Rumusan Masalah dalam Penelitian Kualitatif

18 | M e t o d e P e n e l i t i a n K u a l i t a t i f

3.2 Rumusan Masalah dalam Penelitian Kualitatif

Semua penelitian selalu berangkat dari suatu masalah. Suatu masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara, tentatif dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan. Hal ini karena masalah yang dibawa peneliti masih remang-remang, gelap- kompleks dan dinamis. Masalah sering disebut sebagai fokus penelitian. Penetapan fokus ini dapat dipastikan jika peneliti sudah berada di tempat penelitian atau lapangan penelitian. Tujuan penetapan fokus penelitian adalah sebagai penetapan fokus yang mana dapat membatasi wilayah penelitian, jika masalah penelitian berhadapan dengan kontradiksi yang berlainan. Kedua, penetapan fokus bertujuan untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi atau memasukkan-mengeluarkan suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan. Jadi, dengan penetapan fokus secara jelas dan mantap ini aan membantu peneliti dalam membuat keputusan yang tepat mengenai data yang akan dikumpulkan atau data yang harus dibuang Muhtar, 2013. Menurut Fatchan 2011 ada 3 kemungkinan masalah yang dibawa oleh peneliti sebelum dan sesudah peneliti memasuki lapangan penelitian. Yang pertama, masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga dari awal penelitian sampai ahir penelitian masalah tersebut tetap sama. Yang kedua, masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian menjadi berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah dipersiapkan. Dan yang ketiga adalah masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total sehingga peneliti harus mengganti masalanhya. Ada perbedaan antara masalah dengan rumusan masalah. Dalam Fatchan 2011 dikemukakan bahwa masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Sedangkan rumusan masalah menurut Fatchan adalah pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan masalah yang harus dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Dimana data tentang masalah bisa berasal dari dokumentasi hasil penelitian, pengawasan, evaluasi, pengamatan pendahuluan, dan pernyataan orang-orang yang patut dipercaya. Sugiyono 2008 menjelaskan bahwa berdasarkan level of explanation maka secara umum terdapat 3 bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. Sedangkan rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan yang lain. T e k n i k P e n y u s u n a n P r o p o s a l | 19 Rumusan masalah asosiatif merupakan rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya. Rumusan maslah asosiatif ini terbagi menjadi 3, yaitu, hubungan simetris suatu gejala yang munculnya bersamaan sehingga buan merupakan hubungan sebab akibat atau interaktif, hubungan kausal bersifat sebab akibat, dan hubungan reciprocal hubungan yang saling mempengaruhi. Biasanya dalam suatu penelitian kualitatif hubungan yang ditemukan adalah hubungan reciprocal atau interaktif. Sugiyono, 2008 Prinsip-prinsip membangun masalah dalam Mukhtar 2013 antara lain: a Teori dasar dari situasi sosial b Maksud membangun masalah c Hubungan faktor d Membatasi penelitian e Kriteria inklusi-eksklusi f Bentuk bangunan atau rumusan masalah Sedangkan teknik merumuskan masalah penelitian menurut Mukhtar 2013 yakni: a Uraikan teori-teori yang terkait dengan variabel atau judul penelitian b Uraikan semua peraturan atau regulasi yang terkait dengan judul penelitian c Uraikan atau bentangkan data lapangan studi pendahuluan d Analisis data pendahuluan e Bangun kalimat kunci berupa statement atau pertanyaan

3.3 Rangkuman