Waktu dan Lokasi Penelitian Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2005 sampai Juli 2006. Lokasi penelitian meliputi empat wilayah kecamatan di Kabupaten Karanganyar, yaitu Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karangpandan, Kecamatan Ngargoyoso, dan Kecamatan Tawangmangu. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3. 300 m 300 - 900 m 900 m Gambar 3. Peta lokasi penelitian Dasar pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah sebagai berikut. 1. Kegiatan usahatani di Kabupaten Karanganyar meliputi tanaman pangan, hortikultur, peternakan, perikanan, dan perkebunan, dan merupakan sentra produksi pertanian untuk daerah Surakarta dan sekitarnya, serta terletak pada ketinggian 100 meter sampai lebih dari 1.500 meter dari permukaan laut. 2. Masih ditemukan kesenjangan gender dalam kegiatan usahatani mulai dari pengolahan tanah sampai ke pemasaran hasil pertanian. 3. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Karanganyar menetapkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan leading sector dalam pembangunan Kabupaten Karanganyar.

3.2. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif melalui studi kasus tentang sistem usahatani di Kabupaten Karanganyar. Tahap pertama difokuskan untuk mengidentifikasi jenis pola usahatani yang ada dilokasi penelitian. Tahap selanjutnya adalah menentukan variable utama dalam sistem usahatani berkelanjutan. Berdasarkan hasil identifikasi pola usahatani dan variabel utama dirumuskan hirarki sistem usahatani yang memenuhi kriteria pembangunan berkelanjutan yang melibatkan semua pemangku kepentingan stakeholders sistem usahatani di Kabupaten Karanganyar. Dengan menggunakan kuesioner terstruktur para responden secara bersama-sama melakukan analisis perbandingan berpasangan, sehingga diperoleh bobot setiap variabel penyusun struktur hirarki sistem usahatani di lokasi studi. Selanjutnya, sistem usahatani dapat dikatakan responsif gender jika pengelolaan usahatani memperhatikan hubungan relasi antara petani laki-laki dan perempuan pada akses, kontrol, manfaat, dan partisipasi. Mengingat keterbatasan waktu dan dana yang tersedia maka pada penelitian ini hanya dilihat dalam bentuk akses dan kontrol saja. Penelitian pada tahap ini menggunakan pendekatan instrument Sosial Ekonomi dan Analisis Gender Socio Economic and Gender Analysis—SEAGA. Melalui pendekatan SEAGA, pengumpulan data dilakukan secara partisipatif pada kelompok tani, sedangkan pada tingkat keluarga petani dilakukan wawancara. Responden penelitian adalah masyarakat petani petani laki-laki dan perempuan pada semua pola usahatani yang terdapat di lokasi penelitian. Pada tahap ini dilihat bagaimana petani laki- laki dan perempuan melakukan pengalokasian sumberdaya, mengidentifikasi masalah dan mencarikan penyelesaiannya, dan menganalisis tahapan-tahapan kegiatan usahatani yang dilakukan. Sehingga diperoleh pola relasi gender pada setiap pola usahatani yang direpresentasikan dalam bentuk nilai IKKG. 36

3.3. Jenis dan Sumber Data