Analisis Hubungan Customer Requirement dan Technical Requirement Analisis Ukuran Standar Technical Requirement Technical Measure

8. Analisis Hubungan Customer Requirement dan Technical Requirement

Dari hasil kuesioner dan wawancara dengan pihak manajemen RSUI Kustati, maka langkah selanjutnya mencari hubungan dari Customer Requirement dan Technical Requirement. Hubungan antara keinginan pasien dengan usaha-usaha dari RSUI Kustati untuk mewujudkannya. Hubungan ini dikelompokkan dalam penilaian kuat dengan angka 9, medium dengan angka 3 dan lemah dengan angka 1. Penetapan hubungan di antara keduanya terdapat pada bagian tengah House of Quality. Misalnya, dimensi Tangible pada atribut ”Peralatan dan perlengkapan medis RS dalam keadaan baik”, mempunyai hubungan dengan 4 atribut yang ada pada kolom technical requirement. Nilai 9, yang berarti hubungan yang kuat dengan atribut “Mempunyai infrastuktur khusus untuk meng-update perlengkapan”. Nilai 9 pada atribut “Pengecekan peralatan dan membersihkan tiap hari”. Nilai 3 yang berarti medium pada atribut “Mempunyai tim cleaning service pada jam-jam tertentu”. Nilai 3 pada atribut “Adanya tim performance RS yang selalu mengawasi”. Selengkapnya dapat dilihat pada matrik hubungan antara customer requirement dan technical requirement yang juga disebut dengan L-Shape matriks pada Tabel IV.14

9. Analisis Ukuran Standar Technical Requirement Technical Measure

Technical Measure adalah ukuran yang ditetapkan oleh manajemen rumah sakit dalam melaksanakan Technical Requirement. Technical Measure ini didapatkan dari wawancara dengan pihak humas manajemen RSUI Kustati. Berikut adalah gambaran ukuran-ukuran yang telah ditetapkan oleh perusahaan : 1 Perbaikan performa di semua ambulance 2 Adanya peralatan section pam alat Bantu pernafasan di dalam ambulance 3 Ambulance ber-AC 4 Mempunyai 4 ambulance 5 Membeli alat Bantu pembedahan laparaskopi 1 unit + 2 milyar 6 Up date perlengkapan secara bertahap 7 Pengecekan dan pembersihan sesuai jadwal 8 Pengadaan interior ruangan yang menarik dan nyaman 9 Tim cleaning service melayani dan mengontrol kebersihan selama 24 jam 10 Adanya papan arah atau petunjuk lokasi 11 Brosur diberikan pada saat pendaftaran pasien sebelum pasien masuk bangsal 12 Tersedianya jendela di beberapa kamar pasien 13 Fasilitas bell panggil perawat bangsal di semua tempat tidur pasien 14 Pengawasan oleh ahli gizi dan team gizi 15 Selalu dijadwal sesuai diet dan menu variatif 16 Pengawasan dan pengontrolan peralatan makan 17 Adanya kontrol rutin kebersihan oleh cleaning service dan supervisor 18 Penggantian mukena dengan mukena bersih tiap 2 hari sekali 19 Tim cleaning service melayani dan mengontrol kebersihan selama 24 jam 20 Jumlah petugas parkir + 6 orang 21 Negosiasi untuk pembelian loby – loby bangunan sebelah RS 22 Jumlah seragam + 4 stell baju 23 Fasilitas member card untuk semua pasien berlaku seumur hidup 24 Adanya evaluasi administrasi pasien yang masuk 25 Penundaan pembayaran pasien dengan meninggalkan jaminan 26 Pengaturan dokter jaga yang sesuai 27 Keahlian dokter dalam mendeteksi penyakit 28 Aktif mengadakan seminar atau training minimal 1 bulan sekali 29 Ada jam – jam tertentu yang ditetapkan 30 Pemberian obat ke pasien tiap 4 jam sekali 31 Suntikan diberikan sesuai jadwal dan kondisi pasien 32 Batasan pemberian obat ke pasien adalah jam 01.00 WIB 33 Tim gizi menjelaskan ke pasien terkait menu makanan yang layak dikonsumsi untuk jenis penyakit yang diderita 34 Komputer yang sudah terhubung antar bagian LAN 35 Pengaturan dokter jaga sesuai shift 36 Jumlah perawat disesuaikan dengan jumlah tempat tidur pasien proporsional 37 Perbandingan jumlah perawat dan pasien yang seimbang 38 Data hasil diagnosalaboratorium dan perkembangan kondisi pasien tiap hari 39 Ada respon time yang ditetapkan 40 Adanya pertemuan ilmiah yang selalu diikuti oleh para dokter 41 Mengikuti program dokter spesialis 42 Kerjasama dengan bagian farmasi untuk penyesuaian harga obat 43 Adanya kesepakatan dengan keluarga terkait jenis obat yang diberikan 44 Penjagaan dan pengontrolan semua bangsal yang rutin oleh supervisor 45 Aktif mengadakan training, kursus dan pelatihan yang sesuai jadwal 46 Kontrol rutin yang dilakukan supervisor 47 Tersedianya ruang tunggu yang luas dengan fasilitas kamar mandi dan TV untuk para penunggu pasien 48 Jumlah petugas keamanan 27 orang 49 Kerjasama antara petugas keamanan RSUI dnegan keamanan lingkungan sekitar 50 Selalu mengupayakan kualitas pelayanan yang semaksimal mungkin 51 Peningkatan teknologi dan kualitas karyawannya 52 Penanaman semangat dan motivasi kerja di semua lini manajemen RS 53 Selalu ada komitmen dalam forum dokter 54 Pengawasan oleh security 55 Kualitas pelayanan semaksimal mungkin dan pengkomunikasian kondisi pasien 56 Pengkomunikasian kondisi kesehatan pasien 57 Kerjasama dan komunikasi dalam penanganan pasien 58 Komunikasi yang baik tentang keadaan pasien

10. Analisis Relative Technical Difficulty RTD

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penentuan Parameter Penyebab Kerusakan Kantong Semen pada Proses Longitudinal Glue Machine Menggunakan Analisis Triz (Theory of Inventive Problem Solving)

0 2 8

Theory Of Inventive Problem Solving.

0 2 113

Penerapan Theory Of Inventive Problem Solving (TRIZ) dalam Perancangan Ruang Kelas TI 201 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1