b. Bahan-bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer,
berupa hasil penelitian para ahli, hasil karya ilmiah, buku-buku ilmiah, ceramah atau pidato dan dokumen dari instansi terkait lainnya yang berhubungan dengan
penelitian ini adalah merupakan bahan hukum sekunder. c.
Bahan hukum tertier, kamus hukum, kamus bahasa Inggris, Indonesia, Belanda dan artikel-artikel lainnya baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri,
baik yang berdasarkan civil law maupun common law yang bertujuan untuk mendukung bahan hukum primer dan sekunder.
4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian kepustakaan library research untuk mendapatkan konsepsi teori
atau doktrin, pendapat atau pemikiran konseptual dari penelitian terdahulu yang berhubungan dengan objek telaahan penelitian ini yang dapat berupa peraturan
perundang-undangan, buku, tulisan ilmiah dan karya-karya ilmiah lainnya.
5. Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan melalui rekaman audio Jaksa Pununtut Umum dan studi dokumen dimana seluruh data sekunder yang
dipergunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan mempergunakan studi pustaka library research.
Andy Faisal : Analisis yuridis terhadap undang-undang no. 20 tahun 2001 tentang pembalikan beban pembuktian dalam kerangka Optimalisasi pemberantasan tindak pidana korupsi, 2008.
USU Repository©2008
Pada tahap awal pengumpulan data, dilakukan inventaris seluruh data dan atau dokumen yang relevan dengan topik pembahasan. Selanjutnya dilakukan
pengkategorian data-data tersebut berdasarkan rumusan permasalahan yang telah ditetapkan. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan metode analisis yang sudah
dipilih.
6. Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan tersebut, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis kualitatif, artinya peneliti hanya berpatokan kepada
data sekundertertulis saja dan didukung oleh logika berpikir secara induktif. Dipilihnya metode analisis induktif adalah agar gejala-gejala normatif yang
diperhatikan dapat dianalisis dari berbagai aspek secara mendalam dan terintegrasi secara komprehensif antara aspek yang satu dengan lainnya.
Setelah data dikumpulkan, data tersebut kemudian diabstraksikan untuk menentukan konsep-konsep yang lebih umum. Konsep yang lebih umum sebagai
hasil abstraksi merupakan jawaban-jawaban dari permasalahan yang dalam pendeskripsiannya didukung oleh argumentasi-argumentasi yang diperoleh dari
data-data sekunder yang sudah ada. Dengan demikian data yang dikumpulkan, termasuk kaidah-kaidah hukum yang merupakan data berkarakter khusus.
Sedangkan hasil abstraksi dari data tersebut adalah konsep yang bersifat lebih khusus, sesuai dengan pendekatan logika induktif.
Andy Faisal : Analisis yuridis terhadap undang-undang no. 20 tahun 2001 tentang pembalikan beban pembuktian dalam kerangka Optimalisasi pemberantasan tindak pidana korupsi, 2008.
USU Repository©2008
BAB II PENERAPAN SISTEM PEMBALIKAN BEBAN PEMBUKTIAN
DALAM KERANGKA PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
A. Pengertian Sistem Pembuktian
Sistem berasal dari istilah Systema bahasa Yunani, yang berarti sesuatu yang terorganisasi, suatu keseluruhan kompleks. Dengan demikian tidak perlu
dipertentangkan antara sistem dan sub sistem, sebab sub sistem adalah bagian dari suatu sistem. Jadi, sistem mengandung arti terhimpunnya bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara beraturan dan merupakan suatu kasatuan.
35
Mengacu pada pengertian tersebut, maka sistem hukum pembuktian dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan dari unsur-unsur hukum pembuktian
yang berkaitan dan berhubungan satu dengan lainnya serta saling mempengaruhi dalam suatu kesatuan.
Dalam pemeriksaan perkara pidana korupsi, Hakim mempunyai kewajiban menerapkan hal-hal yang berkaitan dengan hukum pembuktian dan
alat-alat bukti Pasal 183 sampai dengan Pasal 232 KUHAP guna memperoleh kebenaran materiil, terhadap :
35
A. S Hornby, The New Webster International Dictionary, Oxford : 1980, hal. 877.
Andy Faisal : Analisis yuridis terhadap undang-undang no. 20 tahun 2001 tentang pembalikan beban pembuktian dalam kerangka Optimalisasi pemberantasan tindak pidana korupsi, 2008.
USU Repository©2008