Base Risk Identification of Ergonomic Factor BRIEF Employee Survey Survei Gejala

menunjukkan prioritas pengendalian yang perlu dilakukan. Semakin besar skornya, maka tindakan pengendaliannya pun semakin besar Melyssa, 2007.

b. Base Risk Identification of Ergonomic Factor BRIEF

BRIEF survey adalah suatu alat yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko ergonomi pada suatu pekerjaan dengan menggunakan sistem rating untuk mengidentifikasikan bahaya ergonomi yang diterima oleh pekerja dalam kegiatannya sehari-hari. Terdapat empat faktor yang perlu diketahui dalam metode ini yaitu: 1 Postur : yaitu sikap anggota tubuh yang janggal sewaktu melakukan pekerjaan. 2 Gaya : beban yang harus ditanggung oleh anggota tubuh pada saat melakukan postur janggal dan melampaui batas kemampuan tubuh. 3 Lama : lamanya waktu yang digunakan dalam melakukan postur janggal. Setiap postur dipertahankan selama atau lebih dari 10 detik. 4 Frekuensi : jumlah postur yang berulang dalam satuan waktu menit yaitu lebih dari atau sama dengan 2 kali per menit. Dalam survey ini, setiap faktor risiko yang melanggar kriteria standar Humantech, 1995 dalam Melyssa 2007, maka akan mendapatkan skor 1. Semakin banyak skor yang didapatkan dalam suatu pekerjaan, maka pekerjaan tersebut semakin berisiko dan memerlukan penanggulangan segera. Skor maksimal yang bisa didapatkan pada survey ini yaitu sebesar 4 skor.

c. Employee Survey Survei Gejala

Tujuan metode ini adalah untuk mengetahui keluhan nyeri gangguan kesehatan pada pekerja yang dialami pada saat melakukan suatu kegiatan. Ketika pekerja melaporkan rasa sakit yang terus menerus pada bagian tubuhnya, informasi ini dimasukkan dalam metode EASY. Dalam metode ini dapat diketahui tahapan kegiatan mana yang paling berat berisiko untuk dikerjakan terkait dengan keluhan kesehatan yang selama ini muncul pada pekerja. Survey ini dpat dilakukan dengan menyebarkan kuisioner atau wawancara pada para pekerja Melyssa, 2007. Survey ini mendapatkan skor 1 apabila pekerja mempunyai mengenai pekerjaannya dan skor 0 bila pekerja tidak mengalami keluhan apapun Humantech, 1995.

d. Medical Survey Survei Rekam Medis

Dokumen yang terkait

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Sales Promotion Girl (SPG) Pengguna Sepatu Hak Tinggi di Suzuya Medan Plaza pada Tahun 2015

33 205 129

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang Tahun 2011

0 15 205

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders Pada Ibu Menyusui 0 sampai 6 Bulan di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Tahun 2013

1 15 193

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pengrajin Sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan Kecamatan Cakung Tahun 2013

2 28 147

FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA CLEANING SERVICE RSUD KOTA SEMARANG 2015.

0 3 20

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 15 199

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 20

UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS TEKNIK P T I K 2010 KATA PENGANTAR - MAKALAH Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan anak

0 1 10

PENGARUH LATIHAN PEREGANGAN TERHADAP PENURUNAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA BATIK DI SOKARAJA

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN SUBYEKTIF MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA PEMBUAT BAKSO (Studi Pada Pekerja Pembuat Bakso Kelurahan Gayamsari Kota Semarang) - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 12