Proses Penularan dan Pencegahan Flu Burung Pada Unggas

ini Pemerintah Indonesia berupaya memberikan informasi kepada masyarakat untuk tanggap flu burung melalui Komnas FBPI. Informasi berupa tayangan iklan di televisi, surat kabar maupun brosur. Contoh brosur yang disebarkan Komnas FBPI dapat dilihat pada Lampiran 2. Komnas FBPI menerangkan gejala flu burung bila ada kematian mendadak pada unggas tanpa gejala sakit. Penyebab wabah flu burung pada unggas adalah Highly Pothogenic Avian Influenza Viru, strain H5N1. Hal ini terlihat dari basil studi yang menunjukkan unggas yang sakit mengeluarkan virus influenza A H5N1 dengan jumlah besar dalam kotorannya. Masa inkubasi virus influenza bervariasi, tiga hari untuk unggas diluar kandang dan 14-21 hari untuk unggas didalam kandang. Secara umum, virus flu burung tidak menyerang manusia namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia.

2.1.1 Proses Penularan dan Pencegahan Flu Burung Pada Unggas

Sesuai dengan panduan Komnas FBPI Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza, penyebaran flu burung pada unggas terjadi secara cepat dengan tingkat kematian yang tinggi. Penyebaran penyakit ini terjadi diantara populasi unggas satu peternakan dan menyebar dari satu peternakan ke peternakan daerah lain. Unggas bisa terinfeksi flu burung melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Kontak langsung terjadi bila unggas sehat bercampur dengan unggas yang terinfeksi ataupun dengan burung-burung liar yang terinfeksi. Kontak tidak langsung dengan kotoran dari unggas yang terinfeksi virus, sumber air danaukolam yang tercemar kotoran atau bulu dari unggas yang terinfeksi, jerami tempat sarang unggas yang terinfeksi ataupun virus yang terbawa dari orang-orang yang datang dari daerah yang terjangkit melalui sepatu, baju, perkakas ataupun alat transportasi serta melalui pakan unggas yang terinfeksi. Gejala flu burung pada unggas sebagai berikut : a. Unggas mati mendadak dalam jumlah yang besar dengan atau tanpa gejala klinis b. Gejala yang mungkin terjadi pada unggas: unggas lemas tidak berenergi, gelisah, kepala tertunduk menyatu dengan badan, kesulitan bernafas, bengkak pada kepala dan kelopak mata, pendarahan di kulit area yang tidak ditumbuhi bulu terutama pada kaki, penurunan jumlah telur yang dihasilkan, diare, mengigil dan mengeluarkan air mata Pencegahan perpindahan virus flu burung antar unggas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Masukkan unggas ke dalam kandang tidak berkeliaran b. Kandangkan masing-masing unggas yang berbeda jenis dalam kandang yang berbeda c. Hanya membeli unggas muda yang sehat dan memisahkan unggas yang baru minimal dua minggu d. Cuci tangan dengan sabun sesudah kontak dengan unggas e. Transportasikan hanya unggas yang sehat f. Bersihkan halaman disekitar kandang setiap hari dengan membuang kotoran unggas maupun bulunya kemudian bakar atau kuburkan g. Cuci dan bersihkan peralatan yang dipakai di peternakan dengan disinfektan seminggu sekali h. Bersihkan, cuci kemudian sucihamakan kandang dengan disinfektan atau bahan kimia lainnya seperti cairan pemutih pakaian i. Bagi yang keluar dari halaman peternakan, cuci alas kaki dengan air bersabun atau ganti dengan alas kaki yang baru j. Beri pakan yang sehat dan air bersih pada unggas k. Beri vaksin unggas yang sehat jika memungkinkan Ketika menemukan unggas mati mendadak dalam jumlah yang banyak maka tindakan yang harus dilakukan masyarakat sekitar tempat kejadian adalah : a. Laporkan kepada aparat berwenang Dinas PertanianPeternakan atau Dinas Kesehatan b. Tidak membuang unggas yang mati c. Musnahkan unggas dengan cara dibakar atau kuburkan bangkai ke dalam galian setinggi lutut orang dewasa. Gunakan alat pelindung masker, sarung tangan, sepatu bot, baju lengan panjang, celana panjang serta topi. Bersihkan badan sesudahnya dan cuci semua pakaian dengan sabun d. Bersihkan, cuci kemudian sucihamakan dengan disinfektan seperti pemutih dan chlor, tepung kapur atau karbol untuk membersihkan sarang, kandang dan alat transportasi e. Bersihkan alas kaki, peralatan, roda atau ban mobil transportasi sebelum memasuki dan setelah meninggalkan kandang unggas. Bagi pedagang jangan parkir dekat kandang f. Cuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan unggas g. Ganti baju dan cuci pakaian setelah kontak dengan unggas h. Kandang harus dikosongkan selama dua minggu sehingga bebas virus flu burung i. Hanya menjual dan membeli unggas yang sehat

2.1.2 Proses Penularan dan Pencegahan Flu Burung Pada Manusia