4.4.1. Faktor dari Guru
Sesuai dengan daftar tenaga pendidik di TK Negeri Pembina Brebes dan TK Kemala Bhayangkari Brebes masih ada guru yang belum berkualifikasi
pendidikan Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini. Sehingga tidak semua guru memahami tentang pendekatan selaras perkembangan. Berikut adalah catatan
observasi peneliti pada tanggal 23 November 2010 di TK Kemala Bhayangkari Brebes:
Seperti biasa setiap hari sebelum masuk ke kelas semua anak dan guru berbaris dihalaman untuk senam dan bernyanyi bersama. selesai
senam anak membuat kereta api untuk melakukan kegiatan motorik kasar merangkak menerobos masuk ke dalam ban secara bergantian dan barulah
masuk ke dalam kelas untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan duduk di kursi. Karena jumlah murid yang cukup banyak sedangkan ruang
kelas yang tidak begitu luas maka anak duduk secara berdekatan dan berkelompok. Kegiatan pembelajaran awal dimulai guru bernyanyi dan
anak praktek maju di depan kelas untuk bernyanyi secara bergantian. Karena jumlah murid yang cukup banyak dan akan kegiatan inti hanya
sepuluh anak yang maju lainnya pada kesempatan yang akan datang. Pada saat kegiatan inti guru berkeliling melihat anak yang sedang mengerjakan
dan memberi penjelasan apabila ada anak yang kurang mengerti. Jam menunjukkan angka 9 saatnya anak-anak bermain dan makan bekal.
Ternyata ada beberapa anak yang memakan minuman yang mengandung zat pewarna, dan penyedap yang aromanya cukup tajam. Guru hanya
membiarkan tidak melarang. Pada waktu bermain terjadi rebutan alat permainan namun akhirnya bisa diselesaikan. Waktu istirahat anak juga
digunakan untuk menulis tabungan tidak mengawasi anak. Banyak juga anak yang bermain di halaman sekolah malah sampai keluar sekolah. Hal
ini membuat saya cukup khawatir karena letak sekolah berdekatan dengan rel kereta apai dan jalan yang tidak terlalu luas tapi cukup ramai dilalui
oleh kendaraan.
Berdasarkan observasi diatas terjadi ketidaksesuaian pelaksanaan prinsip DAP, antara lain:
1. Anak dibiarkan makan jajan sembarangan yang banyak mengandung
pewarna dan penyedap makanan seperti: es, soft drink, snack ringan dan lainnya.
2. Di TK Kemala Bhayangkari belum membuat kurikulum sendiri yang
disesuaikan dengan kebutuhan anak 3.
Keadaan kelas yang tidak sesuai kapasitas anak, sehingga kurang leluasa bergerak dan bermain di kelas.
4. Pada saat istirahat guru tidak mengawasi anak melainkan menulis
tabungan. Beberapa hal diatas tidak sesuai dengan prinsip DAP. Menurut Bredekamp
dalam bukunya bahwa prinsip pembelajaran berdasarkan DAP dimana ukuran kelompok kelas, guru berbanding anak diatur seksama. Adapun rasio guru
berbanding anak adalah 25 anak dengan 2 orang guru atau 15 hingga 18 anak dengan seorang guru untuk anak berumur 5, 6, dan 7 tahun. Guru juga harus
menyediakan lingkungan yang sehat, aman dan menyediakan makanan yang bergizi. Perkembangan anak akan meningkat jika anak mempunyai kesempatan
untuk mempraktekkan keterampilan baru yang diperolehnya dan jika anak memperoleh tantangan. Guru sebaiknya memahami dan mengamati secara cermat
perkembangan anak. Dan
4.4.2. Faktor Sarana dan Prasarana