Informasi Segmen Usaha Lanjutan Segment Information Continued

L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 0 184 PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended - 129 - 43. Informasi Segmen Usaha Lanjutan 43. Segment Information Continued Segmen Sekunder Lanjutan Secondary Segment Continued Jumlah Sumatera Jawa Total Rp 000 Rp 000 Rp 000 Aset segmenSegment assets Jumlah sebelum dieliminasi Total before elimination 5.843.154.839 295.991.621 6.139.146.460 Eliminasielimination 3.423.307.500 8.269.118 3.431.576.618 Jumlah setelah dieliminasi Total after elimination 2.419.847.339 287.722.503 2.707.569.842 Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimukaExclude deferred tax assets and prepaid taxes 2009

44. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

44. Financial Risk

Management Objectives Policies Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan dan anak perusahaan. The main risks arising from the Company and its subsidiaries financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Company and its subsidiaries are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses. Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan anak perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan hutang bank. Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Company and its subsidiaries’ exposure to interest rate risk relates primarily to bank loan. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan dan anak perusahaan mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan hutang baru. To minimize interest rate risk, the Company and its subsidiaries manage interest cost by evaluating market rate trends. Management also conducts assessments of interest rates offered by banks to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to enter new loan agreement. A n n u a l R e p o r t 2 0 1 0 185 PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended - 130 -

44. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Lanjutan

44. Financial Risk

Management Objectives Policies Continued Risiko Suku Bunga Lanjutan Interest Rate Risk Continued Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan kewajiban keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan yang terkait risiko suku bunga: The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Company and its subsidiaries financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk: Suku Bunga = 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun 3 - 5 tahun 5 tahun Jumlah Interest rate = iyear 1 - 2 years 2 - 3 years 3 - 5 years 5 years Total Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Aset Assets Bunga TetapFixed rate Kas dan setara kasCash and cash equivalents 7,00 - 8,50 237.351.849 - - - - 237.351.849 Investasi jangka pendek Short-term investment 11,30 10.033.300 - - - - 10.033.300 KewajibanLiabilities Bunga TetapFixed rate Kewajiban sewa pembiayaan Finance lease liabilities 8,45 - 21,00 11.054.976 5.408.660 1.125.583 - - 17.589.219 Pinjaman diterima Borrowings 5,70 - 11,48 1.897.267 2.107.702 1.682.145 - - 5.687.114 Hutang bank jangka panjang Long term bank loan 5,25 - 12,50 2.964.774 1.520.301 999.355 - - 5.484.430 Bunga MengambangFloating rate Hutang bank jangka pendek Short term bank loans - Rupiah 11,00 - 11,50 97.080.403 - - - - 97.080.403 - US 5,63 - 7,00 599.635.180 - - - - 599.635.180 Hutang bank jangka panjang Long term bank loans - Rupiah 11,50 13.750.000 51.250.000 74.858.850 35.958.661 - 175.817.511 - US 6,28 - 7,00 55.680.498 53.101.350 57.895.739 130.277.052 143.066.818 440.021.457 Suku bunga RupiahInterest rate in Rupiah Jatuh TempoMaturity Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Perusahaan dan anak perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan hutang bank. Exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in exchange rates. The Company and its subsidiaries exposure to foreign exchange risk relates primarily with bank loans. Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Perusahaan melakukan konversi hutang mata uang asing ke Rupiah. To manage the risk of foreign currency exchange rates, the Company converted foreign currency denominated debts to Rupiah currency. Selain hutang bank, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Eksposur dalam mata uang asing Perusahaan dan anak perusahaan tersebut jumlahnya tidak material. In addition to bank loans, the Company and its subsidiaries have transactional currency exposures. The exposure arising from transactions conducted in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty. Foreign currency exposures of the Company and its subsidiaries are the amount is not material is only minimal.