40
Kepemilikan Institusional X1
Komisaris Independen X3
Ukuran Dewan Komisaris X4
Ukuran Dewan Direksi X5
reported Earnings Quality in Listed
Nigerian Insurance Firm”
2. Komisaris independen
3. Komite audit independen
4. Komite audit 5. Auditor
eksternal 6. Ukuran
perusahaan dan ukuran perusahaan
berperngaruh negatif secara persial terhadpa manajemen
laba.
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis
2.3.1 Kerangka Konseptual
Erlina 2008 menyatakan bahwa kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting
yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan variabel independen dengan variabel dependen.
Adapun yang menjadi kerangka konseptual dari penelitian ini adalah :
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
Manajemen Laba Y
Komite Audit X2
Konvergensi IFRS X6
41
Penelitian ini menggunakan enam variabel bebas yaitu Kepemilikan Institusional, Komite Audit, Komisaris Independen, Ukuran Dewan Komisaris,
Ukuran Dewan Direksi, dan Konvergensi IFRS serta satu variabel dependen yaitu Manajemen Laba.
Kepemilikan oleh institusional dinilai dapat mengurangi praktek manajemen laba karena manajemen menganggap institusional sebagai
sophisticated investor dapat memonitor manajemen yang dampaknya akan mengurangi motivasi manajer untuk melakukan manajemen laba Midiastuty dan
Mas’ud, 2003. Komite audit mempunyai peran yang penting dan strategis dalam hal
memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan, menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta dilaksanakannya
good corporate governance. Dengan berjalannya fungsi komite audit secara efektif, maka kontrol terhadap perusahaan akan lebih baik sehingga konflik
keagenan yang terjadi akibat keinginan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan sendiri dapat diminimalisasi.
Dewan komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang good corporate
governance. Adanya dewan komisaris independen akan meningkatkan indenpendensi monitoring terhadap manajemen perusahaan akan semakin tinggi.
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan telah melaksanakan
42
GCG. Semakin besar jumlah dewan komisaris maka monitoring terhadap manajemen perusahaan akan semakin efektif.
Ukuran dewan direksi dalam perusahaan sangatlah penting untuk pencapaian komunikasi yang efektif antar anggota dewan. Komunikasi yang baik
akan meningkatkan pengawasan terhadap manajemen dalam perusahaan sehingga dapat mengurangi perilaku oportunis manajemen.
Derajat konvergensi GAAP lokal dengan IFRS secara umum berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Barth et al. 2007 dalam Wardhani, 2009
menyatakan bahwa perusahaan yang mengadopsi IFRS akan memiliki tingkat manajemen laba yang lebih kecil dan nilai relevansi laba yang lebih tinggi.
2.3.2 Hipotesis Penelitian