spin off atau split off - adalah merupakan salah satu bentuk perubahan status perusahaan sebagaimana dimaksud pasal 163 UU Ketenagakerjaan.
Spin off atau yang sering disebut pemisahan tidak murni merupakan pemisahan – unit - usaha yang mengakibatkan sebagian aktiva dan passiva suatu
perseroan terbatas perseroan beralih karena hukum kepada satu perseroan atau lebih, di mana perseroan yang melakukan pemisahan tersebut masih tetap adaeksis
UU No. 40 RI, Tahun 2007. Sebagaimana disebutkan, bahwa pada kasus spin off, sebagian aktiva dan
passiva suatu perseroan beralih karena hukum kepada suatu perseroan baru perseroan yang memisahkan diri, maka demikian itu, entity dan pemegang saham
owners pada perseroan yang melakukan pemisahan tersebut adalah juga menjadi entity dan owners di perseroan – baru - yang memisahkan diri. Dengan demikian,
hubungan hukum di perseroan yang memisahkan diri merupakan lanjutan dari perseroan yang melakukan pemisahan. Demikian juga, hubungan kerja para karyawan
di perseroan yang memisahkan diri adalah lanjutan dari hubungan kerja pada perseroan yang melakukan pemisahan. Artinya, hubungan kerja karyawan di
perseroan yang melakukan pemisahan berlanjut di perseroan yang memisahkan diri.
2.5. Landasan Teori
Nilai adalah keyakinan dasar bahwa suatu modus perilaku atau keadaan akhir eksistensi yang khas, lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan modus
perilaku atau keadaan akhir yang berlawanan. Nilai mengandung suatu unsur
Universitas Sumatera Utara
pertimbangan dalam arti, nilai mengemban gagasan seorang individu mengenai apa yang benar, baik atau diinginkan.
Mengetahui nilai dalam suatu organisasi amatlah penting, karena nilai meletakkan dasar untuk memahami sikap, motivasi dan persepsi individu. Sikap dan
perilaku individu yng dibentuk oleh nilai sangat mempengaruhi kinerja organisasi. Tata nilai yang terdiri dari profesioalism, respect, innovative, discipline, dan excellent
merupakan suatu nilai yang menjadi pedoman perilaku dalam kegiatan bekerja bagi seluruh karyawan PTPN IV, termasuk karyawan di Rumah Sakit Balimbingan PTPN
IV. Pada suatu organisasi, interaksi individu dengan lingkungan membentuk
perilaku dan kinerja individu tersebut. Kinerja yang dihasilkan bisa merupakan kinerja jangka panjang yang positif dan peningkatan kemampuan personal, namun
sebaliknya dapat juga mengakibatkan memburuknya kinerja jangka panjang dan penurunan kemampuan personal.
Menurut Robbins 2001, tata nilai organisasi mempengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan. Persepsi subjektif karyawan secara keseluruhan terhadap
organisasi didasarkan pada beberapa faktor seperti derajat toleransi resiko, tekanan atau perhatian tim serta dukungan masyarakat. Persepsi keseluruhan ini persepsi baik
atau tidak baik membentuk suatu budaya organisasi atau kepribadian, yang kemudian mempengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Penilaian kinerja pada pekerja yang bekerja secara kelompok adalah penilaian dengan pendekatan perilaku Robbins,2001. Demikian pula penilaian kinerja pada
perawat, yang dalam bekerjanya dilaksanakan sebagai kelompok kerja. Nursalam 2008 menyatakan bahwa menilai kualitas pelayanan keperawatan
kepada klien digunakan standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Standar praktek keperawatan telah
di jabarkan oleh PPNI Persatuan Perawat Nasional Indonesia 2004 yang mengacu dalam tahapan proses keperawatan yang meliputi: 1 Pengkajian; 2 Diagnosa
keperawatan; 3 Perencanaan; 4 Implementasi; 5 Evaluasi. Asuhan keperawatan adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang dapat
menentukan mutu pelayanan rumah sakit. Menghadapi spin-off, keunggulan pelayanan rumah sakit sangat diharapkan untuk mendukung pendapatan guna
kelangsungan organisasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Kerangka Konsep