Peranan Maria Bagi Kita

20 2 Sikap Kontemplatifnya Bunda Maria tumbuh dalam iman, karena ia terus-menerus menatap Sabda Allah. Karena itu Bunda Maria selalu mengarahkan diri kepada pengabdian kepada Allah. Dalam diri Maria terpenuhilah gerak manusia menuju ke kesatuan dengan Allah dalam penyerahan diri dan kepatuhan penuh kasih. Itulah yang memberikan kegembiraan Maria sebagai “anawim” yang kecil dari Allah untuk menghayati hidup sepenuhnya terpusat kepada Allah dan kepada pelayanan kepada Allah. Tidak lagi penting bagi Bunda Maria, apakah pelayanan itu kecil atau besar. Mata iman kontemplatif yang dimiliki Bunda Maria itulah yang memungkinkan Maria melihat kuasa Allah dalam umat-Nya, baik dalam perkara atau peristiwa kecil maupun besar Darminta, 1994:23. Kesadaran hati seperti itu menjadi kekuatan Bunda Maria untuk kerjasama dengan karya penyelamatan Allah lewat Kristus. Bunda Maria melihat dan merasakan dari lubuk hati terdalam, bahwa Allah dengan penuh kuasa sedang berkarya dalam dirinya maupun dalam umat-Nya. Maka Bunda Maria hanya berbuat satu hal, yaitu menyerahkan diri agar digunakan oleh Allah untuk karya-Nya. Membiarkan kuasa Allah nampak dalam hidupnya dan dalam umatnya itulah yang dia lakukan. Bunda Maria percaya, bahwa meskipun dirinya hina dan kecil, Allah berkenan menggunakan untuk menampakkan kuasa dan kekuatan-Nya. Allah setia kepada umat-Nya. Dalam dan dengan kehidupan yang seperti itu, Bunda Maria menyatakan dan mewartakan kepada kita bahwa manusia pada dasarnya dipanggil ke kesatuan dan persatuan dengan Allah. Inilah yang disebut kesatuan mistik. Maria melihat 21 dirinya hanya segabai hamba rendah hati yang dipanggil untuk meluhurkan kemuliaan Allah dan belaskasih-Nya kepada umat manusia. Luapan pengabdianpenuh kasih dan kerendahan hati kepada Allah itu mengajak dan mengundang kita ke pangalaman akan Allah yang serupa. Bunda Maria mengundang kita untuk mengalami Allah, yang merupakan segala-galanya dalam hidup kita. Karena itu kita diajak pula untuk merasakan keagungan dan kegembiraan kita dalam pengabdian yang penuh penyerahan diri dan kasih, baik lewat pekerjaan atau karya sederhana, kecil maupun besar. Bunda Maria mengajari kita bagaimana menjadi hamba Allah. Kita semua diberi kemungkinan untuk mengalami semua yang dialami Bunda Maria, meskipun secara berbeda dan tidak sama seperti Bunda Maria. Kita semua diciptakan oleh Allah sebagai dan “menurut gambar dan rupa Allah” Kej 1:26. Kita semua karena itu dipanggil untuk bersatu erat dengan Dia melalui kontemplasi akan Sabda-Nya, yang tinggal di dalam diri kita dan di dalam alam ciptaan serta peristiwa-peristiwanya. Untuk itu, sebagaimana Bunda Maria adalah perempuan pendoa, kita pun dipanggil menjadi pendoa. 3 Pendoa St. Lukas memperkenalkan Bunda Maria sebagai pendoa. Doa Bunda Maria punya ciri khusus. Diceritakan bahwa Bunda Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya Luk 2:19.51. Dengan cara itu Bunda Maria menjadikan hati tempat berjumpa dengan Sabda Allah, bahkan tempat Allah sendiri bertahta. Hati diarahkan kepada rencana ilahi. Menyimpan dalam 22 hati dan merenungkannya merupakan tindakan dan doa Maria dalam kepatuhan iman yang terdalam Darminta, 1994:26. Dengan menyimpan dan merenungkan dalam hati, Bunda Maria membiarkan diri sepenuhnya dikuasai oleh Allah yang hadir dan berkarya menurut caranya sendiri. Maria menyambut Allah dengan hatinya. Dengan kata lain Bunda Maria berdoa dengan hatinya. Doa Bunda Maria dengan hati semakin lama semakin membuahkan keakraban dengan Yesus yang lebih mendalam, yaitu tidak hanya bertindak sebagai ibu jasmani bagi Yesus, melainkan menjadi rekan sekerja dengan Yesus Yoh 2:4. Doa hati inilah yang menjadikan Bunda Maria mengerti segala sesuatu yang terjadi atas Yesus dan semua nubuat para nabi karena kekuatan Roh yang bersemayam di dalam hati. Bunda Maria menjadi mengerti bahwa dirinya dipanggil menjadi perempuan penciptaan baru, bunda semua orang-orang yang dilahirkan dalam iman akan Yesus. Dengan berdoa seperti itu, yaitu menyimpan dan merenungkan dalam hati, Bunda Maria mengajarkan kepada kita bagaimana bersikap benar dan berdoa benar kepada Allah. Semakin dekat dengan Tuhan, orang semakin merasa dirinya kecil, lemah dan tak pantas. Kita diajak untuk berdoa dengan seluruh hati, dengan segala kerendahan hati dan dengan segala penyerahan diri. Doa maria sungguh doa seorang hamba, yang kenal betul akan Tuhannya. 4 Kerendahan Hatinya Sosok Maria telah melekat di benak setiap orang Katolik. Hatinya yang penuh kasih dan ketaatannya kapada Tuhan membuat ia mendapatkan karunia kudus