BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Petugas P2P DBD
5.2.1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Kinerja Petugas P2P DBD
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil chi square menunjukkan pendidikan mempunyai hubungan signifikan dengan kinerja
petugas P2P DBD dengan nilai p-value=0,010, artinya pendidikan petugas P2P DBD dapat menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan prestasi dan hasil
kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Keadaan ini didukung oleh persentase pendidikan petugas berdasarkan
kinerja. Secara proporsi menunjukkan mayoritas responden dengan kinerja tidak baik terdapat pada responden dengan pendidikan tamat D-III yaitu sebesar 50,0,
kinerja kategori sedang mayoritas 54,4 juga terdapat pada responden dengan pendidikan D-III, dan kinerja baik mayoritas 62,5 terdapat pada responden
dengan tamatan S1. Namun secara serempak berdasarkan hasil uji regresi linear berganda ternyata
pendidikan petugas P2P DBD tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja P2P DBD, artinya secara bersama-sama dengan faktor lain variabel
pendidikan secara parsial tidak mempengaruhi petugas P2P DBD untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Hal ini diduga dipengaruhi oleh faktor lain yang lebih
dominan.
Universitas Sumatera Utara
Dampak perbedaan latar belakang pendidikan menyebabkan rendahnya pengetahuan petugas P2P DBD, sehingga berdampak secara langsung atau tidak
langsung terhadap kinerja petugas P2P DBD. Dampak dalam jangka pendek adalah tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas pada bidangnya dengan tepat
waktu dan dampak jangka panjang adalah hasil kerja mereka tidak ada perubahan. Hanya mengandalkan kegiatan-kegiatan yang rutinitas dilakukan tanpa ada
trobosan baru dan memperoleh informasi terkini, misalnya mencatat hasil kerja dengan form yang sama, menyusun laporan kegiatan yang tidak seperti layaknya
laporan pelaksanaan kegiatan yang direkomendasikan oleh Depkes. Hasil pengamatan dilapangan sebagian besar mereka cenderung tidak menggunakan
buku pedoman pelaksanaan kegiatan pada masing-masing bidang, dimana buku yang telah dibagikan oleh dinas kesehatan cenderung diabaikan, tidak dipelajari
tentang ketentuan dan mekanisme pelaksanaan kegiatan. Menurut pendapat Surbagus 2008 bahwa semakin tinggi pendidikan
seseorang semakin tinggi pengetahuan yang dimilikinya dan semakin terampil dalam menyikapi pekerjaannya dan menghasilkan kinerja yang diharapkan.
Sedangkan semakin rendah pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin rendah pula pengetahuan yang dimilikinya dan semakin tidak terampil dalam
menyikapi pekerjaannya. Menurut Maslow 1984 dalam Ilyas 2001 bahwa latar belakang
pendidikan dan masa kerja seseorang akan mempengaruhi kemampuan pemenuhan kebutuhannya. Sesuai dengan tingkat pemenuhan kebutuhan yang
berbeda-beda akhirnya mempengaruhi motivasi kerja seseorang.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Pengaruh Masa Kerja Terhadap Kinerja Petugas P2P DBD