Analisis PeningkatanPenurunan Kinerja dan Solusi Analisis Pencapaian Kinerja

Laporan Kinerja Bappeda - 2016 124 pada kegiatan Peningkatan Peran Dewan Riset Daerah, penambahan 60.000.000,- pada perubahan anggaran APBD Tahun 2016 untuk penyusunan Rencana Induk Kelitbangan ssesuai dengan Permendagri Nomor 17 Tahun 2016, tidak dapat direalisasikan sampai dengan akhir tahun anggaran karena adanya kebijakan daerah, sehingga Rencana Induk Kelitbangan masih dalam bentuk draf hasil kerja Bidang Litbang saja, dan penyusunan dan penyempurnaannya akan dilanjutkan pada tahun 2017. b. Analisis ProgramKegiatan Yang Menunjang Pencapaian Kinerja Adapun usaha-usaha yang dilakukan sehingga capaian kinerja pada sasaran strategis 5 ini berhasil adalah antara lain; 1. Penelitian dan pengembangan dilakukan dengan melibatkan pihak internal yaitu OPD terkait, Dewan Riset DaerahPakar sebagai pengendali mutu hasil kelitbangan, Peneliti Pemerintah Daerah serta pihak eksternal seperti Perguruan Tinggi di Sumatera Barat. Topik kegiatan penelitian dan pengembangan diambil dari prioritas dan isu strategis dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat. 2. Koordinasi Kelitbangan bertujuan meningkatkan koordinasi antar lembaga- lembaga penelitian dan pengembangan daerah, pusat dan litbang Kementerian, Kementerian Ristek dan Dikti, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, melakukan kerjasama penelitian dengan Lembaga penelitian perguruan tinggi, lembaga penelitian instansi vertikal di daerah, melaksanakan monev hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh litbang daerah. Kegiatan yang dilakukan meliputi permintaan data hasil-hasil penelitian kepada lembaga penelitian, instansi vertikal di daerah, perguruan tinggi, OPD terkait Provinsi dan KabupatenKota, monitoring dan evaluasi hasil-hasil penelitian, ke lembaga Litbang serta OPD KabupatenKota, menghadiri undangan rapat di Kementerian Dalam Negeri dan mengikuti sosialisasi Permendagri Nomor 17 Tahun 2016, melakukan rapat koordinasi untuk pelaksanaa kerjasama penelitian dengan lemlit perguruan tinggi, lemlit instansi vertikal di daerah dengan 6 perguruan tinggi dan 1 lembaga litbang di daerah Unand, UNP, Bung Hatta, IAIN Imam Bonjol, Politeknik Negeri Padang, Politani Payakumbuh dan Baristand yang menghasilkan Kesepakatan BersamaMOU antara Pemerintah Daerah dengan Perguruan Laporan Kinerja Bappeda - 2016 125 Tinggi dan lembaga Litbang Instansi Vertikal di Daerah Baristand tentang Penelitian dan Pengembangan. 3. Pengembangan kapasitas peneliti bertujuan pengumpulan data dan informasi yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan masukan dalam perencanaan pembangunan daerah yang akan datang, sesuai dengan masing-masing kepakaran peneliti Bidang Kesehatan, Lingkungan Hidup, Pertanian, Kebijakan Publik dan Transportasi, peningkatan penyebarluasan informasi dan pemanfaatan hasil penelitian melalui diseminasipenyusunan karya tulis ilmiah KTI dan pemasyarakatan IPTEK sesuai dengan kepakaran peneliti Bidang Kesehatan, Pertanian, Lingkungan Hidup, Kebijakan Publik dan Transportasi dalam bentuk penelitian mandiri, peningkatan kapasitas peneliti melalui kegiatan seminar, pelatihan, lokakarya sesuai dengan kepakaran masing-masing. Ditinjau dari capaian kapasitas peneliti, secara kuantitas fungsional peneliti telah menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2016 jumlah fungsional peneliti sudah mencapai 7 tujuh orang. Selanjutnya jika dilihat dari kualitas SDM peneliti juga sudah menunjukkan peningkatan dalam jenjang jabatan peneliti, yaitu dari Peneliti Pertama meningkat menjadi Peneliti Muda, dan dari Peneliti Muda meningkat menjadi Peneliti Madya. 4. Kegiatan Diseminasi Teknologi bertujuan meningkatkan kompetisi sehat antar pelaku Iptek dan Institusi RD dalam rangka memacu dan menggairahkan pengembangan Iptek di Provinsi Sumatera Barat, mendiseminasikan hasil Iptek dan manfaatnya bagi stakeholder dan pengguna teknologi dalam rangka mendukung pembangunan daerah untuk peningkatan pengetahuan dan ekonomi masyarakat, mendekatkan informasi Iptek ke pemerintah daerah, mendorong kerjasama antara masyarakat, pengguna teknologi dengan lembaga riset dan perguruan tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan mendiseminasikan teknologi, sebagai wadah penyiapan calon inovator Iptek asal Sumbar mengikuti event kegiatan Iptek berskala nasional dari Kemenristekdikti, dan program insentif Iptek lainnya, mempercepat pertumbuhan inovasi teknologi dari berbagai lapisan masyarakat guna pengembangan dan pembangunan Iptek dalam upaya peningkatan daya saing komoditi unggulan Sumatera Barat. Laporan Kinerja Bappeda - 2016 126 Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk; melakukan rapat-rapat dalam rangka pembentukan Dewan Juri Kompetisi Karya Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bappeda Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016, rapat-rapat penetapan prioritas dan fokus substansi Kompetisi Karya Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bidang dan aspek yang akan dikompetisikan, yang berkaitan dengan cakupan kegiatan tersebut diatas, serta rapat-rapat penyusunan kriteria pemilihan dan inovasi bersama dengan Dewan Juri. Sosialisasi dan penyebaran leafle t ” Kompetisi Karya Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” ke Lembaga Riset, Perguruan Tinggi dan Masyarakat di Sumatera Barat, oleh Tim Bappeda Provinsi Sumatera Barat Bidang Penelitian dan Pengembangan. Melakukan inventarisasi terhadap ”calon” inovator potensial pada masing-masing institusi yang dikunjungi, dan sosialisasi melalui kegiatan pengumuman di koran-koran terbitan Sumatera Barat serta pemasangan spanduk di beberapa tempat strategis. Seleksi dan penetapan puncak : Kompetisi Karya Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pengumuman Pemuncak dan Penyerahan Anugerah Iptek Sumbar Tahun 2016 oleh Gubernur Sumbar pada saat acara Upacara Bendera Tanggal 17 Agustus 2016. Melaksanakan penyebarluasan informasi tentang ketersediaan Teknologi Tepat Guna hasil Kompetisi Karya Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di KabupatenKota pada tahun 2016 dilakukan kepada 2 Kabupaten yakni Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Pasaman alat pengering kakao. Menyusun Buku Profil Karya Inovasi Teknologi Sumatera Barat Tahun 2016. 5. Kegiatan Peningkatan Peran Dewan Riset Daerah bertujuan untuk Operasional pelaksanaan kegiatan DRD, merumuskan rekomendasi berbagai kebijakan hasil diskusi aktual dengan melibatkan DRD dan Mitra DRD sesuai kebutuhan yang menjadi salah satu masukan bagi pemerintah daerah dalam penyusunan kebijakan. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk: melakukan rapat-rapat koordinasi Dewan Riset Daerah dalam rangka merumuskan Kebijakan Riset operasional yang dibutuhkan Pemda, menyusun Buku Rekomendasi Pemecahan Masalah Aktual untuk 3 isu aktual, mengikuti kegiatan dan berkoordinasi dengan Dewan Riset Nasional, dukungan Pengembangan SIDa dan fasilitasi pembangunan Technopark Provinsi Laporan Kinerja Bappeda - 2016 127 Sumatera Barat, monitoring kegiatan riset pada lembaga Riset Daerah, Audiensi dengan Kepala Daerah untuk menyampaikan masukan-masukan kebijakan riset untuk percepatan pembangunan daerah. 6. Kegiatan Koordinasi Pembangunan Technopark, kegiatan ini bertujuan untuk: mengembangkan Sistem Inovasi Daerah SIDa Sumatera Barat sebagiamana dimaksudkan dengan Peraturan Bersama Mendagri No. 36 dan Menristek No. 3 tahun 2012 tentang penguatan sistem inovasi daerah, memfasilitasi pembangunan Technopark di Sumatera Barat. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk: melakukan rapat-rapat koordinasi, Audiensi dengan Kepala Daerah untuk menyampaikan masukan-masukan kebijakan terkait dengan Pembangunan Technopark di Sumatera Barat, memfasilitasi rencana pembangunan Technopark Kota Padang melalui fasilitasi penyusunan dokumen rencana pembangunan technopark. 7. Kegiatan Jarlit Bidang Pendidikan, kegiatan ini bertujuan : melakukan koordinasi dengan Puslitjakdikbud, Tim Jarlit Provinsi dan KabupatenKota, melakukan kerjasama penelitian antara Tim Jarlit Provinsi dengan Puslitjakdikbud. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk; Penyusunan proposal dengan judul “Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Menengah dalam rangka Pengalihan Kewenangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 di Provinsi Sumatera Barat”, penyampaian proposal kerjasama ke Puslitjakdikbud, penyusunan kuesioner, pengumpulan data dan penyebaran kuesioner, Fokus Group Diskusi, Rapat Koordinasi Jarlit oleh Puslitjak di Padang terkait penelitian Puslitjak di Sumatera Barat, penulisan laporan hasil penelitian dan menyampaikan hasil penelitian ke Puslitjak Balitbang Kemendikbud. 8 Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Layanan Bagi Pengguna LPSE Sesuai Peraturan Yang Berlaku Berbagai perubahan dan transformasi yang terjadi saat ini menuntut terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dimana masyarakat memerlukan pelayanan publik yang Laporan Kinerja Bappeda - 2016 128 mampu memenuhi kepentingan masyarakat luas di seluruh wilayah negara Indonesia dan dapat diandalkan dan terpercaya, serta mudah dijangkau. Pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan dapat memenuhi tuntutan transformasi tersebut, yaitu melalui implementasi sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik e-procurement. E-procurement merupakan proses pengadaan barangjasa pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis webinternet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik yang diselenggarakan oleh Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berusaha melakukan peningkatan kualitas pelayanan publik terutama dalam pengelolaan keuangan negara yang dibelanjakan melalui proses pengadaan barangjasa pemerintah. Peningkatan kualitas pelayanan tersebut dilakukan dengan upaya-upaya menciptakan keterbukaan, transparansi, akuntabilitas serta prinsip-prinsip persaingankompetisi yang sehat dalam proses pengadaan barangjasa pemerintah yang didanai oleh dana APBD maupun dana APBN. Dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah BAB XIII Pasal 111 ayat 1 menyatakan GubernurBupatiWalikota membentuk LPSE untuk memfasilitasi ULPPejabat Pengadaan dalam melaksanakan Pengadaan BarangJasa secara Elektronik. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tahun 2010 membentuk UPTB Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE BAPPEDA Provinsi Sumatera Barat yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 67 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat , dan pelaksanaan tugas “Working Group” dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor 050-191-2016 tanggal 25 Februari 2016 tentang Pembentukan tim Pengelola Layanan Pengadaan Secara Elektronik Provinsi Sumatera Barat. Selain melakukan fungsi fasilitasi pelaksanaan lelang secara elektronik, UPTB. LPSE BAPPEDA Provinsi Sumatera Barat juga melaksanakan fungsi pelayanan kepada para pengguna yaitu rekanan pengadaan barang dan jasa dilingkungan Laporan Kinerja Bappeda - 2016 129 instansi pemerintah. Disamping itu sejak tahun 2011 telah memfasilitasi pengadaan barangjasa pemerintah dari kabupatenkota yang menginduk ke LPSE Provinsi Sumatera Barat service provider dan KementerianLembaga Institusi yang belum membentuk LPSE sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 pada BAB XIII pasal 111 ayat 3 yang berbunyi ULPPejabat Pengadaan pada KementerianLembagaPerguruan TinggiBUMN yang tidak membentuk LPSE, dapat melaksanakan pengadaan secara elektronik dengan menjadi pengguna dari LPSE terdekat. Dalam rangka mengimplementasikan pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, maka aspek strategis organisasi adalah 1 memfasilitasi pengentrian data Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan SIRUP SKPD, 2 memfasilitasi proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik dari pokja ULP, 3 memfasilitasi pengadaan melalui E-Purchasing bagi Pejabat Pengadaan, 4 memfasilitasi penyediavendor dalam proses PBJ, 5 memfasilitasi auditorAPH dalam pemeriksanaan bidang pengadaan dan aspek lainnya yang menunjang dalam transparansi pengadaan barang dan jasa pemerintah. Maksud dari pengadaan barangjasa yang dilakukan melalui LPSE ini adalah:  Pengadaan barangjasa dilaksanakan secara terbuka, transparan, akuntabilitas dan persaingankompetisi yang sehat;  Pengadaan barangjasa dapat dilakukan penghematan keuangan negara;  Barangjasa yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara fisik dan non fisik. Tujuan dari pengadaan barangjasa yang dilakukan melalui LPSE adalah:  Barangjasa yang didapat dan diperoleh dengan persaingan yang sehat;  Penghematan keuangan negara dapat dilakukan tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas barangjasa yang disediakan;  Mutu barangjasa dapat dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dilakukan dengan 2 dua indikator; 1. Persentase pengadaan barang dan jasa melalui lelang elektronik dan 2. Indeks Kepuasan Masyarakat IKM. Sasaran ini diukur melalui indikator presentase peningkatan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE dan mengukur IKM, dimana UPTB LPSE Provinsi Sumatera Laporan Kinerja Bappeda - 2016 130 Barat secara berkala melakukan survey tingkat kepuasan masyarakat atas layanan fungsi pengadaan pengadaan barangjasa. Survey ini dimaksudkan sebagai indikator untuk mengukur tingkat kepuasaan pengguna jasa dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik di bidang pengadaan barangjasa pemerintah pada instansi pelaksana fungsi pengadaan barangjasa. Dimana hasil survey diukur dan diindeks berupa satuan skor kinerja, dengan klasifikasi penilaian sebagai berikut: Tabel 3.51. KLASIFIKASI PENILAIAN KINERJA No Klasifikasi Penilaian Predikat 1. 25 – 43,75 Tidak Baik 2. 43,76 – 63,50 Kurang Baik 3. 63,51 – 81,25 Baik 4. 81,26 – 100 Sangat Baik

1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016

Dari pelaksanaan sejumlah program dan kegiatan di lingkup UPTB LPSE yang dilaksanakan untuk mencapai target sasaran yang telah ditetapkan dapat digambarkan melalui tabel berikut. Tabel 3.52. SASARAN STRATEGIS 8 Meningkatnya Kualitas Layanan Bagi Pengguna LPSE Sesuai Peraturan Yang Berlaku ProgramPengembangan Manajemen Pelayanan Publik Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase pengadaan barang dan jasa melalui lelang elektronik 100 100 100 Indeks Kepuasan Masyarakat 83 skor nilai 83,24 skor nilai 100,29 Dari Tabel 3.33. di atas dapat dilihat tingkat keberhasilan pencapaian indikator kinerja, dengan indikator kinerja, Persentase pengadaan barang dan jasa melalui lelang elektronik , adalah baik dengan persentase 100 dan hasil pengolahan data survey didapatkan Indeks Kepuasan Masyarakat IKM pada mutu pelayanan LPSE Laporan Kinerja Bappeda - 2016 131 Provinsi Sumatera Barat dengan nilai sangat baik skor nilai 83,24 atau mencapai 100.29.

2. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun-Tahun Sebelumnya

Tabel 3.53. Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2011 – 2016 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1. Pengadaan Barang Jasa 30 73,59 50 81.92 70 100 100 90 100 100 100 100 2. IKM Skor 80 82,82 81 83.79 83 83.24 Tingkat Capaian Rata-rata 245,30 163,84 142,86 107,32 101.72 100.14 Paket Pengadaan yang dilaksanakan oleh Pokja ULP Sampai bulan Desember Tahun 2016 No Uraian Satuan Realisasi 1. Surat Tugas Pokja ULP Surat Tugas 426 2. Jumlah Paket lelang SKPD Paket 541 3. Pagu Dana Rp. 960.528.189.582,00 4. HPS Rp. 944.509.261.295,00 5. Nilai Kontrak Rp. 829.344.422.257,00 6. Efisiensi Rp. 131.183.767.325,00 7. Peserta lelang Penyedia 30.753 8. Pemenang dari Sumbar Penyedia 431 9. Pemenang luar Sumbar Penyedia 110 Tabel 7 : Layanan yang diberikan kepada Pengguna LPSE Tahun 2016 No. Uraian Satuan Jumlah 1. Kunjungan Konsultasi Penyedia orang 344 2. Konsultasi Penyedia di Luar Jam Layanan orang 245 3. Kepuasan Pengguna terhadap Layanan orang 254 4. Konsultasi PokjaAuditor orang 1 5. Permintaan perobahan jadwal Batas Upload dan Pembukaan Dokumen Penawaran Pokja 5 Dari pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilakukan pada Tahun 2016, maka penghargaan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barangjasa Pemerintah LKPP yang telah diterima oleh UPTB. Balai LPSE Bappeda Provinsi Sumatera Barat di tingkat Nasional dan langsung diterima oleh Gubernur Sumatera Barat, sebagai berikut : a National Procurement Award 2016 Kategori Komitmen 100 e-procurement. b National Procurement Award 2016 kategori Peran LPSE Provinsi.