Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian

Keterangan : ln PDRB it = pertumbuhan ekonomi daerah ρ i = elastisitas komponen pembiayaan ke-i Contoh: elastisitas pertumbuhan ekonomi daerah akibat perubahan PAD ρ 1 ...............................................................3.19 Model ini tidak mempunyai implikasi untuk proyeksiekstrapolasi. Interpretasi model hanya untuk menggambarkan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah memerlukan sumber pembiayaan daerah PAD dan dana perimbangan. Halaman ini sengaja dikosongkan.

IV. GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN

PENERIMAAN DAERAH KABUPATENKOTA SE-INDONESA 2001-2008 Penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia mengalami perubahan sejalan dengan adanya tuntutan demokratisasi dalam bernegara. Sistem pemerintahan yang semula lebih bersifat sentralistik menjadi desentralistik akibat dari adanya otonomi daerah. Selaras dengan perubahan tersebut, tata aturan pemerintahan juga mengalami perubahan yang lebih mengarah pada penyempurnaan pelaksanaan otonomi daerah, melalui pemberian kewenangan yang lebih luas dalam kerangka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemberian kewenangan tersebut diberikan baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran keuangan daerah. Penerimaan daerah merupakan sumber pendapatan pemerintah daerah yang digunakan untuk membiayai pemerintahan maupun pembangunan daerah. Penerimaan daerah kabupatenkota selama periode 2001-2008 selalu mengalami peningkatan. Implementasi kebijakan desentralisasi fiskal, yaitu adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam mengelola pendapatan daerah, memdorong peningkatan besaran APBD yang diterima oleh pemerintah daerah. Peningkatan penerimaan daerah ini diharapkan mampu untuk mewujudkan kemandirian daerah, sesuai dengan tujuan pelaksanaan otonomi daerah. Daerah diharapkan mampu membiayai pembangunan dan menentukan prioritas pembangunan sesuai dengan potensi sumber daya yang dimilikinya. Pemerintah daerah diharapkan juga mampu mengelola anggaran tersebut secara tepat, karena dalam era desentralisasi fiskal ini, penerimaan daerah merupakan modal utama dalam melaksanakan pembangunan daerah. Penerimaan daerah terdiri dari beberapa komponen yaitu Pendapatan Asli daerah PAD, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak BHPBP, Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK dan penerimaan lain yang sah. Perkembangan komponen penerimaan kabupatenkota secara umum selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Komponen penerimaan PAD kabupatenkota pada tahun 2001 tercatat sebesar Rp5 320.92 milyar, tahun 2002 naik menjadi Rp7 402.14 milyar dan pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp16 secar Sumb Gam DAK diseb kewe dana dapa horis 200 berar menu menu dari t deng pene 6 821,71 m ra lengkap d ber : BPS, d mbar 7 Sum Komponen K dan BH babkan ad enangannya a perimbang at menguran sontal antard Pertumbuh 1 dibandin rti. Pertumb unjukkan p urut sumbe tahun 2001 gan pertumb rimaan PA 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 180,000 Milyar Rupiah PAD B milyar. Kom dapat diliha diolah mber penerim n penerima HPBP men danya perb a, sehingga gan kepada ngi kesenja daerah. han peneri ngkan deng buhan pene perubahan er penerima ke tahun 20 buhan pene AD menin 2001 2 HPBP Tran mposisi pen at pada Gam maan daerah aan daerah d ngalami pen bedaan ke pemerintah daerah. Pe ngan, baik imaan daer gan tahun 2 erimaan da penerimaan aan. PAD m 008. Pertum erimaan dar ngkat setia 2002 2003 nsfer Pusat D nerimaan ka mbar 7. h periode 2 dalam bentu ningkatan y emampuan h pusat me emberian da kesenjanga rah pada aw 2008 meng aerah dapat n kabupate mengalami mbuhan ini m ri pusat, ya ap tahunny 3 2004 Tahun DAU dan DAK abupatenko 2001-2008. uk transfer yang sanga daerah mberikan t ana perimb an vertikal wal pelaksa galami peni dilihat pa enkota tah pertumbuh masih lebih ang sebesar ya, namun 2005 200 K Lain-lain ota tahun dari pusat at signifika dalam m transfer dala bangan ini d maupun ke anaan otono ingkatan ya ada Tabel 8 hun 2001 an sebesar h rendah dib 224.71. n jika diti 06 2007 n Pend.Daera 2001-2008 DAU dan an. Hal ini enjalankan am bentuk diharapkan esenjangan omi daerah ang sangat 8. Tabel 8 dan 2008 r 216.14 bandingkan Walaupun injau dari 2008 ah yg sah