9
antara sanksi bagi pelaku tindak pidana kesusilaan Lokika Sanggraha
perspektif hukum pidana islam.
D. Tinjauan Pustaka Penelitian Terdahulu
Penulis belum menemukan penelitian yang secara spesifik membahas tentang Delik Adat Lokika Sanggraha, Akan tetapi banyak penelitian yang
menyinggung secara terpisah, baik mengenai Delik Adat tersebut. baik secara spesifik membahas tentang topik Lokika Sanggraha maupun hanya
menyinggungnya secara umum atau di masukkan ke dalam sub-bab dari penelitian tersebut. Berikut ini paparan tinjauan umum atas salah satu karya
penelitian tersebut. Karya I Made Widnyana, SH yang bertajuk Kapita Selekta Hukum Pidana
Adat. Inti hakikat yang tercermin melalui perumusan tersebut, ternyata delik adat Lokika Sanggraha yaitu suatu delik adat yang berupa seorang laki-laki
menghamili perempuan di luar perkawinan dengan janji akan mengawini, tetapi ternyata tidak dikawini.
Karya Lilik Mulyadi yang bertajuk Delik Adat “Lokika Sanggraha“ Di
Bali. Intihakikat yang tercermin melalui perumusan tersebut, ternyata delik adat Lokika Sanggraha merupakan delik formal karena unsur kehamilan bukanlah
merupakan unsur esensial untuk adanya Delik Adat ini dimana yang penting adalah unsur “janji” tidak ditepati oleh si pria. Sedangkan munculnya pelaku
Delik Adat Lokika Sanggraha dipengadilan dikarenakan adanya pengaduan dari
10
pihak wanita dimana si pria mengingkari janjinya. Dengan demikian Delik Adat ini merupakan delik aduan Kracht-Delicten.
12
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan kualitatif yaitu penelitian yang data- datanya diungkapkan melalui kata- kata, norma atau aturan- aturan, dengan kata lain
penelitian ini memanfaatkan data kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif doktriner, yaitu
penelitian yang mengkaji asas- asas dan norma- norma hukum.
2. Metode Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Sumber data diperoleh dari:
a. Bahan hukum primer yaitu: Undang- undang Darurat no. 1 tahun 1951
serta dalil- dalil yang terdapat pada al- Qur’an dan al- Hadits serta
ketentuan- ketentuan fiqh yang mengatur masalah perzinaan. b.
Bahan hukum sekunder yaitu: bahan- bahan yang memberi penjelasan dalam mengkaji bahan hukum primer, yaitu data- data yang diperoleh dari
buku- buku yang masih memiliki keterkaitan dengan pokok masalah yang akan diteliti. Seperti: Kapita Selekta Hukum Pidana Adat, Buku Bunga
12
Lilik Mulyadi, Delik Adat “Lokika Sanggraha“ Di Bali, Majalah Varia Peradilan, Penerbit
IKAHI Ikatan Hakim Indonesia, Jakarta Oktober, 1987, Jurnal tidak diterbitkan.