Pembatasan dan Perumusan Masalah

8

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum, studi ini bertujuan, pertama, menjelaskan tentang tindak pidana kesusilaan Lokika Sanggraha dalam hukum adat dan hukum pidana Islam; kedua, merumuskan dan menjelaskan mengenai sanksi bagi pelaku tindak pidana kesusilaan Lokika Sanggraha dalam hukum Adat dan hukum pidana Islam; Secara spesifik, penelitian ini bertujuan : a. Menjelaskan secara komprehensif tindak pidana kesusilaan Lokika Sanggraha dalam hukum adat dan hukum pidana Islam. b. Menjelaskan secara komprehensif sanksi bagi pelaku tindak pidana kesusilaan Lokika Sanggraha pada masyarakat Bali perspektif hukum pidana Islam.

2. Manfaat Penelitian

Adapun signifikansi penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai tindak pidana kesusilaan Lokika Sanggraha perspektif hukum pidana Islam b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat membuka pemikiran pembaca mengenai sanksi bagi pelaku tindak pidana kesusilaan Lokika Sanggraha perspektif hukum pidana Islam.

c. Hasil penelitian ini selanjutnya diharapkan dapat memberikan

perbandingan kepada pembaca umumnya antara hukum adat , khususnya 9 antara sanksi bagi pelaku tindak pidana kesusilaan Lokika Sanggraha perspektif hukum pidana islam.

D. Tinjauan Pustaka Penelitian Terdahulu

Penulis belum menemukan penelitian yang secara spesifik membahas tentang Delik Adat Lokika Sanggraha, Akan tetapi banyak penelitian yang menyinggung secara terpisah, baik mengenai Delik Adat tersebut. baik secara spesifik membahas tentang topik Lokika Sanggraha maupun hanya menyinggungnya secara umum atau di masukkan ke dalam sub-bab dari penelitian tersebut. Berikut ini paparan tinjauan umum atas salah satu karya penelitian tersebut. Karya I Made Widnyana, SH yang bertajuk Kapita Selekta Hukum Pidana Adat. Inti hakikat yang tercermin melalui perumusan tersebut, ternyata delik adat Lokika Sanggraha yaitu suatu delik adat yang berupa seorang laki-laki menghamili perempuan di luar perkawinan dengan janji akan mengawini, tetapi ternyata tidak dikawini. Karya Lilik Mulyadi yang bertajuk Delik Adat “Lokika Sanggraha“ Di Bali. Intihakikat yang tercermin melalui perumusan tersebut, ternyata delik adat Lokika Sanggraha merupakan delik formal karena unsur kehamilan bukanlah merupakan unsur esensial untuk adanya Delik Adat ini dimana yang penting adalah unsur “janji” tidak ditepati oleh si pria. Sedangkan munculnya pelaku Delik Adat Lokika Sanggraha dipengadilan dikarenakan adanya pengaduan dari