perkara yang sedang diperiksa dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari putusan. Kemudian pada ayat 3 ditambahkan bahwa, dalam hal
musyawarah tidak dicapai mufakat bulat, pendapat Hakim Agung yang berbeda wajib dimuat dalam putusan.Namun, terjadi perbedaan dalam
penerapan dissenting opinion pada lembaga yudikatif di negara kita khususnya dalam hal model pencantuman dissenting opinion itu sendiri.
Pengaturan perbedaan pendapat sudah diterapkan pada Pengadilan Niaga dan Mahkamah Konstitusi. Pada Pengadilan Niaga, model
pencantuman Dissenting opinion terpisah dari putusan. Pada Mahkamah Konstitusi, Dissenting opinion merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari putusan.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri atas 5 lima bab, dimana antara bab yang satu saling berhubungan dengan bab yang lainnya.
BAB I: Pendahuluan
Dalam hal ini akan diuraikan beberapa hal mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II: Konsepsi Dissenting Opinion
Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan dalam Membuat Putusan Pengadilan
Dalam Bab II ini akan dibahas tentang tinjauan tentang Putusan pengadilan yang memuat konsep proses penjatuhan putusan
Universitas Sumatera Utara
pengadilan, teori pembuatan putusan, aspek yang terkandung dalam putusan, faktor yang mempengaruhi pembuatan putusan konsepsi.
Selanjutnya dalam sub bab berikutnya membuat konsepsi dissenting opinion yang terdiri dari sejarah penerapan konsep
dissenting opinion, dinamika penerapan dissenting opinion di Indonesia, konsep dissenting opinion di berbagai negara, makna
penting penerapan konsepsi dissenting opinion
BAB III:KonsepsiKebebasan Hakim Dalam Membuat Putusan Pengadila guna Menemukan Kebenaran Materiil
Dalam Bab III akan mengkaji konsepsi kebebasan hakim yang memuat, tinjauan tentang kebebasan, kebebasan dalam persfektif
pancasila, sejarah kebebasan hakim di Indonesia, kebebasan personal hakim, independensi kekuasaan kehakiman.
Dalam sub bab berikutnya membahas persfektif hakim dalam penemuan kebenaran materiil, yang memuat hakikat penemuan
hukum, aliran penemuan hukum, metode penemuan hukum, teori pengambilan keputusan
BAB IV: Penerapan Dissenting Opinion dalam Putusan Pengadilan di Indonesia sebagai Bentuk Kebebasan Eksistensial Hakim
Dalam Bab IV ini memaparkan penerapan dissenting opinion dalam berbagai putusan pengadilan. Selanjutnya dalam sub bab
berikutnya memuat makna penting penerapan dissenting opinion sebagai bentuk kebebasan eksistensial hakim.
Universitas Sumatera Utara
BAB V: Penutup
Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran kesimpulan diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan
mengenai masalah yang dikemukakan, selanjutnya memberi saran yang mungkin dapat berguna oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II Konsepsi Dissenting opinion dalam Putusan Pengadilan
C. Tinjauan Tentang Putusan Pengadilan 5. Proses pembuatan putusan pengadilan