Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Standar Nasional

Laporan Kinerja Bappeda - 2016 33 Distribusi jumlah tenaga perencana penyebarannya belum merata pada masing-masing SKPD bahkan terdapat SKPD yang tidak punya tenaga perencana sama sekali. Kondisi ini tentu akan dapat mempengaruhi kualitas dari dokumen perencanaan yang dihasilkan SKPD terkait. Beberapa hal yang menyebabkan masih kurangnya tenaga perencana tersebut antara lain disebabkan: 1 Masih kurangnya minat PNS untuk menjadi pejabat fungsional perencana karena belum begitu menjadi perhatian secara maksimal oleh SKPD, disamping itu peluang pelatihan yang diselenggarakan Pusbindiklatren Bappenas untuk jabatan perencana sangat terbatas. 2 Terbatasnya diklat atau Bimtek yang diselenggarakan oleh Badan Diklat, Diklat Kemendagri atau lembaga lain sangat terbatas. 3 Sistem untuk mengakomodir tenaga fungsional perencana belum terstruktur dengan baik. 4 Alokasi anggaran yang terbatas untuk penyelenggaraan diklat perencana tersebut.

6. Analisis Pencapaian Kinerja

Analisis pencapaian kinerja adalah bagaimana upaya yang dilakukan untuk pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien. Analisis pencapaian kinerja dapat dapat dibagai dua yaitu analisis efisiensi penggunaan sumberdaya dan analisis program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja.

a. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Sumberdaya dapat berupa sumberdaya anggaran dan sumberdaya manusia. Dalam upaya untuk melaksanakan capaian kinerja agar jumlah dan kualitas tenaga perencana bertambah dan meningkat khususnya tenaga perencana di Bappeda, setiap tahun perlu mengirimkan tenaga aparatur untuk mengikuti pelatihan perencanaan, baik yang dilaksanakan oleh Diklat kemendagri, Bappenas maupun instansi lain dengan pembebanan biaya ditangsung oleh Instansi pengundang, sehingga dari sisi anggaran Bappeda tidak perlu menyediakan alokasi anggaran sepenuhnya.