Hipotesis Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel

60

C. Hipotesis

1. Adanya hubungan lama pemanasan terhadap perubahan bilangan peroksida pada minyak goreng 61 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan studi kuantitatif dengan desain studi cross sectional potong lintang dimana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Peneliti memilih desain studi cross sectional bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen pada pedagang gorengan di Kelurahan Pasar Minggu.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2015 dengan lokasi di Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Berikut batas geografi Kelurahan Pasar Minggu: Utara : Kelurahan Pejaten Barat Selatan : Kelurahan Kebagusan Barat : Kelurahan Jati Padang Timur : Kelurahan Pejaten Timur dan Tanjung Barat

C. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah minyak yang digunakan untuk menggoreng yang berasal dari 30 orang pedagang gorengan di Kelurahan Pasar Minggu. Kriteria minyak goreng yang ditentukan adalah: 62 1. Minyak yang diteliti adalah minyak baru yang digunakan oleh pedagang gorengan pada hari tersebut 2. Minyak yang digunakan untuk menggoreng jenis bahan makanan seperti ikan, ayam, bebek, tempe, dan tahu Sampel pada penelitian ini adalah minyak goreng yang digunakan oleh pedagang gorengan. Dalam pengambilan sampel, terdapat dua metode yang digunakan, yaitu pengambilan sampel minyak goreng kelipatan lima dan sepuluh kali frekuensi pemanasan. Berikut adalah prosedur pengambilan sampel minyak goreng kelipatan lima adalah: a. Minyak goreng sebelum dipanaskan b. Setelah frekuensi pemanasan pertama c. Setelah frekuensi pemanasan ke lima d. Setelah frekuensi pemanasan kesepuluh e. Setelah frekuensi pemanasan kelima belas Sedangkan untuk pengambilan sampel minyak goreng kelipatan sepuluh adalah a. Minyak goreng sebelum dipanaskan b. Setelah frekuensi pemanasan kesepuluh c. Setelah frekuensi pemanasan kedua puluh d. Setelah frekuensi pemanasan ketiga puluh e. Setelah frekuensi pemanasan keempat puluh 63 Adapun tahapan pengambilan sampel minyak goreng yaitu sebagai berikut: a. Menyiapkan alat dan bahan untuk pengambilan sampel, diantaranya gelas kaca, botol gelap berukuran mini, aluminium foil, dan sampel minyak goreng b. Pengambilan sampel minyak setelah api dimatikan dengan menggunakan gelas kaca c. Sampel minyak langsung dimasukkan ke dalam botol gelap berukuran kecil sampai penuh, fungsinya untuk mengurangi adanya udara di dalam botol d. Botol kemudian dibalut dengan aluminium foil agar tidak terkena cahaya dan disimpan di tempat yang aman untuk kemudian dibawa ke lab uji Prosedur Penyimpanan dan Distribusi Sampel a. Botol yang berisi sampel minyak goreng dimasukkan ke dalam paper bag b. Kemudian disimpan di ruangan yang terlindungi dari paparan sinar matahari langsung dengan suhu ruangan normal selama 10 jam c. Setelah penyimpanan, sampel lalu didistribusikan ke lab uji yang bertempatkan di Akademi Kimia Analis AKA, Bogor

D. Sumber Data