2.6.3. Jenis
Saluran Distribusi
Dalam mendistribusikan barang atau jasa kepada konsumen, perusahaan dapat menempuh distribusi secara langsung maupun
secara tidak langsung melalui perantara. Menurut Kotler 2005, secara garis besar terdapat dua jenis saluran distribusi, yaitu saluran
distribusi untuk barang konsumsi dan saluran distribusi untuk barang industri.
Kotler 2005 mengidentifikasi beberapa tingkatan level dalam saluran distribusi berdasarkan jumlah perantara yang terdapat
di dalamnya. Tingkatan tersebut adalah zero-level channel yang menunjukkan bahwa pemasar tidak menggunakan perantara dalam
memasarkan produknya. One-level channel menunjukkan pemasar menggunakan satu tipe perantara yaitu pengecer. Two-level channel
menunjukkan pemasar menggunakan dua tipe perantara yaitu grosir dan pengecer. Three-level channel menunjukkan pemasar
menggunakan dua tipe perantara yaitu agen dan pengecer, sedangkan four-level channel menunjukkan pemasar menggunakan tiga tipe
perantara yaitu agen, pedagang besar grosir, dan pengecer. Skema saluran distribusi untuk barang konsumsi tertera pada Gambar 3.
Distributor adalah kegiatan usaha yang berdiri sendiri di antara produsen dan konsumen akhir atau pemakai industri. Distributor
terdiri atas pedagang perantara pedagang besar dan pengecer dan agen Swastha, 2002. Pihak yang terlibat saluran distribusi, yaitu :
4 1
2 3
Level
R KONSUMEN AKHIR
AGEN GROSIR
PENGECER PENGECER
GROSIR PENGECER
PRODUSEN AGEN
PENGECER
Gambar 3. Saluran distribusi barang konsumsi Kotler, 2005
1. Agen Agen adalah perantara yang melakukan jual beli untuk
prinsipalnya yang tidak memiliki hak atas barang tersebut dan tidak menanggung risiko yang menyangkut atas pemilikan
barang-barang tersebut. Agen hanya mendapat komisi atau upah Converse dalam Isnaini, 2005. Jenis-jenis agen adalah :
a. Broker Broker adalah agen yang melakukan kegiatan penjualan atau
pembelian barang atau jasa yang tidak dikuasainya dengan menerima balas jasa berupa komisi tertentu yang dikenal
dengan istilah brokerage Converse et.al. dalam Isnaini, 2005.
b. Manufacture’s agent Manufacture’s agent adalah agen yang diberi kuasa untuk
menjual sebagian atau seluruh hasil produksi dalam daerah tertentu Stanton dalam Isnaini, 2005.
c. Comissionman Comissionman adalah seorang agen yang melakukan
penjualan barang yang diserahkan oleh pemilik dan mendapatkan suatu komisi Converse et al. dalam Isnaini,
2005. d. Selling agent
Selling agent adalah suatu usaha bebas atas dasar komisi
untuk menjual seluruh hasil produksi setiap perusahaan Converse et al. dalam Isnaini, 2005.
2. Pedagang besar wholesaler atau grosir Pedagang besar adalah sebuah unit usaha yang membeli barang
dagangan dan menjualnya kembali kepada pengecer serta pedagang lain atau kepada lembaga industri serta pemakai
komersial The American Marketing Association dalam Swastha, 1999.
3. Pengecer retailer Pengecer adalah seorang pedagang yang melakukan penjualan
secara langsung kepada konsumen akhir The American Marketing Association dalam Isnaini, 2005.
2.6.4. Strategi Saluran Distribusi