa menjadi sumber belajar bagi para pembaca, khususnya mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi alat pengingat bahwa miskonsepsi yang terjadi harus segera ditangani dan ditanggulangi, agar tidak terus menerus terjadi kesalahan pemahaman konsep. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Hipotesis Penelitian